Mengenal Sejarah Sepeda dan Manfaatnya untuk Kesehatan

OPINI & ARTIKEL62 Dilihat

Bersepeda mulai jadi tren baru yang berlangsung selama masa pandemi Covid-19 atau Corona. Tidak hanya sebagai sarana olahraga, sepeda bahkan sudah menjadi alat berekspresi bagi anak muda hingga orang tua.

Setiap akhir pekan, semakin banyak orang yang menggunakan sepeda berseliweran di jalanan ibukota. Bahkan, tidak sedikit orang rela merogoh kocek cukup besar untuk membeli sepeda dari brand seperti Polygon yang menawarkan kualitas premium.

Namun, tahukah kamu sejak kapan sebenarnya sepeda mulai eksis? Berikut ini fakta sejarahnya!

Sejarah Sepeda
Perlu kamu tahu, sepeda pertama kali ditemukan oleh Baron Karl Drais von Sauerbronn atau lebih dikenal dengan sebutan nama Karl Drais. Karl Drais lahir pada tanggal 29 April 1785 di Karlsruhe, Tepatnya di Negara Jerman. Berprofesi sebagai kepala pengawas hutan muncul ide Karl Drais untuk mengatasi masalah mobilitas yang harus ia alami.

Seperti masalah yang dihadapi oleh Karl Drais, untuk menunjang tugasnya sebagai kepala pengawas hutan, ia membutuhkan alat transportasi dengan mobilitas tinggi. Dari situlah muncul ide untuk menciptakan alat transportasi untuk menunjang pekerjaannya. Akhirnya terbentuklah sebuah alat transportasi bernama sepeda, bentuk awal dari sepeda yang diciptakan oleh Karl Drais adalah berbentuk sepeda beroda tiga tanpa pedal.

Karl Drais memulai perjalanan pertamanya pada 12 Juni 1817, dari kota Manheim ke kota Schwetzinger Relaishaus, kemudian ia melakukan perjalanan keduanya dari kota Gernsbach ke kota Baden pada tahun 1817, karena semua masyarakat masih belum mengenal sepeda, Karl Drais dilaporkan dapat melaju dengan cepat.

Perjalanan perdana dengan sepeda buatannya ini telah diliput dan dimuat di koran lokal Jerman pada tahun 1817. Karl Drais sendiri memberi nama sepeda ciptaannya ini dengan Draisienne. Berkat ide dan kreativitasnya ini, Karl Drais diberikan gelar Duke pada tanggal 12 Januari 1818. Selain itu, Grand Duke Karl Drais juga ditunjuk sebagai professor mekanika.

Gelar ini merupakan gelar kehormatan yang tidak ada kaitannya dengan universitas atau lembaga lainnya. Setelah pensiun dari layanan sipil, Karl Drais tetap menerima gaji sebagai bentuk imbalan jasanya sebagai penemu sepeda.

Setelah penemuannya, beberapa inovasi menyempurnakan bentuk sepeda yang dibikin oleh Von Drais. Perlu diketahui, temuan Von Drais mendapat penyempurnaan inovasi mulai tahun 1860-an oleh beberapa penemu Prancis termasuk Pierre Lallement, Pierre Michaux dan Ernest Michaux. Dilansir dari History, mereka menambahkan pedal ke roda depan.

Dari situ lahirlah nama bicycle yang artinya dua roda. Karena ada lagi varian lainnya yaitu monocycle, satu roda dan tricycle, tiga roda. Namun dua roda ini yang paling populer.

Eugene Meyer dan James Starley membuat inovasi lagi dengan membesarkan ukuran roda depannya dan disebut Penny-farthings. Sepeda dengan roda depan besar ini sangat populer tahun 1870-1880 sampai melahirkan kelab dan olahraga balap sepeda yang pertama.

Inovasi terakhir dilakukan 1885 oleh orang Inggris, John Kemp Starley. Karena Penny-farthings kurang aman, dia menggabung bentuk awal velocipede yang ukuran bannya sama dengan model pedal dan rantai.

Dari situ lahirlah model pertama dari sepeda modern. Ukuran ban depan dan belakangnya sama, ada pedal dan rantai sepeda.

Di Indonesia sendiri, sepeda mulai populer dikenalkan di masa kolonial Belanda. Kala itu, orang Belanda membawa sepeda buatan Eropa sebagai alat transportasi masa pendudukan mereka di Indonesia.

Tidak seperti di masa sekarang, dulu rakyat jelata belum dapat menikmati alat transportasi tersebut. Hanya para penguasa dan bangsawan yang dapat menggunakan sepeda. Hampir semua orang mengakui bahwa sepeda, yang umumnya merupakan buatan Eropa, adalah alat transportasi mewah di masa tersebut.

Pada tahun 1960-an, seiring dengan perkembangan teknologi transportasi, kedudukan sepeda sebagai kendaraan kelas atas perlahan-lahan tergeser oleh popularitas motor dan mobil. Sedangkan sepeda buatan 1930-an sampai 1950-an segera menjadi barang lama yang mudah untuk ditinggalkan, walapun ada juga orang yang mulai mengoleksi sepeda di era ini.

Sebagai informasi, sepeda kuno buatan Inggris antara lain seperti Humber Cross (1901), Raleigh (1939), Phillips (1956), Hercules (1922). Sedangkan sepeda buatan Belanda ialah Batavus (1920), Gazelle (1925), Valuas (1940), Master (1950), dan beberapa yang lainnya.
Sepeda-sepeda kuno buatan Belanda (Dutch Bike) sering pula dijuluki sebagai sepeda onthel atau unta. Bahkan kini pada abad ke-21, masih terdapat koleksi sepeda buatan awal abad ke-20 seperti merek Veeno yang dicari oleh pecinta sepeda.

Selain onthel, kamu pasti pernah mendengar juga sebutan sepeda jengki. Istilah “jengki” berasal dari kata “Yankee”. Sebutan ini ditujukan buat orang Amerika. Istilah ini muncul saat orang Amerika menginvasi Indochina di tahun 1960-an.

Pada waktu itu, orang Amerika beserta produk-produknya membawakan ciri fisik, perilaku, pemikiran, dan tampilan baru kepada orang Asia. Presiden Soekarno bahkan sempat melarang masuknya semua produk buatan Barat, termasuk sepeda jengki.

Akibatnya, sepeda buatan Belanda dan Eropa Barat juga sempat tidak lagi dapat masuk ke Indonesia sehingga pasar sepeda diramaikan dengan sepeda buatan Tiongkok dengan bentuk dan proporsi baru seperti merek Butterfly, Phoenix, dan beberapa lainnya.

Jika dilihat rangka sepeda buatan Cina jauh lebih ringan dan ukurannya pun lebih kecil sehingga lebih mudah dikendalikan oleh orang Indonesia. Sepeda keluaran baru itu sering pula disebut orang dengan nama sepeda jengki.

Pada masa itu, segala sesuatu yang baru memang diberi julukan “jengki”, dimulai sepatu, celana, sepeda, bahkan rumah pun disebut jengki. Sepeda jengki akhirnya dianggap sebagai sepeda yang ngetren di masa itu. Dari situlah sepeda jengki menjadi istilah populer terkait sepeda antik di samping sebutan lain seperti sepeda kumbang dan sepeda sundung.

Selain sepeda jengki, Indonesia sebenarnya telah lama mengenal sepeda balap. Sebelum Perang Dunia II telah ada beberapa pebalap sepeda profesional Indonesia yang dibiayai oleh beberapa perusahaan seperti Mansonia, Triumph, Hima, dan lainnya.

Kegiatan balap sepeda awalnya berada di Semarang. Di kota itu sempat didirikan Velodrome oleh arsitek Ooiman serta Van Leeuwen. Tetapi kegiatan ini terhenti pada masa penjajahan Jepang. Setelah masa proklamasi, balap sepeda kembali dilakukan lagi.

Pada Pekan Olahraga Nasional ke-2 tahun 1951, balap sepeda telah menjadi cabang olahraga resmi yang diperlombakan. Beberapa daerah kemudian membentuk perkumpulan balap sepeda, dan akhirnya berdirilah ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) pada tanggal 20 Mei 1956 di Semarang.
Mulai tahun 1980-an, popularitas sepeda di Indonesia mulai didominasi oleh sepeda modern misalnya sepeda gunung (mountain bike), sepeda perkotaan (commuting bike), sepeda anak juga belakangan terdapatsepeda lipat (folding bike).

Dari sekian banyak jenis sepeda modern, sepeda gununglah yang paling diminati di Indonesia. Sepeda yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1977 oleh Joe Breeze, Gary Fisher, dan timnya itu memang banyak digemari oleh masyarakat perkotaan di Indonesia.
Selain itu, sepeda BMX juga mulai diminati oleh para anak muda Indonesia. Hal ini dikarenakan karena sepeda BMX dapat digunakan untuk melakukan atraksi ekstrem yang menantang adrenalin.

Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan
Pada dasarnya bersepeda merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan untuk dijalani. Selain menyenangkan, bersepeda secara rutin ternyata juga memberikan banyak manfaat, termasuk kesehatan. Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat bersepeda untuk kesehatan:

1. Meningkatkan Stamina Tubuh
Sering merasa lemas dan lelah ketika beraktivitas? Yuk, mulai berolahraga dari kegiatan yang ringan dan menyenangkan untuk dilakukan seperti dengan bersepeda. Pasalnya, bersepeda merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan stamina tubuh kamu loh. Sebab, kegiatan ini dapat memperkuat jantung dan paru-paru.

2. Mengurangi Risiko Terkena Penyakit Jantung
Kegiatan bersepeda diketahui juga dapat membantumu dalam mengurangi risiko penyakit jantung. Manfaat bersepeda bagi jantung adalah dapat merangsang dan memperbaiki jantung, paru-paru, sirkulasi darah, dan meminimalisir risiko penyakit kardiovaskular.

Olahraga ini juga dapat menurunkan kadar lemak dalam darah dan memperkuat otot jantung. Untuk itu, bersepedalah secara rutin dan teratur, ya.

3. Mengatasi Masalah Insomnia
Jika kamu termasuk orang yang sering mengalami insomnia atau susah tidur, kegiatan bersepeda bisa menjadi jawaban yang tepat untuk masalah yang satu ini. Karena insomnia sendiri dipicu oleh aktifnya hormon kortisol. Untuk mengatasinya dengan mudah, kamu tinggal bersepeda selama 20 sampai 30 menit. Cara ini dapat dilakukan minimal dua hari sekali untuk tidur yang lebih nyenyak.

4. Membantu Mengontrol Masalah Berat Badan
Ingin mengontrol berat badanmu dengan cara yang mudah dan menyenangkan? Bersepeda secara rutin setiap hari bisa menjadi salah satu pilihannya. Sebab, kegiatan ini dapat membantumu dalam membakar lemak dalam tubuh.
Tentu, jika kamu memang ingin mengontrol berat badan dengan cara ini, juga tetap perlu memperhatikan pola makan ya Bagi kamu yang ingin diet dengan cara ini, pastikan untuk menerapkan pola makan yang sehat sehingga manfaat bersepeda untuk diet ini pun tidak sia-sia. Perlu kamu ingat bahwa kalori yang dibakar saat bersepeda pun bergantung pada seberapa lama, cepat, dan jarak yang ditempuh saat bersepeda.

5. Membantu Meningkatkan Kemampuan Otak
Tahukah kamu? Ternyata jika kamu bersepeda secara rutin, hal ini dapat berpengaruh baik terhadap kesehatan otak juga loh. Bersepeda dapat meminimalisir penurunan fungsi daya pikir dan risiko demensia. Pasalnya, bersepeda dapat mengakitbatkan adanya peningkatan aliran darah menuju otak. Kamu bisa bersepeda selama 45 sampai 60 menit setiap harinya untuk mendapatkan manfaat tersebut.

6. Mengurangi Risiko Terkena Penyakit Kanker
Mengurangi risiko penyakit kanker bisa dimulai dari sekarang. Kuncinya, milikilah gaya hidup yang sehat seperti dengan makan makanan yang sehat serta berolahraga secara rutin dan teratur. Salah satu olahraga yang bisa kamu lakukan, salah satunya adalah bersepeda. Pasalnya, dengan memiliki tubuh yang bugar, bahkan saat di usia tua sekalipun bisa berisiko lebih rendah untuk terkena kanker paru-paru dan kanker kolekteral.

7. Membantu Memperbaiki Mood
Mood kamu terasa kurang baik akhir-akhir ini? Tingkatkan dengan cara yang sehat seperti dengan berolahraga. Bersepeda santai selama minimal 30 menit per hari dapat dijadikan salah satu solusinya. Kegiatan ini tentunya dapat meningkatkan suasana hati dan pikiran kamu. Selain itu, cara ini juga merupakan cara yang menguntungkan juga bagi tubuh. Karena bersepeda juga baik untuk kesehatan mental kamu, bukan?

Itulah sejarah seputar sepeda dan manfaatnya bagi kesehatan. Well, semoga informasi ini bermanfaat buatmu ya!