Kunjungan Pertama Santri Dayah Murina Ke Makam Nek Abu Bakongan

Aceh | Kabardaerah.com – Dalam rangka tour (perjalanan) wisata religi tahunan Dayah Ma’hadul ‘Ulum Rabithah Islamiah Nurul A’la (Dayah Murina) yang berlokasi di Desa Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, puluhan santri ziarah ke makam Nek Abu Bakongan.

Tidak hanya santri saja, namun beberapa masyarakat Desa Beurandang juga ikut kunjungi Makam Al Marhum Tgk. Syech H Adnan Mahmud (Nek Abu Bakongan) pada Minggu (6/5/2018) sekira pukul 21.40 WIB.

Para santri terlihat khusuk membacakan tahlil dan tahmid dan juga do’a yang dipimpin oleh Pimpinan Dayah Murina, Tgk. Rusli Rasyid diseputaran pusara makam beliau.

Kunjungan ini merupakan kali pertama bagi santri Dayah Murina, dalam kesehariannya santri di dayah tersebut selalu mengamalkan karangan Abu Bakongan, yakni bait “Raja Shalawat” yang sampai dengan saat ini masih diamalkan disetiap subuh pada hari jum’at.

Pimpinan Dayah Murina mengatakan bait Raja Shalaqat tersebut merupakan ijazah dari Tgk Abu bakar alias Abon pada tahun 2014 lalu dan amalan tersebut masih bergema di Dayah Murina.

Bahkan sekitar tahun 2017 amalan tersebut sudah mulai dipraktikan di Masjid Nurul A’la Desa Beurandang disetiap malam jum’at.

• BIOGRAFI SINGKAT ABU BAKONGAN

Sedikit mengenal riwayat hidup Almarhum Nek Abu Bakongan, beliau merupakan salah satu murid tertua Syekh Muda Wali al-Khalidy, ulama yang tersohor di Aceh, yakni pimpinan Dayah Darussalam, Labuhan haji, Aceh Selata.

Tgk. Syech H Adnan Mahmud yang akrab disapa Nek Abu atau Abu Bakongan, lahir pada tahun 1905 dan beliau meninggal pada tahun 2011 dalam usia 106 tahun.

Berita berpulangnya Abu Adnan menyebar secara cepat di kalangan masyarakat Aceh, khususnya Aceh Selatan, bahkan dalam waktu singkat informasi itu berkembang hingga ke berbagai plososk di kawasan Aceh, bahkan hingga ke negri jiran Malaysia.

Jenazah almarhum dishalatkan di Masjid Baitul Halim yang dihadiri sedikitnya ribuan jamaah, sekitar pukul 13.30 WIB jenazah dimakamkan di Kompleks Pesantren Ashabul Yamin di Desa Keude Bakongan, Kecamatan Bakongan, Kabupaten Aceh Selatan, tepatnya di samping makam Ummi Hj Hasani (istri almarhum).

Semasa hidupnya almarhum menyebut bangunan yang terdapat pusara istrinya itu sebagai “Taman Rohani” dan semasa hidupnya pula beliau memiliki tujuh orang putra dan 35 orang cucu.

Abu Adnan dikenal sebagai seorang ulama yang teguh dalam prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah dan bermazhab Syafi’i.

Al – Marhum Abu Adnan mahmud Selain mengajarkan ilmu agama di Dayah Ashabul Yamin, Abu juga pernah berkecimpung di dunia politik.

Beliau pernah duduk menjadi anggota dewan (DPRD) Provinsi Aceh dua periode (1971-1981).