TAPIN, kabardaerah.com – Pemerintah Kabupaten Tapin terus memperkuat komitmennya dalam menanggulangi stunting di kalangan balita, dengan melibatkan berbagai pihak dalam upaya menurunkan prevalensi stunting secara terintegrasi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin, Dr. Sufiansyah, dalam Rapat Koordinasi Intervensi Spesifik dan Sensitif Pengukuran dan Publikasi Data Stunting 2024, yang berlangsung di Hotel Tapin pada Senin (11/11/2024) pagi.
Dalam rapat tersebut, Dr. Sufiansyah mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Tapin masih menjadi tantangan besar.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Tapin tercatat sebesar 14,5%, sementara survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan penurunan tipis menjadi 14,4%.
Meski menurun, angka ini masih berada di atas target nasional, yaitu 14% pada akhir periode RPJMN 2020-2024.
“Pengukuran dan publikasi data yang akurat sangat penting. Dengan data yang valid, kita bisa lebih tepat menentukan kebijakan untuk menanggulangi stunting di tiap kecamatan dan desa,” jelas Sufiansyah.
Lebih lanjut, Sekda menekankan pentingnya dukungan dari berbagai sektor, baik pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga masyarakat. Ia menyatakan bahwa penurunan stunting hanya akan berhasil jika seluruh pihak saling mendukung.
“Target penurunan stunting tidak mungkin tercapai tanpa kerja sama lintas sektor. Kami membutuhkan peran semua unsur, mulai dari pemerintah daerah, sektor kesehatan, hingga masyarakat. Kolaborasi ini penting agar intervensi yang dilakukan bersifat terintegrasi dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sekda juga menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam penurunan stunting, yaitu intervensi spesifik dan sensitif.
Intervensi spesifik berfokus pada faktor kesehatan langsung, seperti pemenuhan gizi, sementara intervensi sensitif mencakup aspek lain seperti lingkungan dan sanitasi. Kedua pendekatan ini, menurutnya, perlu dijalankan secara terpadu.
“Koordinasi yang baik dalam kedua jenis intervensi ini akan membantu menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak-anak kita secara optimal,” lanjutnya.
Ia berharap rapat koordinasi ini menjadi ruang bagi para peserta untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan menyatukan visi dalam menjalankan program intervensi.
Sinergi yang kuat antara berbagai pihak terkait dinilai menjadi kunci untuk mencapai target penurunan stunting di Kabupaten Tapin.
“Melalui pertemuan ini, kami harap seluruh pihak dapat saling mendukung dan berkolaborasi. Dengan kerja keras dan kolaborasi, kita bisa mewujudkan Tapin yang lebih sehat dan berkualitas,” tutup Sufiansyah.
Upaya Pemkab Tapin ini menjadi langkah penting dalam mencapai tujuan jangka panjang pemerintah untuk memberantas stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Tapin.(Ron)