Melirik Tanjung Sari, Daerah Pengembangan 1000 Desa Sapi Di Lampung Selatan.

LAMPUNG, TERBARU53 Dilihat

Lamsel, Kabardaerah.com— Pelaksanaan kebijakan pengembangan kegiatan 1000 desa sapi di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) Prov. Lampung, khususnya di Kec. Tanjung Sari, mendapatkan perhatian dari Pemkab Solok Selatan.

Lampung Selatan sendiri tercatat sebagai pusat pengembangan sapi nasional. Lamsel juga dijadikan sebagai bagian dari Pilot project pengembangan sapi di propinsi Lampung dan juga di Indonesia.

Untuk itulah, guna mempersiapkan segala sesuatunya terkait program pengembangan sapi di Solok Selatan, Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi melakukan kunjungan bersama OPD terkait ke Pemkab Lampung Selatan.

Rombongan diterima Wakil Bupati Lampung Selatan Pandu Kesuma Dewangsa pada Jum’at (2/7/2021) di rumah dinas bupati Lamsel, dan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Desa Palputih Dalam Dusun Alam Raya, Kecamatan Tanjungsari.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Perekonomian Pemkab Solsel Putra Nusa, Plt. Kadis Pertanian Richi Amran, Inspektur Akmal Hamdi, Plt. Kadis PU&PR Yolly Hirlandes Putra, Plt. Kadis Perkim&LH Novi Hendrik, dan beberapa OPD lain. Dari Pemkab Lamsel hadir Sekdakab Thamrin, Para Asisten, Staf Ahli, dan OPD terkait.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lampung Selatan mengatakan bahwa sapi merupakan salah satu populasi ternak terbesar di Lamsel dan saat ini menjadi salah satu program prioritas.

“Populasi Kambing, sapi, dan ternak lainnya menjadi bagian dari populasi ternak terbesar di Lampung Selatan. Dan saat ini pengembangan sapi menjadi program superprioritas, dimana Kec. Tanjung Sari dijadikan kawasan koorporasi sapi potong dan menjadi bagian dari pilot project 1000 desa sapi,” terang Pandu.

Pandu menambahkan bahwa saat ini Lamsel yang terdiri dari 17 kecamatan, 256 Desa dan 4 kelurahan, secara umum menjadi 5 besar lumbung ternak nasional, dan menjadi salah satu penyangga produk pangan hewani di Indonesia.

Pemkab Lamsel melalui Dinas Peternakan, kata Pandu siap untuk membantu dan berbagi informasi terkait program pengembangan sapi nantinya di Solsel.

Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi menjelaskan bahwa program satu KK satu sapi merupakan proram unggulan yang sedang dipersiapkan di Solok Selatan.

Dengan potensi daerah yang sama, serta kesamaan program pengembangan sapi, Lamsel menurutnya menjadi daerah yang tepat untuk berbagi informasi dan pengalaman.

“Untuk itu, OPD yang hari ini kita bawa, untuk dapat menggali sebanyak-banyaknya informasi terkait program sapi ini. Baik regulasinya, pengalaman lapangan, kendala yang dihadapi, persiapan teknis yang harus dilakukan, dan segala sesuatunya yang akan bermanfaat untuk kita pelajari,” ujarnya.

Arsyad, Kepala Dinas Peternakan Lamsel mengatakan bahwa Kec. Tanjung Sari, Lampung Selatan saat ini termasuk dari program super prioritas korporasi 1000 desa sapi.

“1000 ekor sapi disana, dibagi ke 5 buah desa. Masing masing desa mendapatan 200 ekor, terdiri dari 100 ekor betina, 100 ekor jantan,” jelasnya.

Selanjutnya, 38 kelompok ternak di lima desa tersebut dinaungi oleh Koperasi Maju Sejahtera. Katanya, dengan pengelolaan melalui koperasi, maka penerima manfaat program 1000 desa sapi juga akan semakin banyak.

Disamping memproduksi daging sapi, koperasi juga menghasilkan beberapa poduk olahan koperasi, seperti bakso sapi, abonsapi, susu jagung jelly, tiwul instan, pupuk organik bokasi, serundeng sapi, dan produk lainnya.

Arsyad juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengembangkan embrio transfer dan bank pakan sapi melalui dukungan 12 puskeswan yang tersebar di beberapa kecamatan.

Saat ini, di Lamsel tercatat total populasi sapi potong sebanyak 150.930 ekor serta populasi kambing sebanyak 362.298. Dan untuk pengeluaran ternak sapi di tahun 2020 sebanyak 56.785 ekor. Ditambah dengan daya dukung petugas lapangan sebanyak 91 orang (dokter hewan 4, inseminator 85 orang, paramedik 2 org).

Selanjutnya, untuk capaian Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) di Lamsel termasuk tinggi. Masyakat dengan kesadaran tinggi bersedia mengasuransikan ternak sapinya. Sapi yang mengikuti program asuransi bersubsidi tersebut mencapai 2435 ekor (atay 90% dari target 2708 ekor), dan merupakan capaian terbanyak se Prov. Lampung. (Hy)