Sah Jadi Partai, Inilah Susunan Pengurus Partai Gelora Visinya Sontoloyo

POLITIK124 Dilihat

DKI.KABARDAERAH.COM- Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mendapatkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) sebagai badan hukum partai politik.

Sehingga, Partai Gelora Indonesia sudah sah secara hukum menjadi partai politik di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Sekjen Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik dalam keterangan pers, Selasa (19/5/2020).

“Alhamdulillah, di tengah suasana 10 hari terakhir Bulan Ramadan ini, kami mendapatkan kabar dari Pak Menteri Yasonna H Laoly bahwa SK Menkumham untuk Partai Gelora sudah ditandatangani,” ungkap Mahfuz.

Partai Gelora mendaftarkan diri ke Kemenkumham pada 31 Maret 2020.

Selain kepengurusan pusat, juga didaftarkan kepengurusan 34 DPW, 484 DPD, dan 4394 DPC.

SK pengesahan Partai Gelora Indonesia keluar pada Selasa (19/5/2020), bernomor M.HH-11.AH.11.01 Tahun 2020.

SK tersebut ditandatangani oleh Menkumham Yasonna H Laoly.

“Insyaallah setelah Lebaran, akan dilakukan seremoni penyerahan SK dari Menkumham kepada Ketua Umum Partai Gelora Indonesia M Anis Matta. Mohon doanya,” ucap Mahfuz.

Sementara, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, M Anis Matta menyambut gembira dan bersyukur atas ditandatanganinya SK Menkumham untuk partai pimpinannya itu.

“Partai ini lahir di tengah krisis. SK-nya ditandatangani menjelang malam-malam Lailatul Qadar.”

“Tugas besar kami membangun gelombang solidaritas rakyat untuk mampu keluar dari krisis.”

“Dan selanjutnya membawa Indonesia menjadi salah satu kekuatan utama dunia,” ucap Anis Matta.

Sebelumnya, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengukuhkan susunan pengurus nasionalnya.

Nama seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Sidik, bertengger di jajaran elite.

Kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) dan Ketua Bidang Pengembangan Wilayah Partai Gelora terbentuk bertepatan dengan Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2019).

Salah satu inisiator Partai Gelora Fahri Hamzah berharap, Januari 2020 seluruh dokumen dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengesahkan syarat administrasi partai.

“Kami berharap Januari seluruh dokumen dari Kementerian Hukum dan HAM.”

“Yang menyatakan bahwa Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora Indonesia ini sudah sah menjadi perserta pemilu,” ucapnya saat syukuran di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2019).

Berikut ini susunan pengurusa Partai Gelora Indonesia:

DPN (Dewan Pimpinan Nasional):

Ketum: M Anis Matta

Sekjen: Mahfudz Sidik

Bendum: Ahmad Riyaldi

Ketua Bidang Pengembangan Wilayah:

1. Sumatera (M Syahfan)

2. Jabar, DKI, Banten (Ahmad Zairofi)

3. Jateng, DIY, Jatim (Ahmad Zainudin)

4. Kalimatan, Bali Nusra (Rofi Munawar)

5. Sulawesi Indonesia Timur (A Faradise).

Makna Logo

Anis Matta lantas menceritakan makna di balik logo partainya.

Katanya, logo Gelora terinspirasi dari gulungan ombak lautan.

“Itu semuanya maknanya adalah kehidupan. Dan yang kedua adalah energi, makanya kita kasih nama gelombang.”

“Jadi dia bertenaga. Bukan riak, tapi gelombang,” ujar Anis Matta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2019).

Anis Matta melanjutkan, warna merah dan putih yang terdapat di logo Gelora adalah penghormatan partainya terhadap Tanah Air.

“Nah, aksen merah putihnya ini, supaya kita tahu tempat di mana kita berpijak.”

“Jadi biru muda dan biru tua makna air laut dan langit. Warna langit cerah-cerahnya kan biru tosca. Warna dasarnya itu biru tosca,” jelasnya.

Anis Matta kemudian membedakan logo partainya dengan logo Partai Persatuan Indonesia (Perindo) asuhan Hary Tanoesoedibjo.

Karena tidak dipungkiri, terdapat kemiripan pada dua logo partai politik itu.

“Nanti kalau Anda bandingkan dengan logonya Perindo, itu jauh sekali bedanya,” seloroh Anis Matta, lalu tertawa.

Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut, simbol partainya terinspirasi dari filosofi Tiongkok Yin-Yang.

“Simbolnya kita lihat ada simbol ombak, birunya itu biru langit, ada bumi.”

“Kalau orang dari Tiongkok ini nyebutnya Yin-Yang, dua tenaga yang selalu berhadapan di atas muka bumi, itu namanya Yin-Yang kata orang Tiongkok sana,” papar Fahri Hamzah.

Logo Gelora sendiri terlihat seperti ombak menggulung berwarna biru, merah, dan putih.

Fahri Hamzah menyebut, makna tersebut adalah simbolisasi yang luas tentang kehidupan.

“Ada langit, ada laut, ada merah putih tempat kita berpijak, ada putih sebagai representasi dari niat baik itu,” terang Fahri Hamzah.

Dengan itu, kata dia, pihaknya bergerak menciptakan gelombang keinginan dari masyarakat untuk hidup lebih baik di masa yang akan datang.

Visinya partai ini Sontoloyo dalam tanda kutip. ” Kami inginmengantarkan Indonesia pada kejayaan yang lebih tinggi lagi,” harap Fahri Hamzah.

Berawal dari Konflik

Anis Matta mengaku berkonflik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).Oleh karenanya, Anis Matta dan dua mantan petinggi PKS lainnya, yakni Fahri Hamzah serta Mahfudz Sidik, melahirkan Gelora.

“Saya tidak menafikan bahwa kami punya konflik dulu di PKS ya.”

“Ini ada Pak Fahri juga di sini. Ini fakta yang tidak bisa kami ingkari,” ucap Anis Matta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2019).

Meski begitu, Anis tak ingin terbentuknya Gelora sebagai bentuk pelampiasan.

Ia menyebut punya visi besar ketika berada di PKS, dan akan direalisasikan di Gelora.

“Kami tidak bekerja dengan latar sakit hati.”

“Pada dasarnya semua narasi yang kami kembangkan di sini sudah saya kembangkan dulu sejak saya masih di PKS, baik sebagai sekjen maupun dulu sebagai presiden partai,” kata dia.

Anis mengatakan, narasi lama yang ada di PKS dulu bakal diperkuat di Gelora.

Sehingga, dirinya punya visi besar ketika konflik terjadi hingga hengkang dari PKS.

“Narasi yang sama sudah kami kembangkan sebelumnya. Karena memang ini menjadi salah satu titik perbedaan yang fundamental, terutama di masalah keterbukaan,” kata bekas Presiden PKS itu.

Partai Islam Nasionalis

Anis Matta mengatakan Partai Gelora bakal terbuka bagi semua masyarakat.

“Partai ini insyaallah akan jadi partai terbuka bagi rakyat, maka kita kasih nama gelombang rakyat, asasnya Pancasila, jati dirinya Islam,” bebernya.

Anis Matta juga mengatakan, dibentuknya Partai Gelora juga untuk menghentikan polarisasi antara Islam dan nasionalis.

“Tapi kita ingin menghentikan polarisasi antara Islam dan nasionalis.”

“Jadi kalau menanyakan apakah ini partai Islam dan nasionalis? Ini adalah dua-duanya.”

“Ini partai Islam dan nasionalis, dan kami membuka diri untuk seluruh komponen masyarakat,” ucapnya.

Dirinya juga menyebut ke depan Partai Gelora bakal menyasar seluruh kalangan masyarakat tanpa mengotak-ngotakkan pihak tertentu.

“Kita akan menyasar seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali,” tegas Anis Matta.

Namun terkait Pilkada 2020 dan Pilpres 2024, Anis tak banyak bicara, sebab pihaknya masih menunggu resminya Partai Gelora Indonesia berdiri berlandaskan hukum. **

(In/wrtakota)