Indikasi Terlihat Jelas, Indonesia Sengaja di Bangkrutkan

Sumbar.KabarDaerah.com-Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) tahun 1999-2000, Kwik Kian Gie, pernah memberikan pernyataan terkait merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Pernyataan Kwik Kian Gie ini ada di talkshow Indonesian Business Forum yang dipublikasikan oleh Talkshow tvOne pada 10 Mei 2018.

“Seandainya rupiah itu tidak merosot saya malah heran,” ucap Kwik Kian Gie.

Kwik Kian Gie juga memberikan perbandingan antara nilai tukar Rupiah dan nilai tukar mata uang beberapa negara tetangga Indonesia terhadap Dolar Amerika dalam 48 tahun terakhir.

Kwik Kian Gie memberikan perbandingan nilai tukar mata uang Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Indonesia terhadap Dolar Amerika dari 31 Desember 1970 sampai 10 Mei 2018.

Dalam pernyataannya, Kwik Kian Gie mengatakan bahwa dalam 48 tahun, Singapura mengalami penguatan nilai mata uang atau apresiasi sebesar 57 persen, Malaysia mengalami penurunuan nilai mata uang atau depresiasi sebesar 57 persen, Thailand mengalami depresiasi sebesar 52 persen, Filipina mengalami depresiasi sebesar 756 persen dan Indonesia mengalami depresiasi sebesar 3.757 persen.

Atas dasar data tersebut Kwik Kian Gie menyimpulkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat akan merosot terus menerus.

“Kalau sepajang 48 tahun seperti ini kenapa selanjutnya tidak (merosot),” ungkap Kwik Kian Gie lagi.

Kwik Kian Gie juga mengatakan merosotnya nilai tukar Rupiah ini bukan hanya masalah ekonomi saja, tapi Indonesia direkayasa oleh kekuatan asing untuk menjadi terpuruk dan bangkrut.

Diberitakan sebelumnya, Rupiah terpuruk ke angka Rp 14.938 per Dolar Amerika, bahkan semalam sempat tembus di angka Rp 15.029.

Dilansir dari data Bank Indonesia, pelemahan Rupiah juga terjadi pada masa krisis moneter tahun 1998 di era pemerintahan Presiden Soeharto.

Presiden Joko Widodo menegaskan, pelemahan nilai tukar terhadap Dolar Amerika Serikat bukan hanya terjadi terhadap Rupiah saja, tetapi juga mata uang negara lain.

“Tidak hanya negara kita, Indonesia, yang terkena pelemahan kurs, tidak hanya Indonesia,” ujar Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018), seperti dilansir Kompas.com.

Menurut Jokowi, pelemahan rupiah saat ini lebih disebabkan sentimen dari eksternal, seperti kenaikan suku bunga The Fed, perang dagang antara China dan Amerika Serikat, dan krisis yang melanda Turki serta Argentina.

Begitu banyak berita tentang kehancuran Indonesia. hanya saja kita sedah tidak percaya dengan berbagai berita yang muncul di media.

Kepercayaan antar anak bangsa sudah pudar, seakan akan semua berita tentang kehancuran ekonomi Indonesia dipandang sebelah mata.

Selain Vaksin yang jelas jelas membuat ekonomi Indonesia terpuruk,  BUMN juga di korupsi habis habisan. Hutang Indonesia terus bertambah sampai batas yang tak diketahui, karena setiap tahun lebih 400T hutang selalu bertambah, tanpa ada usaha menghentikannya. apakah sudah tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mengerti akan hal ini.

Orang yang bersungguh sungguh mencintai negara ini di cap bukan NKRI bukan Panca Sila, Koruptor malah diangkat menjadi petinggi perusahaan BUMN.

Indonesia Harus menghentikan hutang ini dengan cara yang luar biasa, kita harus sepakat, bahwa Indonesia harus tetap kokoh berdiri.

Langkah pertama yang harus dilakukan masalah penegakkan hukum yang berkeadilan. bukan seperti hukum yang sekarang di laksanakan oleh penegak hukum negeri ini.

Hal itu harus datang orang yang dipandang dinegeri ini. seperti seorang kepalal pemerintahan. atau jika hal itu tidak mungkin rakyatlah yang harus bangkit melawan keterpurukan ini.

Lembaga Penelitian Asing: Indonesia Negara Kaya, tapi Penduduknya Miskin

Dany Garjito | Rifan Aditya
Jum’at, 14 Februari 2020 | 16:28 WIB

Lembaga Penelitian Asing: Indonesia Negara Kaya, tapi Penduduknya Miskin

Warga beraktivitas di kawasan Jalan Kebon Melati, Jakarta, Sabtu (6/1).
dikutip dari Suara.com – The Interpreter, situs yang dimiliki oleh Lowy Institute, lembaga penelitian independen asal Australia, melaporkan kabar buruk bagi kondisi ekonomi Indonesia.Indonesia disebut negara yang kaya tapi sejumlah besar penduduknya dalam kategori sangat miskin. Kondisi penduduk miskin Indonesia dikatakan memprihatinkan.

Tidak heran, Indonesia sekarang lebih suka memberikan bantuan dari pada menerima. Bahkan Australia memangkas bantuan-bantuannya ke Indonesia.

“Berita baik tentang kesuksesan ekonomi Indonesia menutupi situasi nyata: Indonesia menjadi negara kaya, tetapi masih memiliki banyak orang yang sangat miskin, dan mereka tidak berhasil,” seperti dikutip dari Lowyinterpreter.org, Jumat (14/2/2020).

Laporan itu menyoroti jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 20%. Bahkan penduduk di luar Jawa dan Sumatra, Papua misalnya tingkat kemiskinannya tujuh kali lebih tinggi daripada Jakarta.

Kekayaan baru Indonesia tidak mengalir dengan baik. Kekayaan empat miliarder terkaya di Indonesia ($ 25 miliar) setara dengan pendapatan 40% orang miskin di Indonesia (100 juta orang).

Pendapatan pajak yang hanya 9,9% dari PDB, membuat upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan terasa tidak ada hasilnya.

Lembaga yang berbasis di Sydney ini juga menyebut kesehatan di Indonesia jauh di bawah negara kelas menengah. Dilihat dari tingginya rasio kematian ibu, stunting dan berbagai penyakit lainnya.

Kualitas sistem pendidikan Indonesia juga dianggap sangat buruk. Di mana skor Indonesia menurut Program for International Student Assessment (PISA) jauh di bawah Singapura, Malaysia , Brunei, dan Thailand.

Menurut The Interpreter, sumber masalah yang menyebabkan Indonesia seperti itu adalah korupsi. Selain itu demokrasi di Indonesia dianggap merosot.

“Singkatnya, tata pemerintahan yang buruk terkait dengan korupsi dan regresi demokratis di Indonesia sangat menghambat hasil bagi masyarakat miskin di bidang kesehatan dan pendidikan, dan mempertahankan ketimpangan yang dalam,” tulis laporan tersebut.

Menurut laporan itu, upaya memperbaiki kondisi Indonesia dapat ditempuh dengan Perjanjian perdagangan bebas Australia dengan Indonesia yang baru-baru ini disepakati.

 

Paradoks Indonesia: Negara Kaya Raya, Tetapi Masih Banyak Rakyat Hidup Miskin

Negara kita kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kita sebenarnya bisa menjadi negara kelas atas yang disegani dan dihormati. Sekuruh rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera. Sesungguhnya, inilah tujuan kita bernegara. Namun, jika negara kita benar kaya, kenapa sampai saat ini masih banyak rakyat Inondesia yang hidup miskin dan lapar? Kenapa cari pekerjaan yang layak begitu susah? Kenapa kita masih membaca, negara kita harus berutang untuk sekedar bayar bunga utang? Kenapa kekayaan kita terus mengalir ke, dan erdiam di luar negeri? Kenapa politisi-politis kita seakan tidak mampu berbuat banyak? Ditulis oleh Prabowo Suianto dnegan bahasa yang sederhana dan dilengkapi dnegan infofrafi-infografi menarik, buku ini mengungkap kondisi negara kita saat ini, dan menjelaskan dua tantangan besar yang harus kita hadapi dan atasi sebagai bangsa Indonesia: kekayaan kita yang terus mengalir ke luar, dan demokrasi kita yang dikuasai pemodal besar. Buku ini menjelaskan bagaimana bangsa Indonesia sekarang hidup dalam sebuah kondisi yang disebut oleh Prabowo sebagai” Paradoks Indonesia’ dan bagaimana kita sebagai bangsa dapat mengatasinya.

 

Ulasan ketua LSM KOAD tentang kebangkrutan Indonesia:

Kenapa Indonesia dibangkrutkan…? Mereka ingin agar kekayaan Indonesia, mereka yang menikmati. Siapakah mereka itu..?

Untuk menguasai suatu negeri, salah satu cara adalah dengan memiskinkan penduduknya, kemudian jauhkan mereka dari pendidikan buat pendidikan mahal, hilangkan sejarah dari generasi penerus negeri tersebut.

Pendidikan Indonesia sudahlah mahal hasilnya tidak maksimal, Bahkan setelah tamatpun kita tidak berharga, sulit mendapatkan pekerjaan yang layak. (Rossi)