Kabardaerah.com-Sebanyak lima batang pohon pisang berbuah Jeritan dan kritikan pada pemerintah ditanam pada bahu jalan tanjakan di Desa Teluk Ajang,Kecamatan Padang Jaya,Kabupaten Bengkulu Utara,Provinsi Bengkulu. Kertikan tajam yang dituliskan pada papa triplek dengan cat berwarna merah tersebut sebagai wujud rasa kecewa pada pemerintah. Baik kecamatan,kabupaten,provinsi hingga pusat.
Menurut penuturan Siswanto salah seorang warga desa setempat pada kabar daerah.com,Jumat(11/8/2017) pohon pisang yang ditanam pada bahuh jalan dan didampingi dengan tulisan pada papan tersebut merupakan luapan emosi masyarakat terhadap pemerintah.Tulisan yang beragam itu dengan harapan ada pihak pemerintah serta para elite politik,baik di eksekutif maupun legislatif.T terutama di kabupaten maupun provinsi. Sesuai dengan janji,dan sudah dialokasikan APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2017, jalan ini diperbaiki.
“Masyarakat butuh bukti bukan janji.Seperti proyek jalan ini dialihkan,”jelasnya
Selain itu,Dia mengharapkan kepada pihak pemerintah kabupaten melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah provinsi apa alasan proyek perbaikan jalan ini dialihkan ketempat lain. Sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945,setiap warga negara berhak untuk mendapatkan fasilitas.Intinya pembangunan harus merata.
“Jangan terkesan proyek bernuansa kepentingan elite politik.Kerusakan infrastruktur jalan berimbas pada perekonomian masyarakat. Belum lagi menimbulkan kecelakaan saat pengguna jalan melintasi menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat,”ungkapnya.
Lain lagi yang dikatakan Tantawi Dali anggota DPRD Provinsi Bengkulu asal Daerah Pemilihan (Dapil), Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah membenarkan bahwa ada ratusan milyar alokasi anggaran yang digelontorkan tahun ini ke Bengkulu Utara,termasuk jalan Desa Sukarame,Teluk Ajang hingga Balam.
“Kita akan mengecek pada dinas terkait tentang alokasi serta pelaksanaan proyek jalan.Titik nol perbaikan jalan dimulai di Desa Gunung Selan,Kecamatan Arga Makmur,”demikianTantawi.(Jon).
