Rakyat harus pintar, Perbanyak membaca dan Kumpulkan Informasi

ADVERTORIAL33 Dilihat

KabarDaerah.com- Kumpulan berita Anti  Vaksin- Kebenaran terungkap.

Ketua LSM KOAD. “Silakan tuan bertanggung jawabkan perlakuan tuan kemudian hari nanti, jika tuan jahat tuan akan terima hasil kejahatan tersebut”.

“Jika kita berpatokan pada Inggeris, akhirnya mengakhiri seluruh protokol Covid karena kedepan OMICRON hanya seperti Flu biasa, bukan kah ini suatu bukti bahwa mereka hanya bertujuan memasukkan Vaksin ketubuh manusia,” kata Ketua LSM KOAD.

 

Dikutip dari media luar negeri : Eksekutif Pfizer mengakui bahwa mereka tidak Merancang Fuck-seen untuk mengakhiri PANDEMI Virus Corona, tetapi mengubahnya menjadi “ENDEMI”. Sehingga kebutuhan Vaksin akan bertahan selamanya  dan Memberikan mereka Kesempatan untuk Menghasilkan Lebih Banyak Uang Dengan menjual berbagai macam Fuck-seen. Begitu PANDEMI Covid-19,  menjadi ENDEMI seperti “Flu Biasa” yg bisa Datang & Pergi Menjangkiti semua orang, tergantung Kekebalan Tubuh mereka. Bahkan yang telah di-fuck-seen, maka mereka Perlu Terus-menerus Menerima Suntikan Booster Tahunan. Untuk meningkatkan Fungsi Kekebalan Tubuh mereka. sumber https://youtu.be/WZnlC-eUCoo

AKhir-akhir  ini mulai terkuak dan terbongkar, pelan-pelan Rahasia kebiadaban mereka dan ini semua menjadi ajang bisnis, demi meraup uang sebanyak-banyaknya. Rakyat dijadikan sapi perah dan korban Keserakahan Yahudi- Zionis Globalis Dzolim … !!!

 

ISSUE COVID ADALAH PROPAGANDA DAN PERANG IMAJINASI TARGETNYA BISNIS DAN POLITIS

BENAR apa yang dikatakan Komjen Polisi DHARMA PONGREKUN (Wakil Ketua Badan Siber dan Sandi Negara) Mabes Polri, bahwa kasus Covid adalah “Perang Imajinasi” yaitu sebuah ketakutan yang dipropagandakan.

 

Ini bisa disebut dengan perang sugesti atau perang imajinasi. Sebuah ketakutan yang  dipropagandakan, yang dibesar-besarkan, yang direkayasa agar tercipta suatu “sugesti” bahwa Covid is pandemic, Covid is a killer.. Agar tercipta ketakutan dan kepanikan di masyarakat.

 

Yang kalah dalam perang sugesti ini adalah yang ikut panik karena termakan mentah² issue pandemic, sehingga hilang akal sehatnya akhirnya menjadi manusia yang mudah untuk dikendalikan dikontrol seperti robot oleh musuh.

 

Diciptakan ketakutan-ketakutan yang berlebihan kepada  corona dan pra ketakutan kepada omicron, padahal keduanya tidak memiliki syarat ilmiah sebagai ciri-ciri dari pandemi. Tujuannya hanya untuk ciptakan mindset negatif kepada rakyat itulah yang akhirnya menambah memperburuk keadaan NEGARA saat ini.

 

Target Political goals telah tercapai yaitu tujuan politik adalah Genosida pengurangan penduduk pribumi dan pembelengguan serta pembatasan gerak bagi rakyat golongan oposisi. Dan target kedua business goals yaitu tujuan “bisnis besar” adalah transaksi obat²an, vaksin dan PCR.

 

Melalui penyebaran obat-obatan anti virus dan anti biotik yang selama ini menyebar di seluruh rumah sakit di Indonesia ternyata mengandung drug mix (campuran obat) yang mematikan itulah yang disebar ke seluruh rumah sakit di Indonesia, itulah genosida massal terhadap rakyat pribumi.

 

Sekali lagi rakyatnya yang menjadi korban skenario “project covid”  masyarakat sekali lagi yang hanya dijadikan sebagai obyek sapi perahan.

 

Kasus korban kematian Pertama disebabkan karena “obat-obatan” yang disebar diseluruh rumah sakit.

Dan kasus korban kamatian Kedua disebabkan kerana “vaksinasi”. Sekali lagi rakyat yang dijadikan korban banyak yang terkapar, sakit, lumpuh dan meninggal dunia.

 

Semata-mata rangkaian proyek covid ini secara total dijalankan karena mengandung dua keuntungan dua kepentingan, yaitu kepentingan bisnis dan kepentingan politis.

 

Dampaknya adalah hancurnya sumber ekonomi dan usaha rakyat didalam negara ini adalah sebanding lurus dengan progres dan berhasilnya program penjualan obat²an dan vaksin yang telah berhasil mereka gandakan.

 

Hanya masyarakat yang latah dan yang akan percaya dengan semua propaganda ini karena didasari ketakutan atau tekanan.

 

Sebagian masyarakat yang termakan mentah-mentah akan terus digiring mindsetnya kepada “lingkaran setan” akan ketakutan dan kecemasan kepada covid ini. Padahal ketakutan phobi kepada covid ini akan terus diciptakan deadline 2024.

 

Memang manusia Indonesia sedang diproses dan diseting agar manut kepada satu sistem peraturan protokoler global.

 

Agar menjadi manusia-manusia protokol “manusia robot”.

Senjatanya gampang, yaitu ciptakan ketakutan dibuat sugesti atau imajinasi bahwa “Masih akan datang pandemi yang mematikan”. Yaitu gelombang pandemi Omicron.

 

Sesungguhnya issue covid untuk menciptakan “belenggu” dengan tujuan ciptakan pembatasan gerak rakyat apapun aktifitas bisnis,  kerja, pendidikan, ibadah dan kumpul-kumpul.

 

Rakyat sengaja ditakuti dan diteror dengan permasalahan issue pandemi yang berputar-putar yang tidak akan pernah selesai seperti dalam “lingkaran setan”.

 

Ternyata selama Dua tahun negara telah berhasil di kudeta oleh para oligarkis mereka adalah kaki tangan asing dengan bersama menciptakan black conspiracy isu pandemi. Melalui penyebaran obat-obatan antibiotic antivirus yang akhirnya ditarik dari publik ternyata berbahaya setelah diteliti BPOM karena mengandung unsur genosida (pembunuhan masal),  rakyat banyak yang berguguran menjadi korban kematian yang diklaim sebagai pasien covid / pandemi.

 

Ada banyak obat-obatan anti virus dan antibiotik yang diimport dari Cina hakekatnya adalah “obat-obat” yang sebagian mengandung genosida sebagai sebuah senjata pembunuh masal yang ampuh dan masif untuk  mengurangi jumlah penduduk pribumi Indonesia.

 

Hakikatnya TIDAK PERNAH ADA PANDEMI atau PAGEBLUK di Indonesia ataupun diluar negeri. Yang ada adalah brainwashing pencucian otak, war suggestion perang imajinasi dan kekalahan akal sehat atau hilangnya akal sehat kita, yang telah berhasil digiring kepada penyesatan cara berfikir.

 

Issue covid sebagai bukti bahwa rakyat banyak yang berhasil termakan opini oleh propaganda yang menyesatkan ini, propaganda ini di sugestikan seolah² kasus kematian disebabkan virus corona.

 

Sebetulnya cara melawan  dan memerangi virus “pandemi” jadi²an ini mudah saja yaitu seluruh rakyat kompak menolak mentah², menentang keras dengan kompak dan bersatu tidak akan menjalankan peraturan² protokoler lockdown PPKM, vaksinasi, PCR dan yang bersifat intimidasi dengan kedok “menjaga kesehatan” atau “pandemi.”

 

Harusnya ini tugas dan peranan intelijen BIN dan TNI POLRI dalam menganalisa dan mengungkap kasus² covid bukan malah ikut termakan dan sebagai ruling class (bemper) dari propanda ini.

Ternyata issue covid dan omicron adalah rangkaian cara taktis sebagai propaganda yang strategis dan masif untuk menciptakan image ketakutan kepada rakyatnya agar rakyat tunduk kepada suatu peraturan “protokoler”, yang dimaukan oleh predator oligarkis, adalah cara mudah dan efektif untuk meremote dan memproteksi rakyat.

Tujuan jangka pendek untuk melumpuhkan gerak gerakan lawan politik atau oposisi dan tujuan jangka panjang untuk menghancurkan peradaban suatu negara.

(The Indonesian Counter Intelligence Agency & Covid Investigation Analysis)

 

Vaksinasi Pembunuhan Massal..?

Oleh : Abdurrahman Lubis

Belum kering tinta tulisan saya mengenai kajian hadis Nabi Sallahu  wasallam summu sanatin ( racun setahun), yakni setelah kena racun itu seseorang akan mati pelan2 dalam setahun. Apakah racun setahun itu ada kaitannya dengan vaksinasi, agaknya, mata siapa yang tidak terbelalak menyaksikan korban2 meninggal pasca divaksin, anak sekolah dipaksa, walaupun meronta ronta menolaknya, bahkan dikawal aparat keamanan dengan senjata, qda apa ?

Orang-orang kampung dicegat di jalanan, terjadi bentrokan antara masyarakat dan aparat keamanan di Aceh, bakar bakaran, Jawa Timur, demo besar-besaran di Sumatera Barat.

 

Seorang wartawati sampai bersumpah minta kepada Depkes untuk segera menghentikan vaksinasi. Papua dan lainnya, demo sekampung dan bentrok dengan aparat keamanan, pokoknya hati nurani kita sangat miris melihat era sekarang yang jauh dari kesejahteraan dan keamanan rakyat.

 

Rakyat tertekan, stres, putus asa, semakin jauh dari rasa syukur kepada Allah SWT. Apa jadinya umat ini kalau dibiarkan begini terus… ?

 

Melengkapi semua itu, keterangan Prof Dr Nidom dan dr Siti Fadilah, khususnya mengenai “tranding topic”, yang, sekarang masih viral.

Simak saja apa kata mereka:

  1. Vaksin tidak efektif untuk menangkal covid apalagi farian baru OMICRON
  2. Vaksin tidak mengurangi resiko
  3. Covid tidak bisa diatasi dengan vaksin.
  4. Covid mudah penanganannya dan tidak menjadi problem, cukup dengan masker bagi yang mau.
  5. Seharusnya Pemerintah lebih fokus menangani penyakit komorbit/bawaan masyarakat dengan memberikan vitamin D3 dengan serius.
  6. Resiko kematian covid 19 rendah hanya di bawah 5% karena komorbit, tapi resiko kematian flu burung sampai 100%.
  7. Baru baru Bill Gates mengatakan Covid akan jadi Flu Biasa….memang gila dunia ini

 

Rakyat harus cerdas

Jangan mau dibuat paranoid (takut yang berlebihan) Sehingga kehilangan akal sehat, sebaiknya pemerintah segera menghentikan vaksinasi massal dan fokus meningkatkan pendidikan dan ekonomi rakyat.

Memberi nutrisi vitamin D3 terhadap pasien komorbit, Sehingga tak menguras APBN,  jangan hanya ikut program WHO, by design, kapitalis global, semoga Allah SWT memberi pertolongan dan hidayah Allah.

 

Solusi terbaik

BERIMANLAH KEPADA ALLAH TUHAN SANG MAHA PENCIPTA DENGAN LURUS DAN BENAR.

Saya sengaja tak mengubah sedikitpun, baik bahasa apalagi maksud, tentang pernyataan dua pakar kesehatan itu. Agar hidangan tulisan ini segar bugar dan apa adanya.

Terima ya Allah.

Amien Ya Robbal alamin..

 

Penulis,

Pemerhati  ke Islaman

(paling gak suka mendzolimi rakyat)

 

Artikel ini dishare ke 120 grup WA, 30.000 members, dari berbagai negara. Kalau ini merupakan amal soleh, penulis hadiahkan pahalanya kepada ayah dan ibu, guru al Quran dan para masyaikh yang menjadi sebab hidayah. Tidak komersil, ladang amal bagi yang meneruskan dan Fii sabilillah…

 

ISSUE COVID ADALAH PROPAGANDA PERANG IMAJINASI DENGAN TARGET BISNIS DAN POLITIS

Benar apa yang dikatakan Komjen Polisi DHARMA PONGREKUN (Wakil Ketua Badan Siber dan Sandi Negara) Mabes Polri, bahwa kasus Covid adalah “Perang Imajinasi” yaitu sebuah ketakutan yang dipropagandakan.

Ini bisa disebut dengan perang sugesti atau perang imajinasi. Sebuah ketakutan yang  dipropagandakan, yang dibesar-besarkan, yang direkayasa agar tercipta suatu “sugesti” bahwa Covid is pandemic, Covid is a killer.. Agar tercipta ketakutan dan kepanikan di masyarakat.

Yang kalah dalam perang sugesti ini adalah yang ikut panik karena termakan mentah² issue pandemic, sehingga hilang akal sehatnya akhirnya menjadi manusia yang mudah untuk dikendalikan dikontrol seperti robot oleh musuh.

Diciptakan ketakutan-ketakutan yang berlebihan kepada  corona dan pra ketakutan kepada omicron, padahal keduanya tidak memiliki syarat ilmiah sebagai ciri-ciri dari pandemi. Tujuannya hanya untuk ciptakan mindset negatif kepada rakyat itulah yang akhirnya menambah memperburuk keadaan NEGARA saat ini.

Target Political goals telah tercapai yaitu tujuan politik adalah Genosida pengurangan penduduk pribumi dan pembelengguan serta pembatasan gerak bagi rakyat golongan oposisi. Dan target kedua business goals yaitu tujuan “bisnis besar” adalah transaksi obat²an, vaksin dan PCR.

Melalui penyebaran obat-obatan anti virus dan anti biotik yang selama ini menyebar di seluruh rumah sakit di Indonesia ternyata mengandung drug mix (campuran obat) yang mematikan itulah yang disebar ke seluruh rumah sakit di Indonesia, itulah genosida massal terhadap rakyat pribumi.

Sekali lagi rakyatnya yang menjadi korban skenario “project covid”  masyarakat sekali lagi yang hanya dijadikan sebagai obyek sapi perahan.

Kasus korban kematian Pertama disebabkan karena “obat-obatan” yang disebar diseluruh rumah sakit.

Dan kasus korban kamatian Kedua disebabkan kerana “vaksinasi”. Sekali lagi rakyat yang dijadikan korban banyak yang terkapar, sakit, lumpuh dan meninggal dunia.

Semata-mata rangkaian proyek covid ini secara total dijalankan karena mengandung dua keuntungan dua kepentingan, yaitu kepentingan bisnis dan kepentingan politis.

Dampaknya adalah hancurnya sumber ekonomi dan usaha rakyat didalam negara ini adalah sebanding lurus dengan progres dan berhasilnya program penjualan obat²an dan vaksin yang telah berhasil mereka gandakan.

Hanya masyarakat yang latah dan yang akan percaya dengan semua propaganda ini karena didasari ketakutan atau tekanan.

Sebagian masyarakat yang termakan mentah-mentah akan terus digiring mindsetnya kepada “lingkaran setan” akan ketakutan dan kecemasan kepada covid ini. Padahal ketakutan phobi kepada covid ini akan terus diciptakan deadline 2024.

Memang manusia Indonesia sedang diproses dan diseting agar manut kepada satu sistem peraturan protokoler global.

Agar menjadi manusia-manusia protokol “manusia robot”.

Senjatanya gampang, yaitu ciptakan ketakutan dibuat sugesti atau imajinasi bahwa “Masih akan datang pandemi yang mematikan”. Yaitu gelombang pandemi Omicron.

Sesungguhnya issue covid untuk menciptakan “belenggu” dengan tujuan ciptakan pembatasan gerak rakyat apapun aktifitas bisnis,  kerja, pendidikan, ibadah dan kumpul-kumpul.

Rakyat sengaja ditakuti dan diteror dengan permasalahan issue pandemi yang berputar-putar yang tidak akan pernah s…

 

JIKA ANDA DIPAKSA PAKSA VAKSIN ? HUBUNGI SAYA !

Saya khawatir telah terjadi degradasi visi misi oposan, ada yang terus gigih berjuang melawan kedzoliman, ada yang berbenah diri nyapres, ada juga yang berada disimpang jalan

Disisi lain rezim semakin meraja lela merobek robek dan mengacak acak UUD ’45 yang telah diratifikasi dan disyahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ), dimana UUD ’45 mulai berlaku pada tanggal 18 Agustus 1945, meskipun pemberlakuanya ditunda setelah  Dekrit Presiden 5 Juli 1959, akibat efek dari Konferensi Meja Bundar ( KMB ), dimana RI dinyatakan sebagai bagian dari RIS ( Republik Indonesia Serikat ), yang telah memiliki undang undang sendiri

Setelah RIS dibubarkan  dan diganti  menjadi RI, berlakulah Undang Undang Dasar  Sementara1950 ( UUDS  ’50 ) hingga 1959, dan kemudian diberlakukan kembali UUD 1945 sejak itu

Kita semua harus paham dan sadar, bahwa UUD ’45 merupakan kostitusi Republik Indonesia, dengan bentuk negara Kesatuan yang dikepalai oleh seorang Presiden

Segala hal yang menyangkut UU, yang dikeluarkan oleh Pemerintah isinya tidak boleh bertentangan dengan isi yang tertuang dalam UUD ’45

Jika hal ini terjadi, maka Mahkamah Konstitusi ( MK ) berwenang mengadakan revisi Yudisial atas perubahan itu

Namun faktanya dalam hal memunculkan undang undang atau peraturan pengganti undang undang dalam mendukung kegiatan, rezim Jokowi dalam  perubahanya nyaris bertentangan dengan isi UUD’ 45

Ambil contoh tentang Rencana / Undang Undang vaksin  yang bertentangan dengan UUD ’45  pada pasal dan ayat, disebutkan :

 

Pasal 28, ayat 1 ( UUD ’45 )

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, kluarga, kehormatan dan harta benda dibawah kekuasaanya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan, dari ancaman ketakutan, untuk berbuat dan tidak berbuat sesuatu, yang merupakan hak azasi

 

UUD ’45, Pasal 28, ayat 2

Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan ber hak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu

UU no 29 Thn 2004, pasal 52 ( Praktek Kedokteran ), dan Permenkes no 290 / menkes / per / III / 2008 pasal 2 :

Pasien, dalam menerima pelayanan praktek kedokteran mempunyai hak :

  1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalan pasal 45 ayat ( 3 )
  2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain
  3. Mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan medis
  4. Menolak tindakan medis
  5. Mendapatkan isi rekam medis

 

UU Nomor 4 tahun 1984 (tentang  Wabah Penyakit )

Yang dimaksud dengan mengikut sertakan masyarakat secara aktif haruslah tidak mengandung paksaan disertai kesadaranan dan semangat gotong royong, dilaksanakan penuh tanggung jawab

 

Undang Undang no 36, th 2009 ( Kesehatan )

Pasal 5 ayat (3 ), setiap orang banyak, secara mandiri dan tanggung jawab berhak menentukan sendiri pelayanan kesehatan  yang diperlukan bagi dirinya

 

Pasal 8 : Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari  tenaga kesehatan

 

Contoh dari beberapa pasal dan ayat UU kesehatan ini sebagai bukti  pelanggaran yang disengaja oleh  Rezim dalam memaksakan niat dan kehendaknya

 

Pasal pasal ini yang sengaja tidak dipublikasikan oleh Rezim kepada rakyat, bahkan telah terindikasi sedang dalam proses pembuatan peraturan pengganti undang undang, yang bisa membenarkan kesengajaan / paksaan ini, namun sesungguhnya bertentangan dengan UUD’ 45

 

Inilah potensi kejahatan negara terhadap rakyat yang sangat merugikan dan membahayakan bangsa dan negara

 

Oleh karenanya saya menghimbau, terutama kepada orang tua yang masih mempunyai anak sekitar 6- 11 tahun dan keberatan anaknya divaksin, untuk mengadakan perlawanan / pembelaan hukum, sesuai penjelasan diatas

Apa bila petugas kesehatan tetap memaksa, laporkan kepada Polisi setempat

Namun jika Polisi juga bertindak seperti halnya tenaga kesehatan, mintalah Surat Pernyataan ber materai, untuk minta pertanggung jawaban kepada para petugas yang menangani, guna tuntutan hukum, jika kelak terjadi  hal hal yang tidak diinginkan pada diri anda !

Namun jika ini, masih juga  dipersulit bahkan tetap dipaksakan  hubungi saya Sugengwaras HP 0813 8177 9217

Bagi mereka yang telah divaksin dengan ikhlas dan penuh kesadaran, saya doakan, semoga Allah swt, tymk memberikan yang terbaik untuk anda ( Bandung,  16 Januari 2022, Sugengwaras )

 

berikut ini dikutip dari Group WA dengan judul : SANDIWARA CORONA

Akhirnya ada yg berani bicara kebenaran, di kirimkan oleh – dr.Yusrita

Tulisan ini dari  komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Tulisannya ilmiah

 

JANGAN MAU DITIPU DIDOHI, GUNAKAN AKAL SEHAT

Terus terang kami paham sebenarnya apa yang terjadi, hakekatnya udara didunia ini bersih dan sehat, tidak ada pandemi, tidak ada covid dan tidak ada virus yang berterbangan yang mematikan, semua itu adalah bentuk pengelabuan dan pembodohan global !

Contoh negeri Swedia, Korea Utara, Chechnya, Tajikistan dan sebagian negeri-negeri Islam ex jajahan Soviet adalah negeri yang aman sehat semua rakyatnya tidak ada satupun yang diklaim terkena covid.

 

KOK BISA ?

Karena negara-negara tersebut tegas menolak keras himbauan dari WHO, karena bagi negara tersebut ini adalah ‘isu pandemi’ bukan ‘wabah pandemi’, dengan tujuan mematikan perekonomian dan sosial masyarakat suatu negara.

Secara LOGIKA saja, pertama bila covid ini disebut pandemi (wabah virus yang mematikan), tentunya dan seharusnya orang-orang disekitar kita sudah banyak yang mati bergelimpangan pula dan berjatuhan di jalan-jalan, di pasar-pasar, dirumah-rumah mereka sendiri pada berjatuhan mati seperti yang kita lihat yang terjadi di wuhan china sana, tidak harus mati di rumah sakit, karena katanya pandemi?

Masih percayakah yang mati berjatuhan di jalan-jalan di wuhan china itu adalah karena covid? Ternyata China RRC telah berhasil membuat pembodohan kepada seluruh dunia.

Logika kedua, bisa dipikir dengan akal sehat , kasus-kasus yang terjadi mengapa orang-orang yang diklaim ‘positif’ lalu karantina dirumah sendiri (mandiri) 99% tidak pernah ada satupun korban yang meninggal, betul?

Tapi yang di karantina di rumah sakit pasti banyak dari teman-teman kita dan saudara kita yang kita cintai meninggal mereka hanya menjadi korban kematian justru saat dirumah sakit.

Mengapa kasus korban kematian covid tidak ada satupun yang dirumah tapi justru kematian itu dirumah sakit? Ini harus jadi pertanyaan buat orang yang mau berfikir…

Seseorang yang diklaim ‘positif’ corona dirumah aman-aman saja dan sembuh sendiri tapi celakanya yang diklaim ‘positif’ yang berada di rumah sakit resikonya antara hidup dan mati, karena banyak pasien yang akhirnya pulang ‘tinggal nama’ di rumah sakit.

Berarti ada apa sebemarnya di balik rumah sakit saat ini, kenapa berbahaya dan justeru membawa kematian setiap pasien, ada yang bisa jawab?

Karena di rumah sakit orang-orang yang bisa berhasil pulang dan sehat kembali disana adalah yang diberi vitamin-vitamin saja itu tidak berbahaya. Dan penyebab kematian di rumah sakit modusnya yang terbanyak karena pasien yang di suntik vaksin, yang akhirnya menyebabkan gejala kepala pusing, badan panas mendadak dan menyebabkan sesak nafas dan akhirnya meninggal, itu jawabannya paham kan?

Bila virus corona itu katanya pandemi? Atau wabah mematikan, harusnya secara akal sehat yang namanya disebut pandemi kematian para korban bukan dan tidak harus di rumah sakit saja tapi juga di rumah-rumah mereka sendiri, itu baru namanya benar disebut ‘pandemi’.

Maka ada himbauan dari IDI sendiri (Ikatan Dokter Indonesia) bila masyarakat atau anggota keluarga yang merasa sakit untuk saat ini jangan bermudah-mudah datang ke rumah sakit, cukup periksakan di poliklinik atau puskesmas terdekat atau dokter pribadi itu lebih aman dalam rangka menghindari kasus-kasus kematian dirumah sakit.

Virus corona hakekatnya memang itu ADA dan akan selalu ada, bahkan tidak akan hilang akan selalu menyertai kehidupan imun kita, mengapa? Karena virus corona itu nama virus biasa virus tersebut virus lama yang sudah ada sejak nenek moyang kita dulu, jika imun kita drop maka tubuh lemah.

Karena nama virus corona adalah nama lain nama latin dari nama virus flu atau virus influenza biasa. Jika kita sakit batuk pilek, demam, panas, flu dan sesak itulah yang namanya kena virus corona atau kata lain virus influenza.

Virus corona adalah virus flu biasa virus jinak tidak mematikan, ini adalah keterangan dan penjelasan dari para dokter yang yang tergabung dalam IDI (Ikatan Dokter Indonesia) resmi yaitu para IDI garis lurus, bukan dokter-dokter yang termakan ‘proyek covid’ dari WHO, dimana dokter-dokter ini harus menyebarkan opini sesat dari WHO.

Tidak benar kasus para korban kematian di rumah sakit itu diakibatkan kematian karena virus corona, itu TIDAK BENAR alias PEMBODOHAN.

Kami dari IDI lebih paham tentang diagnosa medis, maka cukup akhiri SANDIWARA hari ini..!

Istilah OTG (orang tanpa gejala) adalah istilah baru sekarang muncul. Ini ibarat istilah yang diada-adakan atau ‘ibaratmya ‘bid’ah’.

Istilah OTG dimunculkan dalam rangka untuk menguatkan kampanye propaganda isu pandemi ini.

Istilah OTG (orang tanpa gejala) itu sendiri menyalahi konsep dasar ilmu kedokteran katanya IDI. Karena..

Pertama, seseorang yang aslinya sehat mudah sekali akan diklaim sakit dan dipaksa harus sakit dan harus diopname padahal tidak ada indikasi dirinya sakit.

Kedua, yang namanya seseorang bisa disebut sakit atau berpenyakit itu HARUS disertai dengan GEJALA, harus adanya indikasi atau GEJALA dan yang paling bisa merasakan gejala (enak atau tidak enak badannya) tersebut adalah dirinya sendiri.

Jika tidak ada gejala tapi sakit-sakitan itu namanya sakit non medis bukan penyakit medis.

Ditambah saat Ini WHO menginformsikan Hoax bahwa adanya virus corona ‘versi baru’ dari Inggris yang jauh lebih mematikan. Lebih-lebih pemerintah ikut termakan propaganda ini bahwa pandemi covid ini akan berlangsung lama bahkan sampai 5 tahun kedepan? Masa wabah atau ‘tho’un sampai bertahun-tahun?

Kalau seperti itu informasinya maka kita semakin bertambah YAKIN bahwa Pandemi Covid19 selama ini yang digembar gemborkan memang benar-benar isu bukan real wabah atau pandemi !

Apakah masyarakat dunia tidak paham sebenarnya siapa para petinggi yang mengontrol dibalik WHO sekarang? Salah satu komisaris tertingginya WHO adalah anaknya Xi Jinping (presiden China).

WHO sudah tidak independen lagi tidak dikuasai penuh oleh PBB tapi dikuasai oleh EG (Elite Global) yaitu gerakan dunia baru yang konsorsiumnya utamanya adalah China komunis dan zionis Yahudi (Israel).

AS, eropa dan Jepang saja kewalahan tidak bisa melawan kekuatan EG tersebut.

‘Pandemi Covid19’ adalah suatu ‘program’ menghancurkan pasar global ekonomi seluruh dunia dampaknya sampai kepada kehidupan sosial ekonomi.

Rakyat kita yang sudah jatuh tambah jatuh karena termakan tersugesti tidak benar dalam memahami covid.

Sugesti sesat terhadap pandemi telah ditanamkan begitu kuatnya hingga mengalahkan akal sehat dan logika sehat kita.

Memang ELIT GLOBAL (EG) berhasil telah ciptakan ketakutan manusia secara global di seluruh dunia tentang adanya isu pandemi covid19.

Ini adalah KEBERHASILAN luar biasa bagi konspirasi Elite Global , mereka telah menguasai WHO dalam melakukan propaganda dengan isu pandemi yang berhasil mengelabui seluruh manusia dan mengacaukan segala sendi kehidupan dunia, inilah perang akhir zaman, melalui teknologi, diantaranya medis melalui isue pandemi untuk melakukan vaksin kepada manusia di dunia.

 

Mari kita ikuti langkah-langkah himbauan dari komunitas IDI sendiri saja yaitu :

  1. Silahkan pakai masker atau tidak, tapi lebih baik pakai saat berkendaraan atau tempat yang padat karena untuk menghindari berbagai debu, kuman-kuman dan virus apapun.
  2. Jangan pakai masker saat berpidato, berbicara lama karena itu bentuk salah kaprah dan prilaku bodoh karena justeru sangat tidak sehat, saat berbicara itu pasti mengeluarkan volume CO2 (racun karbondioksida) lebih besar daripada volume saat kita bernafas biasa menghirup O2 udara.
  3. Apa jadinya bila ditutup rapat maka racun-racun itu akan tertelan terhirup kembali kedalam tubuh dan akan menjadi toxin (racun dalam tubuh).
  4. Tetap jaga kesehatan terhadap virus, bakteri atau wabah penyakit apapun seperti tetap waspada terhadap penyakit umum masyarakat seperti DB (demam berdarah), types, asam lambung dan hipertensi yang sewaktu-waktu menyerang kita bukan karena untuk isu covid19 saja.
  5. Jangan terlalu berlebih-lebihan dalam membatasi masyarakat dalam mensikapi kasus isu pandemi Covid19 ini jika masyarakat dirugikan lebih besar yang ditimbulakan daripada covid itu sendiri yaitu dihancurkan kehidupan ekonominya karena dibatasi untuk bepergian, berusaha bisnis, bekerja bersekolah dll..
  6. Buka kembali seluruh sekolah-sekolah dan kampus-kampus untuk anak-anak kita supaya mereka aktifitas kembali menghirup udara segar saling bertemu dengan kawan-kawannya ciptakan rasa bahagia karena itu akan menumbuhkan imun (anti bodi) lebih besar buat tubuh bukan anak-anak dan masyarakat dikurung di lockdown tidak boleh kemana-mana.

 

Jangan membuat pemahaman salah kaprah di masyarakat dan jangan takuti masyarakat dengan isu pandemi ini.

Buka kembali sekolah dan kampus. Jangan jadikan generasi kita bodoh dan terus ikut dibodohi terus menerus (ciptakan new normal buang hoax pandemi).

Kepada seluruh ulama dan tokoh agama hendaknya supaya mengumumkan ke umatnya atau ke masyarakat dengan pemahaman yang benar.

Jangan disugestikan yang salah, jangan ikut-ikutan termakan isu dan fitnah dari konspirasi yahudi dan china yang semakin merugikan umat dan masyarakat.

Sugestikan bahwa ini bukanlah Tho’un atau ‘wabah’ tapi adalah suatu ‘fitnah’ penipuan global, agar kita merubah doa-doanya yang SALAH selama ini, dengan Mohon izin kekuatan untuk selalu berdiri kebenaran.

 

NEGERI KITA LUCU…..

Akhir akhir ini sang Maestro Covid-19 Bill Gates pendiri Mikrosoft, mengatakan

“akhirnya Pandemi ini akan menjadi seperti  flu biasa”.

Artinya bagaimana dengan orang yang telah divaksin. Toh Omicron didapat dari penerima Vaksin lengkap. Inilah kegilaan manusia akhir zaman.yang tidak beriman akan termakan isue..

 

Dikutip dari Media Ekbis.SindoNews.com

Varian baru virus Covid-19 yakni Omicron saat ini sedang menyebar dengan sangat cepat di Amerika Serikat dan seluruh dunia, dimana kecepatan kasusnya mencetak rekor.

Namun miliarder pendiri Microsoft, Bill Gates melihat harapan ditengah peningkatan kasus baru Covid akibat Omicorn. “Setelah lonjakan saat ini mereda, negara-negara diperkirakan akan melihat ‘kasus Covid-19 yang jauh lebih sedikit’ hingga sisa 2022,” tulis Gates saat tanya jawab lewat media sosial Twitter bersama Devi Sridhar, selaku Ketua Fakultas Kesehatan Masyarakat Global di University of Edinburgh. Sambung Gates, setelah kasus Omicron berlalu diterangkan olehnya “Covid-19 kemungkinan besar dapat diperlakukan seperti halnya virus flu biasa”.

Ramalan Bill Gates soal bagaimana merespons Pandemi Covid-19 bukanlah yang pertama, dimana banyak prediksi serupa dengan pendiri Microsoft dan miliarder filantropis tersebut. Dimana mereka menyatakan virud Covid-19 pada akhirnya akan menjadi layaknya flu biasa.

Beberapa ahli mengatakan, meski penyebaran cepat Omicron tentunya berbahaya, tapi dapat membuat banyak orang mendapatkan kekebalan alami untuk kemudian mengarahkan pandemi Covid ke fase “endemik”.

Menyinggung skenario tersebut dalam Q & A melalui akun Twitter-nya, Bill Gates memperkirakan bahwa “Omicron akan menciptakan lebih banyak kekebalan, setidaknya pada tahun depan”. Memperhatikan waktunya: Jika cukup banyak negara dapat mempertahankan beberapa tingkat kekebalan simultan terhadap Covid, apakah yang diinduksi vaksin atau sebaliknya. Sirkulasi virus dapat melambat cukup lama untuk transisi pandemi ke fase endemik. Setelah Covid akhirnya menjadi endemik, Gates menambahkan, “kita mungkin harus mendapatkan suntikan tahunan untuk Covid selama beberapa waktu” – seperti suntikan flu tahunan.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 13 Januari 2022 – 17:09 WIB oleh Anto Kurniawan dengan judul “Ramalan Bill Gates: Virus Covid-19 Akan seperti Flu Biasa Usai Omicron Berlalu”. Untuk selengkapnya kunjungi:

 

MASIH BELUM SADARKAH KITA…

Sebagai manusia yang beriman jangan mau dibodohi oleh para Elit Global dengan para cecunguknya.

(Bagi yang sudah vaksin, jika ada yang mau kembali dikeluarkan hubungi nomor HP.082172752694 atau WA.0823 88766363). Saling Bantu sesama anak Bangsa.

 

“Ya Allah hamba mohon terbuka jalan bagi kami untuk mengangkat fitnah dan isu Pandemi ini dari muka bumi ini” Amiin ya mujibas sailin..

 

 

STOP PROGRAM VAKSINASI di Seluruh Wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Kepada yang terhormat, Saudara-saudaraku Se-Bangsa dan se-Tanah Air, dari Sabang hingga Merauke Dimanapun Anda Berada.

 

Alhamdulillah, hingga saat ini, kita masih diberi nikmat oleh Allah swt berupa nikmat sehat wal afiat dan umur panjang. Aamiin.

Sehungan dengan adanya pernyataan dari media cetak SOVEREIGN INDEPENDENT tahun 2011, Amerika Serikat dan informasi dari para ahli medis Dunia di berbagai Media Sosial tentang bahaya VAKSINASI, maka kami masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke menghimbau dan mengharapkan kepada Rezim Jokowi yang didukung (Negeri Komunis Cina, Taipan 9 Naga, Partai Politik PDIP dan PSI yang dihuni dan dikuasai oleh ratusan kader PKI) dan Anggota DPR RI untuk MENYETOP dan MEMBERHENTIKAN program VAKSINASI terhadap seluruh Rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke, termasuk Para Santri Pondok Pesantren dan Para Siswa Sekolah MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA.

Adapun Alasan PENYETOPAN VAKSINASI adalah sebagai berikut :

 

  1. VAKSINASI menurut informasi dari koran SOVEREIGN INDEPENDENT tahun 2011 merupakan program GENOCIDE (pembunuhan Masal secara teratur dan terencana).

 

  1. Menurut para ahli kesehatan dunia, VAKSINASI sangat membahayakan, terurama bagi anak-anak usia Sekolah se-tingkat SD, SMP & SMA. Apalagi bagi anak perempuan bisa menyebabkan MANDUL. Untuk itu, kami anjurkan kepada para Wali Murid untuk menonaktifkan anak-anaknya mengikuti program belajar mengajar di Sekolah hingga diberhentikan Program Vaksinasi. Belajar study kelompok bisa di rumah masing-masing dengan memangil guru.

 

  1. Menurut Laporan Utama Majalah TEMPO Edisi 27 September – 3 Oktober 2021 dan Media-Media Sosial lainnya telah ada puluhan ribu korban VAKSINASI. Di antaranya, mereka banyak yang sakit ringan, berat, cacat seumur hidup dan meninggal dunia. Bahkan akhir-akhir ini banyak siswa SD meninggal dunia dan menjadi korban Pemaksaan Vaksinasi di beberapa Daerah. Ada yang terekpose dan ada yang tidak.

 

  1. Kepada yang terhormat, para aparat Kepolisian dan Prajurit TNI di kota dan di daerah harus cerdas, pintar dan bijak dalam menyikapi Vaksinasi dengan tidak melakukan sweeping, menggiring dan memaksa Rakyat Indonesia untuk divaksin. Karena Vaksinasi merupakan Genocide (pembunuhan massal secara teratur). Jagalah nama baik Lembaga Kepolisian dan TNI dari kesan terlibat melakukan kejahatan melalui program Vaksinasi Paksa.

 

Ingat  !  Tugas Utama TNI dan POLISI Abdi Negara, saat ini yang paling Krusial adalah melakukan sweeping dan memulangkan TKA Asing Asal Cina di beberapa Wilayah Indonesia.

 

Menurut informasi dari berbagai sumber, termasuk seorang Jendral TNI bahwa TKA Asing asal Cina adalah Tentara Merah Cina yang disusupkan.  Indonesia harus belajar dari berbagai Negara yang dikuasai Negeri Komunis Cina saat ini.

 

  1. Kepada para Ulama, Kyai, Ustadz, kepala Sekolah, Guru, Wali Santri, Wali Murid dan Masyarakat dari Sabang hingga Merauke harus bersikap tegas, berani, bersatu dan kompak menolak Program Vaksinasi. Ingat ! Masyarakat Aceh dan Dunia seperti, Amerika dan Eropa menolak dengan tegas program Vaksinasi. Saat ini di Indonesia, Vaksinasi telah dijadikan arena bisnis dan politis oleh para penghianat Bangsa, terutama kelompok Pengusaha Oligarki (Para Cukong Taipan).

 

  1. Para ketua RT, RW, Lurah, Camat, Bupati dan Gubernur di seluruh Wilayah Indonesia harus memberhentikan program Vaksinasi terhadap warganya. Sebab, Vaksinasi mengandung unsur Genocide (pembunuhan masal).

 

  1. Departemen Kesehatan, Menteri Kesehatan, para dokter, para tenaga medis dan petugas VAKSINASI harus bertanggung jawab di dunia dan akhirat. Sebab, mereka pelaku utama Genocide (pembunuhan masal).

 

Ingat Firman Allah swt : “Barang siapa yang membunuh seseorang tanpa kesalahan, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya”. (QS Al-Maidah 5 : 32).

 

Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadhilah Supari telah mengingatkan Panglima, Intelijen dan Menhan agar siap menghadapi Perang Biologi.

 

Bagi Umat Islam, untuk menjaga dan menyelamatkan diri dari berbagai macam jenis Virus, cukup dengan mandi dan berwudhu sambil berdoa,  “Ya Allah, sekira ada penyakit (virus) yang menempel di salah satu anggota badan saya, hilangkankan ia melalui air wudhu dan air mandi ini”.

 

Dan jangan lupa, kita mengkonsumsi makanan yang bergizi dan teratur.

Ingat ! *Virus apapun jenisnya adalah mahluk dan milik Allah swt. Oleh karena itu, kita harus rajin bermunajat dan berdoa kepada-Nya. In syaa Allah, virus akan hilang dan lari dari kita.

 

Demikianlah himbauan ini kami sampaikan kepada seluruh Rakyat Indonesia, kepada Rezim Jokowi, kepada Para Anggota DPR RI dan kepada Petugas Vaksinasi, baik yang langsung maupun tidak langsung.

Semoga himbauan ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Jakarta, 7 Januari 2022.

 

Atas nama Bangsa Indonesia, Muhammad Hisyam Asyiqin.

Setelah dibaca, silahkan dishare ke group dan personal lainnya dengan niat berdakwah karena Allah swt dan menyelamatkan saudara-saudara kita Se-bangsa dan Se-Tanah Air.

NKRI NEWS, Selamatkan Bangsa Indonesia & NKRI.

 

ini beritanya dikutip dari Investigasi.org

Inggris Mengakhiri Semua Persyaratan Vaksin dan Masker

BY GEORGE ORWELL

Narasi Covid19 mulai berantakan di seluruh dunia karena semakin banyak orang mulai menyadari bahwa semua narasinya didasarkan pada kebohongan terutama mengenai vaksin Covid19 yang selama ini telah dipuji tetapi ternyata telah sepenuhnya gagal dalam memberikan berbagai perlindunganbagi penerimanya.

 

Banyak laporan mengenai vaksin Covid-19 yg justru malah menyebabkan sejumlah besar kematian. Pekan lalu, Mahkamah Agung AS menyatakan mandat vaksin dari pemerintahan Biden merupakan tindakan yang ilegal, karena melanggar konstitusi dan kompetensi pemerintah.

 

Minggu ini kebenaran, fakta, ilmu pengetahuan dan tekanan publik telah memenangkan upaya untuk menggulingkan pemerintah Inggris dalam penerapan rezim totaliter dan memaksa pemerintah untuk menyerah.

 

Semua pembatasan termasuk kartu vaksin COVID-19, mandat masker, dan persyaratan kerja dari rumah akan dihapus di seluruh wilayah Inggris, Prime Minister Inggris Boris Johnson mengumumkannya pada hari Rabu. Johnson juga menyarankan bahwa aturan isolasi diri juga dapat dihentikan pada akhir Maret karena pandemi berubah menjadi endemik.

 

Perubahan peraturan ini akan segera diefektifkan, pemerintah Inggris tidak lagi meminta orang untuk bekerja dari rumah. Mandat kartu vaksin COVID tidak akan diperpanjang ketika berakhir pada 26 Januari.

 

Dan mulai hari Kamis, penggunaan masker di dalam ruangan tidak lagi diwajibkan di mana pun di seluruh penjuru Inggris.

 

Persyaratan bagi siswa sekolah menengah untuk memakai masker selama mengikuti pelajarn di dalam kelas dan di tempat-tempat umum juga akan dihapus dari pedoman nasional Departemen Pendidikan.

 

Begitu mendengar pernyataan Boris Johnson tersebut, spontan saja sorakan sorak-sorai dari anggota parlemen terdengar di House of Commons setelah pengumuman Johnson tentang masker. (Tim)