HUT ke -72 Maluku Masih Tergolong Provinsi Miskin, Gubernur : Biar Miskin Asal Bahagia

TERBARU30 Dilihat

Ambon Kabardaerah.com Di HUT ke-72 Provinsi Maluku, Gubernur Maluku Said Assagaff menegaskan walaupun Maluku masuk dalam nomor 3 miskin di Indonesia, yang penting ialah masyarakat di provinsi yang kaya akan kekayaan alam ini bisa hidup bahagia.

Melalui indeks kebahagian yang mengalami peningkatan dari urutan ke tiga naik ke urutan ke dua setelah Provinsi Maluku Utara, Gubernur mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk tidak khawatir akan rilis Pemerintah Pusat, Kamis (18/8) yang menyatakan Maluku peringkat provinsi termiskin ke-3 setelah Papua dan Papua Barat.

“Angka kebahagian dulu Maluku nomor dua setelah Maluku Utara, ini kan dia berbanding terbalik, Kebahagian signifikan, saya tanya mau kaya tapi tidak bahagia atau miskin atau bahagia? kalau saya mau bahagia untuk apa kaya tapi tidak bahagia, kita pertahankan angka kebahagian,” kata Gubernur  usai Upacara HUT Provinsi Maluku ke-72 di Belakang Kantor Gubernur, Sabtu (19/8).

Oleh sebab itu, ia meminta agar Badan Pusat Statistik (BPS) dapat melihat kembali indikator kemiskinan kembali. Pasalnya, belum lama ini BPS Maluku juga merilis tingkat kemiskinan Maluku turun menjadi 18.45 persen Maret 2017 dari 19.36% tahun 2015.

“Saya minta BPS lihat indikator ulang, karena kalau tidak lihat indikator ulang maka selamanya Papua dan Papua Barat juga Maluku akan tertinggal, jadi DPR kemarin berkeinginan memanggil BPS untuk memaparkan indikator kemiskinannya apa,” tegasnya.

Ia mencontohkan di Maluku khusus daerah-daerah tertentu ada rumah-rumah yang pakai pasir padahal ada kebiasaan orang Maluku  itu tidur di atas pasir, karena ada energi positif ke tubuh. Kebanyakan dari mereka yang datang ke Maluku melihat hal tersebut lalu menganggap hal tersebut karena miskin, padahal tersebut salah,.

“Jadi musti lihat itu jangan sampai masuk indikator miskin,” katanya.

Di sisi lain, ia juga meminta agar Aparatur Sipil Negara (ASN) di usia yang matang dapat dewasa dalam bekerja.

“Jadi saya minta kepada aparatur pemerintah, diusia yang sudah matang sudah dewasa harus kerja lebih giat apalagi Maluku ini wilayah pulau. Dan untuk masyarakat Maluku saya sampaikan selamat ya, HUT Provinsi Maluku ke 72, dan bantu pemerintah terus untuk kita bangun Maluku yang aman, pemda juga akan bekerja keras untuk sejahterahkan masyarakat di Maluku,” pintanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Zeth Sahuburua yang memimpin Upacara kepada seluruh ASN mengatakan, pemerintah di 11 kabupaten/kota di Maluku serta seluruh komponen masyarakat menyatakan tekad yang bulat untuk menjaga dan mengawal keutuhan NKRI sebagai sebuah bangsa yang berdaulat.

Menurutnya, perbedaah kedaerahan, suku, ras dan agama yang bertujuan mengganggu kestauan dan persatuan NKRI sempat muncul ke permukaan akhir-akhir ini, tetapi dapat diatasi berkat ketahanan nasional sebagai bangsa yang besar dan menjunjung integritasnya.

“Saya ingatkan bahwa sepanjang NKRI berdiri maka gangguan seperti ini akan tetap ada, namun kesadaran akan kesatuan dan persatuan sebagai satu bangsa yang kuat membuat NKRI tetap berdiri kokoh mulai dari Sabang sampai Merauke maupun dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote,” katanya.

Wagub juga mengingatkan generasi muda di Maluku untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan serta bekerja keras untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara dari berbagai rongrongan terhadap kesatuan bangsa dan negara.

Masalah keamanan dan kenyamanan di Maluku juga dipandang sebagai hal penting yang perlu dijaga dan ditingkatkan oleh seluruh komponen di Maluku, karena ikut menentukan kelangsungan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di provinsi berjuluk “Seribu Pulau” tersebut di masa mendatang. Katanya, membangun Maluku di masa mendatang perlu didukung kinerja dan kerja keras yang mengarah kepada kemajuan pembangunan.

“Tidak mudah membangun Maluku di masa mendatang. Kita butuh menggerakan banyak sumber daya, tenaga serta keterlibatan seluruh masyarakat yang peyang peduli dengan kemajuan daerah. Semangat dan disiplin kerja harus digerakan dari segala arah, mulai dari pimpinan sampai anak sekolah semua harus bekerja memajukan tugas dan tanggung jawab masing-masing,” katanya.

Pengalaman membuktikan bahwa keberhasilan melakukan sebuah pekerjaan besar sangat ditentukan oleh semangat kerja yang kuat serta jejaring yang luas tanpa terkeciali baik di sektor formal maupun informal.

Berkaitan dengan 72 tahun provinsi Maluku, Wagub Zeth juga mengingatkan semua komponen masyarakat untuk terus beriringan serta “baku kele” (berpegang tangan) untuk membangun 11 kabupaten/kota, 118 kecamatan, 1.189 desa serta 33 kelurahan di Maluku di masa mendatang.

Dia menambahkan, Maluku telah mengukir sejarah panjang termasuk memberikan kontribusi sangat besar bagi kemajuan dan pembangunan bangsa dan negara, dan dibuktikan dengan keterlibatan putra-putri Maluku sejak masa penjajahan, perjuangan kemerdekaan, masa revolusi bahkan hingga saat ini.

“Orang Maluku terus dan tidak henti-hentinya berkarya berkarya untuk Indonesia. Ini sebuah keniscayaan yang tidak terbantahkan oleh apapun maupun oleh siapa pun di republik ini. Catata sejarah peran Maluku juga tidak bisa dihapus oleh siapapun,” tegasnya.

Karena itu, memasuki usia 72 tahun, wagub berharap banyak kisah bernilai tentang filosofi dan pranata sosial orang maluku seperti “hidup baku sayang” (saling menyayangi), Pela-Pandong dapat menjadi cerita inspiratif guna lebih mematangkan sikap dan kedewasaan prilaku orang Maluku yang memahami akan hakekat sejati “hidup orang basudara” (kehidupan orang bersaudara) yang harmonis.

Tinggalkan Balasan