Presiden Pinter, Hj.Rizayati : Jangan Merasa ada “Anak Tiri” di Republik Ini, Semua Anak Kandung !

LIPUTAN KHUSUS22 Dilihat

JAKARTA,KABARDAERAH.COM-Presiden Partai Indonesia Terang (PINTER), Dr.(Cn) Hj.Rizayati,SH.MM, angkat bicara soal pembangunan infrastruktur di Tanah Papua. Menurutnya,fasilitas sarana prasarana seperti telekomunikasi,penerangan listrik menjadi salah satu kendala bagi pembangunan di semua lini di Tanah Papau. Apalagi di zaman sekarang pemerintah pusat mulai menerapkan era digitalisasi.

Apalagi, saat ini Indonesia sedang didera Pandemi COVID-19 dimana masyarakat disarankan harus bekerja dari rumah. Artinya, jika bekerja dari rumah terutama dalam hal aktivitas ekonomi,kalau tidak dukung dengan infrastruktur komunikasi seperti internet, listrik,maka jelas tentu akan mengalami kendala bagi masyarakat.

Apa yang disampaikan oleh Penggagas Program Indonesia Terang itu bukan sekedar asal bicara. Dirinya telah berkeliling, masuk keluar di seluruh wilayah pelosok Indonesia. Hasil survei perjalananya dilakukan ketika hendak membangun puluhan ribu unit lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) yang dibangun oleh perusahaan yang dipimpinnya, PT.Imza Rizky Jaya (IRJ) Group bersama mitra kerja di seluruh provinsi Indonesia.

Dari pantauan perempuan asal Aceh ini, terkesan pemabangunan infrastruktur di bidang penerangan Listrik belum merata. Memang, pemerintah sudah berusaha maksimal untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat. Untuk itu, menurutnya dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta yang benar-benar piur memperhatikan dan mengutamakan fasilitas umum seperti sarana penerangan Listrik.

Sebagai sesama anak bangsa yang lahir dari rahim bumi Indonesia, Hj.Rizayati tak ingin ada kesan anak tiri dalam pembangunan.

“Disana itu fasilitas listrik masih sangat minim, anak-anak sekolah belajar masih pakai lampu teplok,” imbuhnya saat ditemui di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, belum lama ini.

“Jangan merasa ada anak tiri di republik ini. Semua anak kandung, saya miris jika mendengar ada yang mengatakan Papua dianaktirikan, karena kita kan lahir di bumi NKRI. Mudah-mudahan tidak ada lagi bahasa anak kandung dan anak tiri di Republik ini,” tegas perempuan inspiratif yang telah meraih belasan penghargaan award di bidang manajemen tersebut.

“Kita semua anak kandung dari NKRI. Saya berani ambil resiko untuk ciptakan program indonesia terang, di Aceh dan Papua dan lainnya masih ada keterbatasan soal sarana dan fasilitas bagi anak bangsa,” ujar nya berpesan.
Bangun 1.000 unit Lampu PJU-TS untuk Kabupaten Tolikara.

Pada awal Desember 2020 yang lalu, Hj.Rizayati, tokoh perempuan Aceh, Pengagas program Indonesia Terang itu menerima sejumlah tokoh masyarakat dari Kabupaten Tolikara,Papua yang dipimpin oleh Annggota DPRD Kabupaten Tolikara, Papua.

Tim tersebut dipimpin langsung oleh Arson Rooy Kogoya, S.Ip, Anggota DPRD Kabupaten Tolikara,sebagai mediator. Ia didampingi oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pengusaha lokal, di antaranya Wihelmus Sroyer SH, Ketua Komunitas Pengusaha Orang Asli Papua, Iria Kogoya, Direktur PT. Enko Inar Papua, Linda S.S.Asaribab Pawere, SiP, MM, Direktur PT. Sambelino Tabi Papua dan sejumlah warga lain nya.

Momen 10 Desember itu benar-benar suatu berkat yang sangat berharga. Mereka duduk satu meja, berbicara soal program Indonesia Terang untuk masyarakat di Tanah Papua, khususnya Kabupaten Tolikara yang (konon) merindukan sarana dan prasarana penerangan lampu penerang jalan raya tenaga surya juga rumah layak huni bagi masyarakat setempat.

Dalam pertemuan tersebut Presiden Direktur PT.Imza Rizky, Dr. (Cn) Hj. Rizayati,SH.MM menghibahkan sebanyak 1.000 (seribu) unit lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) untuk Kabupaten Tolikara melalului perwakilan mitra kerjanya yang selanjutnya akan dibangun disejumlah wilayah setempat.

“Jadi, untuk tahap awal akan dipasang 1.000 (seribu) unit untuk menerangi daerah-daerah pelosok di Papua bagian pegunungan yang hingga saat ini (masih) ada wilayah yang belum masuk listrik. Dan sebagai uji coba, akan dipasang 100 (seratus) unit setelah itu dievaluasi akan kualitas, lampu yang dipasang tersebut.

“Mudah-mudahan kerja sama hari ini dan seterusnya sampai tahun 2022 kita akan terangi di wilayah Papua. Pada bulan Desember 2020 ini akan dikirim 100 unit lampu atau Listrik menggunakan Tenaga Surya,” ujar Hj.RiZayati yang hingga saat ini telah membangun Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) hampir di seluruh pelosok daerah di Indonesia itu.

“Sebenarnya pemasangan fasilitas lampu listrik untuk masyarakat Papua itu sudah terkofirmasi lama, namun ada kendala teknik sehingga baru kali ini bisa terealisasi,dan itu soal masalah komunikasi saja. Kita terkendala di komunikasi misalnya akses internet, jadi kalau mau kirim surat menyurat via email tapi belum ada akses internet. Pertemuan hari ini cukup cair dan bisa sepakati mulai dieksekusi pembangunan lampu penerangan bagi warga Papua mulai bulan ini (Desember 2020-red),” kata Dr.(Cn) Hj.Rizayati,SH.MM, Presiden Partai Indonesia Terang (PINTER), sebuah Partai Politik Nasional yang dideklasikan pada 1 September 2020,tepat di usianya ke-36 tahun.

Sekilas, tentang Partai Indonesia Terang dengan slogan “terang pangan,Terang Sandang dan Terang Papan” tersebut atas dorongan masyarakat di seluruh pelosok daerah Indonesia. Saat ini Partai Indonesia Terang telah memiliki badan hukum pendirian partai politik. Saat ini, Partai Indonesia Terang sedang berproses di Kementerian Hukum dan HAM RI. Mari,kita doakan agar PINTER dapat ikut dalam pesta demokrasi 2024 sehingga visi,misi Indonesia Terang semakin jadi nyata dan dirasakan oleh masyarakat,terutama di daerah-daerah terpencil. ** DL.