Sebut Takbir Indikasi Teroris, DPR RI Minta Kapolres Dharmasraya Dicopot

SUMBAR.KABARDAERAH.COM- Pernyataan Kapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, AKBP Roedy Yoelianto, saat diwawancarai salah satu TV Swasta menuai kecaman dari Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsy. Pernyataan Kapolres yang mengatakan bahwa teriakan takbir adalah indikasi teroris dinilai sangat melukai hati umat Islam.

Sebelumnya baru-baru ini saat menjawab pertanyaan pembawa acara TV, Kapolres menyatakan bahwa teriakan takbir sangat dekat dengan teroris. Hal ini tentunya sangat disayangkan karena takbir adalah kalimat yang nan suci, dan bagian dari ibadah shalat.

“ Penyataan Kapolres itu sangat tidak patut dan melukai umat Islam. Sepertinya kapolres perlu dicopot dulu, untuk diberikan pembinaan. Jangan sampai pernyataan yang tidak tepat tersebut akan menggerus simpati masyarakat kepada institusi Polri. Harus disadari bahwa mayoritas masyarakat di Indonesia adalah ummat Islam,” tegas Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsy, saat dihubungi, Senin (20/11).

Politisi F-PKS itu menambahkan, mengidentifikasi teroris dengan teriakan takbir adalah pemahaman yang salah tentang tindak pidana terorisme. Sebaliknya, hal ini bisa dipandang orang sebagai tindak penistaan agama. Karena takbir adalah bagian dari peribatan ummat Islam, namun dilabeli sebagai indikator pelaku teror.

“Jika seorang pada level Kapolres saja masih tidak tepat memahami  terorisme, ini akan menjadi persoalan serius. Sepertinya perlu ada briefing khusus dari Kapolri untuk jajarannya, agar mereka dapat secara tepat memahami tindak pidana terorisme,” imbuhnya.

Politisi asal dapil Kalimantan Selatan itu yakin, Kapolri Tito Karnavian memiliki pemahaman yang mumpuni soal terorisme, bahkan tak jarang memberikan paparan soal terorisme di forum internasional. Sehingga, nantinya pernyataan para pejabat Polri di media tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat. ***

(gunawan)

Tinggalkan Balasan