JAKARTA,KABARDAERAH.COM-Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin menegaskan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September pekan depan untuk membawa “misi kemanusiaan dan misi persaudaraan”.
Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Jl.Cut Meutia, Menteng,Jakarta Pusat Rabu lalu.
Dia juga berharap, Kunjungan Paus Fransiskus bisa menjadikan Indonesia sebagai agen persaudaraan kemanusiaan di Asia.
Sementara itu, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan bahwa Vatikan memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak mengenai Islam di Indonesia.
Disampaikan bahwa para pemimpin Islam di Indonesia banyak diundang dan menjadi pembicara dalam acara-acara yang digelar oleh Vatikan.
“Karena Islam di Indonesia itu berbeda. Jadi itu menarik untuk saudara-saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan,” ujar Kardinal Ke-3 Indonesia asal Yogyakarta ini.
Lanjutnya bahwa, Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta yang berdiri berdampingan adalah simbol kehidupan harmonis di Indonesia. Kardinal Suharyo menilai bahwa kunjungan Paus Fransiskus juga untuk menghargai dan mendorong agar persaudaraan untuk terus dirawat dan dikembangkan.
“Terdapat sekitar 60 uskup yang akan menyambut Paus Fransiskus, termasuk seorang uskup dari Australia dan 10 uskup dari negara-negara Asia.
Sedangkan, Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus, Ignasius Jonan, mengimbau masyarakat yang tidak memiliki tiket atau undangan untuk menyaksikan siaran langsung misa yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) dari gereja masing-masing atau televisi di rumah.
“Kalau datang, kalau nggak punya tiket, pasti nggak bisa masuk, itu non-exception (tanpa terkecuali), siapa pun,” tegas mantan menteri Perhubungan RI ini. **
Penulis : Domi Dese Lewuk.