Pribumi siap siap di gantikan China

Peneliti Jepang Ingatkan Indonesia Bisa Berantakan Gara-gara China
Peneliti Jepang Masako Kuranishi dari Universitas Tsurumi dan Universitas Seigakuin Jepang
Peneliti Jepang Masako Kuranishi dari Universitas Tsurumi dan Universitas Seigakuin Jepang, Masako Kuranishi, mengingatkan Indonesia agar sangat hati-hati terhadap gerakan China di Asia terutama di Indonesia.

Indonesia jangan sampai salah langkah,  kalau tak mau negeri Nusantara ini berantakan.

Secara kasar bisa dikatakan munculnya hegemoni China terhadap negara-negara di Asia,” ujarnya.

Di Indonesia, menurutnya dimulai dari penguasaan Shinkansen, “Bukan hanya soal Shinkansen, tetapi daerah yang dilewati dan sekitarnya akan dan harus dikuasai pihak China walaupun perusahaan patungan 60% Indonesia dan 40% China.

Tapi China yakin Indonesia akan kesusahan bayar sehingga penguasaan mayoritas perusahaan nanti akan dilakukan China.

Demikian pula tenaga kerja yang dikerahkan semua akan diturunkan dari China. Tenaga kerja Indonesia hanya sedikit dan pada bagian yang tak penting dalam proyek,” katanya.

Mengapa demikian? Kalau China sudah menguasai jalur Shinkansen dan sekitarnya akan mudah bagi mereka untuk semakin merealisasi konsep One Belt One Road tersebut yang akan berlanjut ke negera Asia lainnya.

Sementara Indonesia akan kacau karena “kekuasaan” uang China di jalur tersebut, akan membuat resah masyarakat sekitar yang mungkin dipaksa mengungsi dengan dalih demi keamanan jalur cepat kereta api.

Masyarakat akan mengeluh dan jadi sasaran juga adalah keturunan China di Indonesia dan kembali huru hara besar Anti China akan muncul lagi di Indonesia. Masalah SARA (Suku Agama Ras Antar Golongan) akan kembali meruncing di Indonesia.

Itu baru satu hal, tambahnya. Hal lain adalah pinjaman dari AIIB dan atau langsung dari Bank Perkembangan China (CDB) miliaran dolar AS yang membuat Kuranishi bingung.

“Kok Indonesia mau menerima pinjaman besar sekali dari China dengan bunga besar sampai 2% setahun ya? Padahal Jepang bisa memberikan pinjaman 0,1% per tahun. Benar-benar tidak mengerti,” katanya.

Artinya apa? Menurutnya, China sengaja membuat berbagai kemanisan saat ini kepada Indonesia, karena setelah pinjam, China sadar Indonesia mungkin akan mengalami kesulitan pengembalian uang hutang sehingga jadi terikat semakin kuat kepada China, “Dari sanalah China akan semakin menguasai Indonesia,” ujarnya.

Satu hal lagi yang menarik adalah upaya China mendekati Indonesia saat ini karena sangat butuh dukungan Indonesia akan kasus Laut China Selatan, pulau-pulau buatan China yang mendapat banyak protes dari banyak negara di Asia, termasuk Amerika Serikat dan Jepang.

“Dengan kemanisan yang diberikan kepada Indonesia diharapkan Indonesia dapat membantu China menghadapi gelombang protes masyarakat Internasional terhadap pembuatan pulau buatan China tersebut yang praktis nantinya akan sangat menyulitkan masyarakat Internasional,” katanya.

demikian dikutip dari Tribun

Indonesia menjadi surga bagi etnis Tionghoa dan kini melalui bantuan RRC, AS dan China Connection, mereka yang minoritas tersebut ingin menguasai Republik Indonesia secara total. Hegemoni ekonomi sudah di tangan, kini kekuasaan politik yang menjadi incaran dan tak boleh terlewatkan pada pilpres kali ini.

Tahun 2012, warga DKI Jakarta dengan segala tipu daya berhasil mendudukkan Ahok mantan Bupati Belitung Timur menjadi Wagub DKI mendampingi Joko Widodo. Padahal, status Ahok adalah tersangka kasus korupsi di Polda Bangka Belitung.

Dan pada 2014, warga Jakarta dan Indonesia tanpa sadar juga mendukung Ahok alias Basuki Indra kriminal di Beltim jadi Gubernur DKI Jakarta. Kini, ibukota pun sudah dikuasai Tionghoa secara ekonomi dan politis.

Tragisnya, 10% pribumi yang tercatat daftar orang Indonesia terkaya tersebut umumnya pengusaha pribumi yang menjadi boneka. Mereka hanya menjalankan bisnis dari modal para etnis Tionghoa. Ambil contoh Chairul Tandjung. Pribumi terkaya Indonesia itu tak lebih sekadar ‘pemain’ bisnis Salim Grup) atau Sandiaga Uno (Williem Suryadjaja/mantan pemilik Astra Grup).

Mereka hanyalah proxy atau orang upahan yang diberi nol koma sekian persen saham dengan syarat namanya dicantumkan sebagai pemilik kerajaan bisnis. Sejatinya, kaum pribumi asli yang masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia itu tidak lebih dari 2%.

Dengan fakta-fakta tersebut, siapa sesungguhnya yang rasis dan diskriminatif di negeri ini? Pribumi atau Tionghoa? Kaum mayoritas pribumi selalu jadi korban, tapi tidak mampu melawan karena kalah uang/kuasa. Kondisi pribumi dan Tionghoa di Indonesia sejatinya representasi penguasaan minoritas di atas kekuasaan mayoritas.

(Potongan akhir dari tulisan berjudul Diskriminasi Tionghoa Pada Pribumi Sudah Lewat Batas oleh dendynugraha

Ingat!!!

Kejamnya Milisi Cina Indonesia ‘Po An Tui’ Terhadap Kaum Pribumi

sumber Nahimunkar.com on 18 March 2014

  • Bukti nyata Cina Indonesia antek penjajah
  • Sekarang, para anak keturunan dan anak cucu laskar PO AN TUI telah berkuasa dan menguasai Indonesia, kemudian memperbudak dan menjadikan kaum pribumi sebagai kuli di negerinya sendiri. Kejahatan mereka tidak kalah hebatnya, saat di zaman Belanda terhadap pribumi. Asset ekonomi Indonesia sudah digenggam anak keturunan laskar PO AN TUI.

Milisi Cina Indonesia yang dikenal sebagai ‘Po An Tui’ yang dibentuk oleh Administrasi Belanda untuk membantu mereka melawan Pejuang Indonesia. Beberapa unit (seperti di Jawa Tengah) Laskar Cina Indonesia  ini terlibat dalam Agresi, dan beberapa dugaan mereka melakukan kejahatan perang dengan membunuh POW (tawanan perang) di Temanggung./ militaryphotos.net/forums