Tim Tapal Batas Kota Tidore Gelar Pertemuan Dengan Masyarakat

BERITA UTAMA62 Dilihat

MALUT.KABARDAERAH.COM- Tim tapal batas Kota Tidore Kepulauan, mengelar pertemuan dengan masyarakat Desa Oba dan Desa Somahode yang berlangsung di balai Desa Oba, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan Sabtu (18/11). Pertemuan itu membahas permasalahan penentuan tapal batas yang dihadiri sekitar 70 orang masyarakat.

Dalam pertemuan itu, selain, Pemkot,  tim tapal,  masyarakat Desa Oba, juga dihadiri Ipda  Ramang Boyu S.Pdi (Ka Sektor Oba tengah mewakili Kapolsek Oba Utara), Serda M. Hadi (Babinsa desa Oba mewakili Danramil 1505-08 Sofifi) dan kepala  Desa Oba, Abhar A Rasid.

Tim tapal batas Kota Tidore Kepulauan tersebut terdiri dari Kepala Dinas PMD kota Tikep, Hamid Abdullah yang mewakili Pemerintah Kota Tidore, Kasat Intel Polres Tidore AKP Husni Hasan mewakili Polres Tidore, Jou Hukum Soasio Ahmad Mahmud mewakili kesultanan Tidore, serta Kapita Ngofa Ali Alting mewakili Kesultanan Tidore.

Kepala Dinas PMD kota Tikep, Hamid Abdullah yang mewakili Pemerintah Kota Tidore, mengatakan, pertemuan berjalan lancar, sekitar pukul 10.25 sampai 12.00 WIT siang tadi. Tim tapal batas Kota Tikep didatangkan guna menjawab pernyataan sikap dari masyarakat Desa Oba yang akan memasang patok batas desa sendiri pada tanggal 20 November mendatang.

Dikatakannya, dalam kssempatan itu,
Pihak kesultanan, Pemkot Tikep dan Polres Tidore berharap kepada masyarakat untuk bersabar dan menahan diri guna menjaga keamanan dan ketertiban sehingga adanya penetapan tapal batas Desa Oba dan Desa Somahode yang dikeluarkan oleh pihak kesultanan dan Pemkot Tikep.

Selain itu, juga Sultan Tidore akan mengundang perwakilan masing-masing dari kedua desa untuk datang ke Kedaton guna menyelesaikan permasalahan tapal batas dan hal tersebut akan disaksikan oleh seluruh bobato.

Sementara itu Sahrul salah satu tokoh masyarakat Desa Oba,menyampaikan bahwa masyarakat Desa Oba memberikan kesempatan kepada pihak pengambil keputusan dalam hal ini pemerintah kota Tidore dan pihak Kesultanan untuk kembali musyawarah guna menemukan titik terang dalam menyelesaikan permasalahan tapal batas Desa Oba dengan Desa Somahode.*

(Harianto)

Tinggalkan Balasan