WCC Nurani Perempuan Anjurkan JITU Dalam Memilih Presiden dan Legislatif

LIPUTAN KHUSUS277 Dilihat

SUMBAR.KABARDAERAH.COM – Pesta demokrasi pemilihan presiden dan legislatif bakal bergulir esok hari. Namun masih ada sejumlah pemilih yang belum dapat menentukan siapa calon yang akan mereka pilih. Untuk itu, WCC Nurani perempuan gelar Diskusi Terfokus soal pemilihan umum.

Diskusi yang menghadirkan beberapa calon pemilih pemula dan pemilih perempuan itu, berlangsung di Kantor WCC Nurani Perempuan, pada Senin (15/4/2019). Diskusi tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana calon pemilih menentukan pilihannya. Selanjutnya memberikan tips cepat kepada calon pemilih untuk dapat menentukan pilihannya, yang akan menjadi pengambil kebijakan untuk lima tahun ke depan.

“Kalau calon presiden sudah tahu. Tapi calon legislatif belum tahu. Banyak sekali yang datang ke rumah. Ada saudara, ada kenalan orang tua. Ada juga calon-calon di daerah saya. Mereka datang memperkenalkan nama, partai dan nomor urutnya . Mereka ada yang memberi uang, ada yang menyediakan transportasi untuk jalan-jalan. Ibu-ibu majelis ta’lim diberi pakaian seragam juga. Tapi saya masih bingung, mana yang harus dipilih,” ungkap Sabrina, salah seorang peserta diskusi.

Selinaswati, staf pengajar di jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Negeri Padang menyatakan bahwa fenomena masyarakat masih bingung untuk menentukan pilihan masih ditemukan di berbagai kalangan. Menurutnya hal terjadi karena terlalu banyak calon yang datang dan memberikan berbagai hadiah.

“Terlalu banyak orang-orang dekat yang menjadi calon. Kondisi lain, barangkali dalam kampanyenya para calon belum dapat membumikan apa yang akan dilakukannya bila mereka terpilih nanti. Visi-misinya terlalu melangit,” ujarnya.

Lebih lanjut, Seli menyatakan bahwa dalam kondisi para pemilih yang semakin cerdas, strategi-strategi kampanye para calon selama ini perlu direfleksikan untuk perbaikan ke depan. Calon benar-benar perlu belajar banyak tentang apa yang menjadi cita-cita bangsa, bagaimana visi dan misi mereka dapat menjawab persoalan yang ada hari ini dan ke depan.

Sementara itu, Direktur WCC Nurani Perempuan, Yefri Heriani menyebutkan sudah saatnya masyarakat menjadi pemilih yang JITU (Jeli, Inisiatif, Toleran dan Ukur). Dikatakannya, JITU perlu diajarkan kepada para pemilih sejak dini.

“Jeli merupakan upaya yang dilakukan oleh pemilih untuk meneliti siapa calon dari wilayah pemilihannya. Pastikan semua calon memiliki komitmen dan kontribusi nyata dalam membangun daerah. Mereka berupaya merealisasikan cita-cita bangsa. Meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperbaiki akses pendidikan, akses kesehatan dan layanan publik untuk semua, perempuan dan laki-laki,” terang Yefri Heriani.

Inisiatif, lanjut Yefri Heriani, adalah dimana pemilih berupaya mencari tahu visi dan misi calon. Pastikan bahwa pilihan adalah seorang pemimpin yang akan dapat mendengarkan usulan masyarakat secara serius dan tanpa diskriminatif.

“Yaitu seorang pemimpin yang terampil dalam merumuskan kebijakan tanpa mengabaikan keragaman masyarakat, pemimpin yang terbuka dalam menerima kritik membangun, pemimpin yang mampu membangun kerjasama lintas golongan dan sektor,” imbuhnya.

Sedangkan toleran, calon dipastikan adalah mereka menghargai dan aktif memelihara keberagaman suku, agama, ras, budaya. Pastikan calon pilihan tidak mendukung atau menjadi pelaku kekerasan baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat lainnya, seperti bukan pelaku korupsi dan pengrusakan lingkungan.

Terakhir Ukur. Menurut Yefri Heriani, ukur merupakan tindakan memeriksa secara objektif untuk memeriksa program yang ditawarkan calon dan jauhkan diri dari permainan politik identitas. Pastikan program-programnya menjawab persoalan-persoalan nyata yang dihadapi masyarakat. Bukan sekadar untuk pencitraan.

“Karena waktunya yang sudah sangat dekat, para pemilih yang masih bingung hingga saat ini, disarankan untuk mengakses berbagai media online yang terpercaya untuk mengenali para calonnya. Kita harus menjadi JITU karena kita sebagai pemilih benar-benar terlibat aktif mencari informasi,” pungkasnya.(Depit)