KabarDaerah.com – Sebagai wujud upaya antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau tahun 2024 ini yang puncaknya diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus nanti, Pemkab Tapin berkolaborasi dengan perusahaan swasta mendirikan sepuluh menara pantau di ring satu dan dua.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin usai meninjau ring satu dan dua dikawasan perkebunan kelapa sawit PT Hasnur Citra Terpadu (HCT) di Kecamatan Tapin Tengah.
Muhammad Syarifuddin menyampaikan, dalam kunjungan lapangan tersebut pihaknya melaksanakan patroli sekaligus berkomunikasi dan memberikan edukasi penanganan bencana karhutla sebagai upaya perlindungan terhadap lingkungan.
“Perusahaan salah satunya PT HCT ini sangat aktif dan peduli dalam mengatasi karhutla terutama diwilayah perkebunan kelapa sawitnya”, ungkap Syarifuddin.
Diutarakannya, berkaca dari tahun lalu kemarau terjadi cukup panjang sehingga beberapa titik rawan terjadinya bencana karhutla yang bisa membahayakan bagi perkebunan dan lingkungan masyarakat.
Dia meminta para perusahaan di Tapin agar selalu menjaga lingkungan bahkan tidak hanya di ring satu dan dua saja, akan tetapi secara menyeluruh, dan sebagai salah satu upaya dini yaitu dengan mempersiapkan peralatan guna antisipasi mencegah terjadinya karhutla.
Senada dengan itu, Kepala PB BPBD Tapin Raniansyah mengatakan, berdasarkan data BMKG, untuk wilayah timur di Kalimantan Selatan termasuk Kabupaten Tapin mulai memasuki musim kemarau yang puncaknya diperkirakan akan terjadi mulai bulan Agustus mendatang.
Raniansyah menyebutkan, rutin setiap tahunnya jelang musim kemarau, BPBD dan perusahaan di Tapin melaksanakan kegiatan patroli guna upaya pencegahan karhutla dan perlindungan lingkungan sekaligus memetakan wilayah yang disinyalir rawan karhutla.
“Ada beberapa Kecamatan di Kabupaten Tapin yang sering terjadi karhutla, yaitu Tapin Selatan, Binuang, Tapin Tengah, Candi Laras Selatan dan Kecamatan Candi Laras Utara”,sebutnya.
Sementara, Perwakilan PT HCT Setiono mengatakan, kunjungan atau patroli pemerintah daerah ke perkebunan kelapa sawit dalam rangka pencegahan karhutla ini sangatlah penting guna memastikan kesiapan semua pihak dalam upaya mencegah terjadinya karhutla.
Dia menyampaikan, mulai bualn ini memasuki musim kemarau selurih perusahaan telah mempersiapkan segala sarana dan prasarana termasuk sumber daya manusia (SDM).
“Sebagai upaya pencegahan, kita sudah membangun 10 buah menara pantau yang tersebar di perkebunan kelapa sawit, juga SDM atau petugas karhutla sebanyak 111 orang beserta peralatan lainnya.Kita juga melibatkan masyarakat peduli api (MPA) agar lebih maksimal dalam menangani karhutla nanti”, ujar Setiono.(Ron).