![](https://kabardaerah.com/wp-content/uploads/2017/07/IMG-20170721-WA0015.jpg)
MANOKWARI, Sabtu (22 Juli 2017). Kabardaerah.com – Sekelompok Masyarakat Adat, Pemuda dan Akademisi menggelar konferensi Pers terkait Penolakan Pergantian Kapolda Papua Barat yang baru, sesuai Nomor: ST/ 1768 /VII/2017 bertempat di Swissbelhotel tadi malam (21/07) pukul 20.30 Wit
Alasan penolakan tersebut disampaikan oleh perwakilan beberapa elemen Masyarakat, Ketua Aliansi Mahasiswa Pemuda Papua ( AMPP) Provinsi Papua Barat Hugo Asrouw mengatakan
“Keterpanggilan sebagai Anak Papua dan menjiwai Amanat UU OTSUS maka Kami minta atas nama konstitusi Stop Diskriminasi Terhadap Orang Asli Papua dan segerah laksanakan amanat UU OTSUS secara Utuh”. kata Hugo
Ketua AMPP Provinsi Papua Barat ( Hugo Asrouw )
Dan menolak dengan tegas pergantian Kapolda Papua Barat Nomor: ST/ 1768 / VII/2017 lama Brigjen Pol Drs. Martuani Sormin, M.Si digantikan oleh Kapolda Papua Barat yang baru Brigjen Pol. Drs. Rudolf Albert Rodja. Tegas Ketua AMPP.
Filep Wamafma dari Akademisi Hukum yang juga Ketua STIH Manokwari ini, menyampaikan bahwa
“Kenapa Polda di masukkan dalam UU Otsus itu artinya Kepolisian Republik Indonesia tunduk pada UU Otsus”. ucapnya
Lagi kata Filep “Segala sesuatu yang berkaitan dengan rekrutmen pengakatan dan pemberhentian itu mekanismenya harus melalui persetujuan Gubernur, itu ciri khas daripada UU Otsus”. terangnya
Masih kata Ketua STIH “Pertanyaannya sejauh manakah kepatuhan Kapolri terhadap UU Otsus, kalau memang Polri tidak patuh pada UU Otsus ya keluar saja”. jelasnya
Lanjutnya “Supaya jangan Papua masih beranggapan bahwa Polri ada dalam Wilayah Otsus”. tandasnya
Di tempat terpisah hal senada juga di sampaikan oleh Tokoh Pemuda Armando Idorway melalui WA mengatakan
“Kami Sebagai Salah satu Tokoh Pemuda di Kabupaten Manokwari-Papua Barat yang mana sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Kami Tidak Menerima dan Menolak Dengan Tegas Surat Radiogram dr Kapolri Tentang Pergantian Kapolda Papua Barat yang baru”.
Mengapa Kami menolak dengan tegas karena Kami mau Kapolda Papua Barat Harus Orang Asli Papua yaitu Bapak. Kombes Pol. Drs.Petrus Wayne,SH,M.Hum”. tegas Armando
Alasannya karena Beliau sudah Menjabat dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017, Jadi kami sebagai Tokoh Pemuda Berharap Presiden RI dan Kapolri dapat menerima dan membaca Aspirasi yang telah dikirim dalam bentuk Tertulis. tutup Armando. (biro)