DKI.KABARDAERAH.COM– Pidato kontroversial Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto muncul ke publik. Pidato yang diunggah akun Facebook Gerindra, Prabowo menyebut jika Indonesia akan hancur di tahun 2030.
“Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah membuat kajian di mana Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi di tahun 2030,” kata Prabowo dalam pidatonya.
Unggahan yang disebarluaskan pada Senin (19/3/2018) kemarin, tak dijelaskan waktu dan lokasi pidato dari sang ketua umum itu. Namun dalam video tersebut, terdapat keterangan yang bertuliskan ‘Konferensi nasional dan temu kader’ yang dilengkapi lambang Partai Gerindra.
Di depan Prabowo, tampak sekitar ratusan kader gerindra lengkap menggunaan pakaian putih-putih di dalam sebuah ruangan.
Dalam pidatonya, mantan calon presiden 2014 ini juga menyinggung ekonomi Indonesia yang banyak dikuasai oleh pihak asing. Bahkan ia juga mengisyaratkan sikap pemerintah yang dianggap manut dan tak melawan terhadap ‘ekspansi’ asing.
“Elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah di seluruh negara, dikuasai 1 persen oleh rakyat, enggak papa. Hampir seluruh aset (hanya) dikuasai 1 persen, enggak apa-apa. Sebagian besar kekayaan kita diambil luar negeri dan tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa. Ini yang merusak bangsa kita saudara-saudara sekalian,” ucapnya menggebu-gebu.
Di akhir unggahan pidato yang berdurasi 1 menit 19 detik, Prabowo menyampaikan keresahan hatinya yang diduga ditujukan kepada salah seorang pemimpin.
“Semakin pintar dan semakin tinggi kedudukan, semakin curang, culas, dan semakin maling. Tidak enak kita bicara, tetapi tidak apa-apa. Sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi,” tandasnya. ***
(gunawan/rel)