Dua Perampok Pembantu Jokowi Ditembak Mati, Moeldoko Bilang Begini

BERITA UTAMA22 Dilihat

DKI.KABARDAERAH.COM- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengapresiasi Polda Metro Jaya yang menahan lima pelaku pencurian sejumlah barang milik Armedya Dewangga, tenaga ahli di Kantor Staf Kepresidenan RI.

Dua di antaranya ditembak mati karena melawan petugas saat akan ditangkap. “Alhamdulillah ya (tertangkap). Ya (dokumen) aman ada sedikit kajian, tapi relatif aman,” ujar Moeldoko.

Armedya kehilangan sejumlah barang berupa laptop MacBook, sebuah tas, hard disk milik Kantor Staf Kepresidenan, pin Sekretariat Militer Istana Kepresidenan, kartu nama Kantor Staf Presiden, dan uang tunai senilai Rp 3,3 juta pada 8 Juni 2018 pukul 17.11 WIB.

Moeldoko juga memastikan seluruh dokumen yang ada pada Armedya relatif aman. Sebab, hampir semua dokumen KSP merupakan dokumen terbuka dan tersedia bebas (open source).

“Di KSP hampir semua dokumen terbuka ya, open source, jadi mudah-mudahan enggak ada masalah,” kata Moeldoko.

Moeldoko mengakui bahwa peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi bagi seluruh jajarannya untuk waspada atas potensi-potensi pencurian.

“Saya menekankan kepada anak-anak kita, anak KSP supaya lebih lagi mewaspadai situasi yang seperti itu,” bebernya, dilansir laman Kompas, Senin (9/7/2018).

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, pencurian sejumlah barang milik tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Armedya Dewangga pada pada 8 Juni 2018 di kawasan Tamansari, Jakarta Barat dilakukan komplotan pencuri dengan modus “api-api”.

Modus api-api merupakan pencurian secara berkelompok dengan mengecoh korbannya dengan mengatakan ban mobil kempes atau rusak untuk membuat korban menghentikan laju kendaraan dan kehilangan konsentrasi.

“Jadi masing-masing pelaku mengendarai sepeda motor mencari pengemudi mobil roda empat yang berkendara sendiri. Ketika pelaku sudah menemukan target yang akan dijadikan korban selanjutnya para pelaku bergerak mendekati korban dan berperan sesuai dengan tugas atau peran masing-masing,” ungkap Nico.

Adapun lima pelaku yang terlibat dalam aksi pencurian Armedya bernama Ramalia alias Ramli, Suhemi alias Toing, Komar alias Abdul, Dany, dan Ahmad Mahmudi. (Gunawan/rel)