Terisolir, Kades Sengkuang Merabong Dambakan PLN Masuk Ke Desanya ‎

KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Kepala desa (Kades) Sengkuang Merabong, Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Ranai merasa sampai saat ini desanya termasuk salah satu desa terpencil yang terisolir.

Menurut pengakuannya, di desanya selain hancurnya kondisi akses jalan, kendala persoalan lainnya yang dihadapi belum masuknya penerangan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Ia mengatakan, selama ini masyarakat di desanya sejumlah kurang lebih 365 Kepala Keluarga hanya mengandalkan penerangan dari mesin listrik desa.

Ia mengungkap, masyarakatnya tadi jika menggunakan penerangan memakai mesin listrik pribadi perbulan nya berkisar Rp 600 ribu bahkan lebih.

“Kalau menggunakan mesin listrik dari desa yang hanya bisa menerangi 4 sampai 5 jam an pada malam hari, karena bentuknya patungan sesuai kesepakatan warga untuk biaya beli bahan bakar dan menggaji 6 orang bagian perawatan pada 2 mesin desa per KK nya tergantung pemakaian,” jelas Ranai di Ketapang, Sabtu, (28/4/2018).‎

“Jika rumah warga itu ada kulkas, televisi, mesin cuci perbulan nya Rp 250 ribu, namun kalau hanya bola lampu saja Rp 150 ribu,” katanya.‎

Padahal menurut Kades Sengkuan Merabong ini dirinya telah berupaya mengajukan untuk masuknya PLN melalui Musrenbang.

Ia menuturkan, untuk masuknya listrik PLN ke desanya yang terdekat sebenarnya bisa melalui cabang area PLN yang berada di Kecamatan Air Upas‎.

“‎Kita berharap agar pemerintah pusat dan daerah supaya bisa melaksanakan dan merealisasikan program presiden Jokowi tentang pemerataan masuknya listrik ke desa-desa yang belum teraliri listrik dari PLN,” pintanya.

Lanjutnya, jika suatu desa belum merasakan masuknya PLN secara otomatis akan menambah beban biaya hidup bagi masyarakat.

“Tentunya kalau sudah masuknya PLN beban biaya hidup perbulan nya warga tadi jadi berkurang,” tambahnya.

Ia selaku kepala desa Sengkuang Merabong berjanji jika terealisasi masuknya PLN, untuk kelancaran dan kebutuhan PLN terutama penempatan tiang, dirinya melalui pemerintah desanya akan membantu untuk membebaskan lahan-lahan milik warga.

“‎Karena kalau tidak dibantu itukan untuk kepentingan umum bagi desa kita,” ujarnya.

(AgsH)