Alhamdulillah Sekarang Bisa Salat Khusuk

OPINI & ARTIKEL41 Dilihat

Oleh. Dr.Emeraldy Chatra

Bertahun-tahun saya tak pernah merasakan nikmatnya salat. Tidak benar-benar khusuk. Sangat sering setelah membaca takbir saya tidak ingat lagi apa yang saya lakukan. Saya larut dalam aneka pikiran. Baru sadar kembali setelah mau membaca assalamualaikum.

Saya sudah berusaha agar tetap konsentrasi. Tapi selalu berakhir dengan kegagalan. Hal itu membuat saya ragu apakah salat saya diterima atau tidak.

Usaha saya memperbaiki salat cukuplah. Saya cari di buku-buku. Saya bertanya ke orang yang dalam ilmu agamanya. Namun tak ada jawaban yang benar-benar manjur.

Dalam kerisauan itu tiba-tiba saya berpikir: bukankah salat itu proses komunikasi kita dengan Allah? Saya jadi ingat, sukses atau gagalnya orang berkomunikasi ditentukan oleh kemampuannya mendengar. Bukan hanya bicara. Bahkan ada ahli komunikasi yang berani menetapkan angka 50% untuk bicara dan 50% untuk mendengar sebagai rahasia sukses berkomunikasi.

Tentu saya tidak mungkin mendengar suara Allah ketika salat. Saya lalu berpikir, bagaimana kalau mendengarkan suara sendiri waktu membaca ayat-ayat salat?

Dengan pikiran seperti itu saya kemudian mencoba mendengarkan suara bisikan saya sendiri. Begitu saya membaca takbir hati saya langsung berkata, “Dengarkan!”. Lalu saya dengarkan baik-baik setiap bisikan yang keluar dari mulut saya.

Perintah dengarkan itu saya ulang lagi setiap melakukan gerakan sujud dan rukuk. Perintah itu seperti mencegah pikiran saya melantur kemana-mana.

Alhamdulillah, sekarang kekhusukan salat saya jauh meningkat. Bahkan kini kebanyakan salat saya tidak lagi mengalami intervensi pikiran aneh-aneh sama sekali. Khusuk itu ternyata nikmat sekali.

Saya perlu menceritakan pengalaman ini kepada yang belum merasakan nikmatnya salat khusuk. Mudah-mudahan setelah mencoba akan dapat merasakannya. InsyaAllah. **