Proyek Obor China Adalah Ancaman Terhadap NKRI

OPINI & ARTIKEL162 Dilihat

Oleh: Insanial Burhamzah

Semalam Kamis 25 April 2019, saya bersama sejumlah kecil tokoh bangsa yg non Partai, hadir dirumah Gus SW, utk diskusi terkait keprihatinan bangsa bila konsekwensi terjadinya kekacauan nasional atas Kecurangan Pilpres, yg kelihatannya ada upaya kesengajaan ke arah itu.

Kecurangan Pemilu 2019 ini, sangat patut diduga adalah bagian dari skenario China utk memaksakan rencana proyek OBOR atau One Belt and One Road (OBOR) sebagai manifestasi penjajahan China, yang akan menempatkan 500 juta penduduknya dibelahan dunia ini. Dimana Indonesia akan menjadi sasaran utama proyek OBOR China.

Namun, sebagai upaya menghilangkan kritik bahwa kebijakan infrastruktur unggulan China memicu pembengkakan utang secara kurang transparans. Maka China akan mempromosikan skema pembagian ulang (rekalibrasi) proyek pembangunan infrastruktur dalam Konferensi Tingkat Tinggi One Belt and One Road (KTT OBOR) yang dihadiri sejumlah kepala negara di Beijing, China, akhir Bulan April 2019. Namun, hal ini hanya kamuflase utk menurunkan tekanan dunia.

Sebelumnya, kebijakan yang ditetapkan Presiden China Xi Jinping menimbulkan kontroversi seiring beberapa negara mitra mengeluhkan biaya proyek yang dianggap terlalu tinggi.

Tapi yang paling berbahaya adalah rencana terselubung utk menempatkan 500 juta penduduknya di belahan dunia, yang tidak lain adalah proses penjajahan China dengan menempatkan pemimpin Bonekanya di sejumlah negara2 yg akan menjadi sasaran proyek OBOR.

Dalam diskusi itu, dikemukakan adanya dugaan kuat, bahwa saat ini diperkirakan tidak kurang dari 3 juta TKA China yg sudah ada di Indonesia. Kedatangan mereka pada umumnya tidak melalui pintu imigrasi atau kedatangan mereka dengan cara2 yang tidak melalui jalur resmi. Dan sebagian besar dari gestur tubuh mereka itu adalah patut diduga adalah para militer. Bahkan, ada video yang memperlihatkan sekelompok dari mereka menggunakan seragam militer.

Jadi sangat jelas motivasi memaksakan kemenangan dengan cara curang sekalipun, karena mereka merasa sudah ada backup 3 juta TKA China, demi kepentingan proyek OBOR. Dukungan China ini bukan tidak mungkin disertai dengan Politik Uang dan janji2 jabatan dan sahwat dunia lainnya.

Namun, para antek China tidak menduga terjadinya perlawanan Rakyat yg semakin meluas diseluruh pelosok Indonesia. Sehingga, diutuslah LBP dan lain2 utk menemui Prabowo guna melakukan rekonsiliasi.

Namun, Prabowo menolak ajakan Rekonsiliasi tersebut. Sebab, Prabowo tidak akan mau mengkhianati amanat Rakyat dan bangsa ini, sekalipun ada iming2 jabatan wapres dan sejumlah menteri yang akan diberikan kepada kubu 02.

Hal itu, disebabkan karena, kemenangan Prabowo yg telah mendapatkan amanat oleh mayoritas Rakyat Indonesia dalam Pemilu saat ini, adalah wajib adanya #Perubahan, guna dapat menyelamatkan bangsa ini dari penjajahan asing. **