Jelang RAT ke-29, KSP Kopdit Pintu Air Rotat Gelar Media Gathering dengan Jurnalis

JAKARTA,KABARDAERAH.COM-Koperasi Simpan Pinjam  (KSP) Pintu Air Rotat,Indonesia menggelar acara Media Gathering  dengan Jurnalis se-Jabodetabek. Kegiatan dalam rangka menjalin silaturahmi dengan para jurnalis di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) bertempat di Kantor Cabang KSP Kopdit Pintu Air, Jl. Raya Kampung Sawah, RT/RW 002/004, Kecamatan Pondok Melati, Kelurahan Jatimurni, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu 23/4/2025).

Hadir dalam kesempatan itu di antaranya Ketua sekaligus pendiri Koperasi Pintu Air Rotat, Indonesia, Yakobus Jano, Agus Nong, Pengurus KSP Pintu Air Rotat,Indonesia Cabang Kampung Sawah, Emanuel Migo,serta  stafnya.

Adapun, Rapat Anggota Tahunan (RAT) Kopdit Pintu Air Rotat ,Indonesia akan dihelat pada tanggal  8-10 Mei 2025. RAT yang ke 29 ini brtepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30 tahun dan yang akan diselenggarakan di kantor Pusat Kopdit Pintu Air, di Dusun Rotat, Desa  Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.

Dalam sambutannya, mantan pegwai Bank BRI Kabupaten Sikka itu menyampaikan kisah awal berdirinya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang  belakangan diberi nama Koperasi Pintu Air Rotat, Indonesia berlolasi di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka,Provinsi Kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.

Yakobus Jano bercerita, bahwa KSP Kopdit Pintu Air didirikan pada 1 April 1995 yang diawali dari kegiatan arisan keluarga berjumlah 50 orang atau anggota. Hingga di usianya ke-30 tahun, KSP Pintu Air Rotat, Indonesia telah berkembang  dengan jumlah anggota ratusn ribu orang dan jumlah aset lebih dari 2 triliun rupiah.

Adapun Kopdit Pintu Air mengantungi badan hukum bernomor 02/BH/DK. 2/VIII/2004 (Primer Kabupaten) dan Nomor Badan Hukum 02/PAD/BH/XXIX/ VIII/2012 (Primer Provinsi).

“Media gathering ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mempererat hubungan antara KSP Kopdit Pintu Air dengan teman-teman jurnalis dari berbagai media massa. Selain itu, media juga bisa menjadi saluran untuk mendapatkan informasi dan umpan balik dari masyarakat terkait dengan kinerja dan layanan yang diberikan oleh KSP Kopdit Pintu Air Rotat,Indonesia,” kata peraih Penghargaan Tokoh Penggerak Koperasi  Utama dari Dewan Koperasi Nasional (Dekopin)  tahun 2024 itu.

Acara yang dipandu oleh Agustinus Nong dari Kantor Pusat Koperasi Pintu Air Rotat, Indonsia tersebut berjalan lancar,dan penuh kesan kekeluargaan bersama awak jurnalis di wilayah JaBoDeTaBek.

Dalam sharing singkat tentang pengalaman mendirikan dan mengelola Koperasi Pintu Air, Jano mengaku mengalami banyak pengalaman dan suka duka nya.

“Jadi, langkah yang harus dilakukan orang-orang penggerak koperasi, khususnya Kopdit, harus mampu menciptakan nilai tambah yang berbeda dengan di tempat lain. Dengan demikian sehingga menjadi pengikat bagi gerakan Kopdit,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Jano, para penggerak Kopdit tidak boleh terjerembab oleh pemahaman sekadar simpan pinjam sebagai lembaga keuangan semata.

“Jadi, gerakan Kopdit perlu mempertegas; menciptakan koperasi yang benar-benar membuktikan jatidirinya yaitu: dari, oleh, dan untuk anggota. Kalau koperasi sudah mampu menunjukkan dirinya dar oleh, dan untuk anggota, maka semangat hidup bersama di dalam masyarakat itulah yang dibawa ke dalam koperasi untuk dikembangkan menjadi semangat bersama. Maka, jika gerakan koperasi sepakat mengembangkan nilai-nilla, maka koperasi tidak akan ditinggalkan oleh para anggotanya,”imbuh Yakobus Jano, berbagi kiat sukses mengelola Koperasi Simpan Pinjam.

Selain para Jurnalis Jabeodetabek, hadir juga mantan kepala perwakilan Harian Cendrawasi Pos,Irian Jaya (sekarang Papua), Sirajuduin, S.H.

Media Gathering diawali dengan makan siang. Menu makan siang itu, selain nasi dan lauk,serta sayuran bernutrisi tinggi, juga ada menu singkong rebus, talas putih,dan ungu yang menambah suasana kekeluargaan dalam sebuah lembaga Koperasi yang tak lain adalah bernuansa kekeluargaan.

Ketua Komite KSP Pintu Air Rotat,Indonesia,cabang Kampung Sawah, Emanuel Migo juga mengajak para awak media atau jurnalis untuk  selain menjalankan pokoknya, pun untuk mengisi waktu dengan kegiatan menabung di Koperasi Simpan Pinjam,salah satunya adalah KSP Pintu Air Rotat, Cabang Kampung Sawah dan atau cabang-cabang lainnya yang ada berada di wilayah Jabodetabek.

“Saya kira teman-teman jurnalis juga paham betul situasi ekonomi bangsa kita saat ini. Sehingga tak ada salahnya teman-teman bisa bergabung menjadi anggota koperasi yang sangat bermanfaat bagi keluarganya. Apalagi di situasi saat ini begitu ketat persaingan media,yang tentu akan berdampak pada teman-teman wartawan khususnya dari sisi finansial. Banyak kebutuhan seperti biaya anak-anak sekolah,kuliah,dan kebutuhan lainnya. “ imbuh Emanuel Migo.

Emanuel Migo pun berkisah, mulai tertarik dengan Koperasi ketika dirinya bertrtugas di Kabupaten Nias, Pasca Tsunami Aceh-Sumatera di akhir 2004-hingga 2005 dalam program recovery atau pemulihan yang ditugaskan oleh instansinya kala itu.

“Saya mulai mengenal dan mempelajari bahkan menjadi anggota Koperasi  Credit Union (CU) yang dikembangkan oleh Gereja Katolik di Nias. Sekembali dari Nias, saya pun mulai mempelajari  Koperasi Pintu Air Rotat, yang dikembangkan di Kampung tetangga saya di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka saat itu. Setelah cukup lama mempelajari sistem KSP tersebut,akhirnya masuk jadi anggota dan memulai membuka kantor cabang di Kampung Sawah. Mari kita sama-sama membangun ekonomi keluarga lewat Koperasi yang tentunya akan berdampak positif,”ujar Emanuel Migo yang baru saja pensiun dari Perusahaan Grup PT Sinar Mas ini.

Sementara itu, Sirajudin, mengatakan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) harus mampu meyakinkan kembali kepercayan masyarakat di tengah keraguan dan hilangnya traas terhadap KSP.

“Jadi,  dengan memberikan kepastian bahwa menjadi anggota mendapatkan kenyamanan dan bonafit atau keuntungan, maka masyarakat umum akan menjadi paham dan pastinya bergabung,karena lembaga tersebut diyakini bakal membantu mengatasi kebutuhan ekonomi dan kesejahteraan bagi mereka.” Imbuh tokoh masyarakat asal Bima, Nusa Tenggara Barat,yang telah puluhan tahun menetap di Manokwari,Papua Barat itu. ** Domi Dese Lewuk.