Kalsel.KabarDaerah.com – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional PT Arutmin Indonesia dan Badan Intelijen Negara Daerah (BINDa) Kalimantan Selatan terus bersinergi melestarikan kekayaan alam Banua (Kalimantan).
Salah satunya,guna upaya memperkuat konservasi Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Kalsel,PT Arutmin Indonesia bersinergi dengan BINDa Kalsel melakukan kegiatan penanaman pohon jenis buah-buahan, di Lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) PT Arutmin, Desa Bunglai,Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.Minggu (19/5/2024).
Penanaman pohon itu ditandai secara simbolis dengan menanam 10 pohon alpukat dan durian oleh KABINDa Kalsel Brigjen Pol Nurullah S.H,M.H,bersama PJU BIN Daerah Kalsel dan Kepala Kantor PT Arutmin Banjarbaru,Dhangku Putra.
“Saya sangat mengapresiasi sekaligus berterima kasih atas penanaman pohon oleh Arutmin dan Binda Kalsel hari ini. Pada momentum Hari Kebangkitan Nasional, kegiatan ini merupakan komitmen kepedulian kita terhadap Bumi Banua agar terus maju, namun alamnya harus tetap kita sayangi dan lestarikan,” ungkap Brigjen Pol Nurullah.
Sementara, Kepala Kantor Arutmin Banjarbaru melalui Koordinator Rehab DAS PT Arutmin Indonesia Fakhriza Akhmad mengatakan, sejak awal tahun 2023 lalu pihaknya telah melakukan kewajiban penanaman rehab DAS pada Blok Bunglai IV seluas 215 ha dengan total keseluruhan penanaman di Desa Bunglai sudah mencapai 1.500 hektare.
“Ini merupakan bentuk tanggung jawab Arutmin sebagai pengguna pinjam pakai kawasan hutan di area tambang Provinsi Kalimantan Selatan”, ungkapnya.
Dikatakan Fakhriza,penanaman pohon simbolis hari ini berlokasi di Blok Bunglai IV dan tanaman yang ditanam tersebut merupakan tanaman jenis HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) yang akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Nanti setelah tahun ketiga, kita akan serahkan ke pemerintah yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk nantinya dilanjutkan pengelolaannya sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelasnya.
Diketahui,selain di Blok Bunglai IV, Arutmin memiliki beberapa blok rehab DAS lain, yang jika ditotal keseluruhan luasannya mencapai 6.000 hektare, yang telah dilakukan penanaman sejak 2019.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan penanaman ini, kita bisa memberikan dampak konservasi di lokasi Tahura Sultan Adam,” pungkas Fakhriza.**