Islam Dipecah, Indonesia Diambang Kehancuran

Sumbar.KabarDaerah.com-Prof. Syekh Sulaiman al-Bierah guru dari Imam Masjidil Haram, Syekh Abdurrahman As Audais, ditanya tentang perpecahan yang terjadi di tengah umat menurut pandangannya. Ia berpendapat, realita dan fakta saat ini umat Islam sedang dalam kondisi penuh luka. Banyak mengalami persoalan-persoalan internal di dalam berbagai bidang.

Menurutnya, persoalan-persoalan tersebut muncul terutama setelah jatuhnya Khilafah Islamiyah Utsmaniyah. Kemudian, disusul dengan Perjanjian Sykes-Picot pada awal abad 20.

 

“Di mana negara-negara Arab, negara-negara Islam dipecah-pecah dibagi-bagi dan semenjak saat itu, secara entitas politik mereka tidak mempunyai kekuatan yang satu,” kata Syekh Sulaiman dikutip dari  Republika.co.id saat berdiskusi dalam acara Simposium Jurnalis Muslim di Hotel Grand Inna Padang, Selasa (18/7).

 

Menurutnya, masing-masing negara Islam punya kepentingan sendiri-sendiri. Di sisi lain, mereka juga mengalami banyak permasalahan. Seperti permasalahan penjajahan, kemiskinan, kebodohan, kemunduran, buta huruf dan lain-lain. Permasalahan-permasalahan tersebut harus dipahami umat Islam.

 

Karenanya, Syekh al-Bierah menyarankan agar setiap Muslim memahami kondisi umat Islam saat ini. Sekarang berbeda dengan fase ketika Rasulullah mendirikan negara Islam di masanya. Kemudian dilanjutkan dengan khilafah. Tentu umat Islam pada masa Rasulullah berbeda kondisinya dengan saat ini setelah umat Islam dijajah dan terpecah-pecah.

 

“Kita sebagai umat Islam, sebagai generasi Islam, harus memahami hal itu, memahami sepaham-pahanya bahwasannya kita memang sedang dalam kondisi terpecah, sakit dan lemah,” ujarnya.

 

Meski demikian, Syekh Sulaiman menegaskan, umat Islam tidak boleh kehilangan harapan. Suatu ketika umat Islam yang sedang sakit akan disembuhkan oleh Allah SWT. Mereka akan dipulihkan kondisinya oleh Allah. “Kita berusaha melakukan upaya apapun untuk kembali bisa pulih dari kondisi-kondisi tersebut,” ungkapnya.

 

Ia menjelaskan, usaha yang sedang dilakukan Yayasan al-Manarah al-Islamiyah melalui Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Eropa serta Afrika dalam rangka menyembuhkan umat Islam yang sedang sakit. Yayasan al-Manarah tidak sedang memperdalam luka, tapi sedang mencoba mengembalikan harapan umat Islam.

 

Yayasan al-Manarah sedang berusaha mengembalikan situasi dan menyatukan umat Islam tanpa menyinggung soal perbedaan-perbedaan yang ada. “Semuanya disatukan dengan La ilaha ilallah, dengan kalimat tauhid, umat Islam semuanya disatukan dengan kalimat tersebut,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, usaha yang sedang dilakukan saat ini dalam rangka mendekatkan umat Islam. Bukan sedang saling menjauhkan umat Islam. Hanya usaha yang bisa dilakukan sekuat mungkin.

 

Dengan membaca berbagai bacaan tentang keadaan akhir zaman, perlu kita sikapi. kita yakin diakhir zaman Islam memang seperti keadaan sekarang ini. bahkan yang menjadi pemecah adalah arang yang mengaku Islam.

 

Namun kita tidak perlu cemas menghadapi keadaan ini. Tuhan maha mengetahui, akan bagaimana Islam diakhir zaman. hanya saja, perlu kita antisipasi dan kita ketahui dengan pasti bahwa yang bisa menyatukan umat di dunia ini adalah Iman yang benar kepada Allah SWT. untuk itu samakan dasar keimanan kita, niscaya kita akan tau apa itu arti ke ikhlasan.

 

Perpecahan yang terjadi di akhir zaman adalah suatu kepastian, Hadist Nabi telah menerangkan demikian. kita harus ambil posisi. karena umat akhir zaman dibagi tiga golongan, pertama golongan kanan, golongan kiri dan golongan terdahulu beriman(surat Alwaqiah 1-14). sadarilah bahwa kita berasal dari Allah dan kembali kepada Allah, untuk itu kembalilah bertaubat, dirikan sholat dan jangan termasuk orang orang yang mempersekutukan Allah swt, jangan pecah belah agama, jangan bangga dengan golongan kita (surat 30 ayat 30,31,32), karena mulai dari nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad SAW kita adalah umat yang satu dengan jalan yang lurus, yang  disempurnakan oleh Tuhan melalui utusannya Muhammad Rasulullah dengan nama Islam. (Tim)