13 Ribu Orang Tewas Ditembak Sepanjang 2017 di AS

USA.KABARDAERAH.COM- Penembakan gereja di Texas menambah panjang daftar korban tewas akibat senjata api di Amerika Serikat. Sepanjang tahun ini saja, sudah lebih dari 13 ribu orang yang kehilangan nyawa akibat tertembus peluru.

Menurut data situs pencatat kekerasan bersenjata, Gun Violence Archive, sepanjang 2017 tercatat ada 52.361 insiden senjata api di AS. Sekitar 307 di antaranya adalah kasus penembakan massal, seperti yang terjadi di gereja Sutherland Springs, Wilson County, Texas, Minggu (5/11).

Sebanyak 1.698 kasus terjadi karena tidak disengaja. Kasus ini banyak menimpa anak-anak di AS ketika mereka menemukan senjata dan tidak sengaja menembakkannya.

Jumlah korban tewas akibat kasus penembakan sepanjang tahun ini mencapai 13.139 orang. Korban luka mencapai 26.930 orang.

Anak-anak usia 0-11 yang menjadi korban tewas atau luka mencapai 610 orang. Sementara jumlah remaja yang tewas atau luka akibat penembakan mencapai 2.758 orang.

Kasus penembakan gereja Texas menambah pahit kenyataan bahwa kemudahan mendapatkan senjata di AS kerap berujung duka. Sedikitnya 26 orang jemaat gereja tewas, 20 terluka, ketika seorang pria merangsek masuk dan memberondong jemaat kebaktian dengan peluru.

Kasus kali ini sekali lagi memicu perdebatan soal pengendalian senjata api. Partai Demokrat langsung menyerukan reformasi kepemilikan senjata, sebuah wacana yang telah didengungkan sejak kepemimpinan Barack Obama namun dimentahkan oleh Presiden Donald Trump.

Kongres harus bertindak untuk menghentikan kekerasan bersenjata,” kata Senator dari Partai Demokrat Bob Casey dalam akun Twitternya.

Obama juga tidak ketinggalan menyerukan pengendalian senjata api. Selama menjabat presiden, dia sudah lebih dari 14 kali mengucapkan belasungkawa kepada korban penembakan.

“Semoga Tuhan memberikan kita kebijaksanaan untuk bertanya soal langkah konkret apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi kekerasan dan kepemilikan senjata,” kata Obama.

Selama 10 tahun kepemimpinannya Obama hanya mampu menelurkan dua peraturan soal kepemilikan senjata api, menyusul penembakan yang menewaskan puluhan orang.

Di antara yang ditandatangani Obama adalah kewajiban pemeriksaan latar belakang kriminal para pembeli senjata dan larangan pembelian senapan serbu dan magasin kapasitas besar.

Upaya Obama untuk lebih ketat membatasi kepemilikan senjata selalu terganjal oleh anggota Partai Republik dan lobi ketat dari asosiasi produsen senjata api, National Rifle Association. ***

(Kmprn)

Tinggalkan Balasan