Tentara Penjaga Perbatasan Iran Diculik Dalam Semalam

INTERNASIONAL12 Dilihat

PAKISTAN.KABARDAERAH.COM- Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Selasa, Pasukan Garda Revolusi (IRGC) mengatakan pasukan relawan Basij lokal dan penjaga perbatasan termasuk di antara mereka yang diculik semalam dekat Kota Mirjaveh di perbatasan Pakistan.

“Para penjaga perbatasan diculik antara pukul 04.00 hingga 05.00 di kawasan Lulakdan oleh sekelompok teroris,” demikian dikabarkan kantor berita IRNA.

Lulakdan adalah sebuah desa kecil sekitar 150 kilometer tenggara Zahedan, ibu kota tenggara Sistan-Baluchistan.

Semua 14 anggota, terlibat dalam operasi keamanan termasuk dua anggota unit intelijen Garda Revolusi, tujuh anggota milisi Basij dan lima penjaga perbatasan biasa,  demikian kabar dari Perkumpulan Jurnalis Muda (YJC), sebuah situs berita milik pemerintah Iran. Namun, kabar itu telah dicabut situs tersebut tak lama setelah diunggah.

Provinsi Sistan-Baluchistan  telah lama bergejolak, menyaksikan separatis Baluchi dan militan yang berbasis di Pakistan sering menyerang pos keamanan Iran.

Pada 28 September, para Pengawal mengatakan mereka telah membunuh empat anggota militan yang menyerang perbatasan.

Iran mengklaim bahwa kelompok tersebut didukung oleh Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi dan telah terlibat di Pakistan.

Teheran berulang kali mengajukan protes atas kegagalannya mengakhiri kegiatan teror di sisi perbatasan Pakistan. Dua tetangga telah menandatangani kesepakatan keamanan pada tahun 2013.

Di tempat lain dalam pernyataan Selasa, IRGC mengatakan Iran mengharapkan Pakistan untuk berurusan dengan kelompok penyerang dengan keseriusan dan bekerja untuk memfasilitasi pembebasan pasukan Iran yang diculik.

Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan keprihatinannya atas penculikan penjaga perbatasan yang dilaporkan dan mengatakan militer dari kedua belah pihak melakukan aksi koordinasi.

“Baik militer, di bawah mekanisme bersama yang dibentuk sejak tahun lalu, bekerja untuk memastikan keberadaan para penjaga Iran,” kata kementerian Pakistan dalam sebuah pernyataan hari Selasa dikutip Aljazeera.

“Tidak ada upaya akan terhindar untuk membantu saudara-saudara Iran kami dalam menemukan penjaga Iran,” tambah pernyataan itu.

Sistan-Baluchestan telah lama menjadi titik api, dengan separatis Balochi yang berbasis di Pakistan dan kelompok-kelompok bersenjata melakukan serangan lintas-perbatasan reguler terhadap pos-pos keamanan Iran.

Provinsi ini memiliki komunitas etnis Balochi yang besar, terutama etnis Sunni yang melintasi perbatasan, mengeluhkan diskriminasi di tangan pemerintah Syiah Iran.

Sistan-Baluchistan diduduki oleh komunitas Baluchi, sebagian besar adalah etnis Sunni Muslim di sepanjang perbatasan.

Kelompok  Jundallah meluncurkan perlawanan di wilayah itu pada tahun 2000 dengan sasaran pasukan keamanan dan pejabat pemerintah dalam dominasi Syiah dukungan Iran.

Kampanye itu memuncak dengan beberapa serangan mematikan sejak 2007 termasuk pemboman atas sebuah tempat ibadah Syiah yang menewaskan 28 orang. Itu mulai mereda setelah pemimpin kelompok itu tewas pada pertengahan 2010.

Pada tahun 2012, anggota Jundullahmembentuk organisasi baru yang dikenal sebagai Jaish al-Adl, yang meluncurkan beberapa serangan terhadap pasukan keamanan.

Pada September, Garda Revolusi mengatakan mereka menewaskan empat milisi Sunni di perbatasan dengan Pakistan, termasuk komandan kedua Jaish al-Adl.

Bulan Agustus, Iran berhasil melepaskan penjaga perbatasan dari tahanan milisi bersenjata. Penjaga perbatasan itu telah diculik selama penyergapan di pos perbatasan di Mirjaveh dan ditahan di Pakistan selama lebih dari satu tahun. (gunawan/rel)