FKUB Mimika Ajak Warga Hormati Keputusan KPU

BERITA UTAMA, POLITIK116 Dilihat

PAPUA, KABARDAERAH. Com – Pemilu yang telah dilakukan sah, dan dapat disetujui, dapat diterima proses yang sedang berlangsung sampai dengan tanggal  22 Mei 2019. Masyarakat harus menerima hasil yang menjadi keputusan KPU sebagai penyelenggara untuk menjaga Indonesia tetap aman karena dimakmurkan oleh masyarakat indonesia dan bukan memakmurkan dari orang lain.

 

Hal tersebut disampaikan beberapa tokoh kerukunan antar umat beragama serta tokoh agama di kabupaten Mimika,  Jumat (17/5/19),  menyikapi berbagai isu yang sengaja dilakukan oleh sekelompok warga untuk sengaja mengangu jalannya tahapan akhir penyelengara pesta demokrasi 2019 di negara kesatuan republik Indonesia dengan mrmanfaatkan kekuatan masyarakat.

 

Ketua FKUB Kabupaten Mimika Drs. Ignatius Adii, M. MP yang mewakili 5 agama besar yang ada di Kab. Mimika menyatakan bahwa  Pemilu Pilpres dan Pileg telah selesai, berjalan dengan aman. Maka kepada mereka yang mencalonkan diri mengharapkan kepentingan rakyat dan negara Republik Indonesia aman, bersatu lebih penting daripada kepentingan pribadi.

Sehingga  dengan demikian tidak terjadi sesuatu yang merugikan masyarakat baik secara regional, daerah maupun juga nasional sehingga dengan demikian itu Agama mengharapkan, di Provinsi Papua bahkan di Indonesia mempunyai pikiran yang sama.

“Kami dari FKUB atas nama Kab. Mimika menolak dengan tegas Pemilu ini tertunda dan prosesnya jadi panjang.” Ujarnya.

 

Sementara itu Ketua Dewan Kemarmuran Mesjid Kabupaten Mimika Ustad Abdul Muthalib Elwahan mengatakan Dengan tegas bahwa pihak TNI dan Polri yang telah bergerak dengan hebat untuk terus membawa pemilu agar berjalan dengan aman damai dan sejuk ini kedepan karena kebersamaan ini hasilnya sudah mulai kelihatan.

 

Oleh karena itu sebagai ketua Dewan Mesjid kabupaten mimika dan sekaligus sebagai wakil ketua II FKUB mengharapkan agar terjadinya kedamaian dan kesejahteraan selama ini sudah merasa cukup dengan apa yang sudah kita perjuangkan selama ini.

“saya tegaskan bahwa Indonesia tetap aman karena dimakmurkan oleh masyarakat Indonesia dan bukan memakmurkan dari orang lain.” Katanya.

 

Juga meminta kepada yang kalah agar bisa menerima kekalahan dan yang menang terima kemenangan, dan mari secara bersama-sama dalam bingkai NKRI kita bersama-sama membangun bangsa besar ini kearah negara yang aman dan kasih sayang Allah SWT.

 

Selain itu Ketua FKDM Kabupaten Mimika Lucky Mahakena, S. Sos. M. Si. Menuturkan seiring dengan pemilu pilpres dan pileg yang sudah terlaksana dengan pada tanggal 17 April telah kami nyatakan proses demokrasi telah berlangsung dengan baik dan sudah masuk dalam proses rekapitulasi dan tahapan yang sedang berjalan dan akan final pada tanggal 22 Mei.

 

“Itu menjadi harapan masyarakat Mimika bahwa kami akan menerima hasil yang menjadi keputusan KPU sebagai penyelenggara, “ ujarnya.

 

Sementara yang berkaitan dengan adanya sekelompok masyarakat yang ingin menggagalkan proses demokrasi ini adalah sebuah konteks yang sudah tidak seiring dengan demokrasi Indonesia dengan adanya proses intimidasi yang konotasinya people power ini sudah tidak menjadi konsumtif publik untuk demokrasi Indonesia saat ini.

“sebab people power merupakan sekelompok orang yang ingin menggagalkan sebuah pesta demokrasi itu dan hal ini sudah tidak seiring dengan konteks demokrasi Indonesia kedepan.” Jelasnya.

 

Selaku Ketua FKDM dalam rangka deteksi dini yang sifatnya seiring dengan kamtibmas Mimika mau mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat agar mencegah adanya upaya-upaya yang ingin menggagalkan pemilu dengan aksi people power. Karena sangat tidak menguntungkan dan tidak bermanfaat bagi masyarakat Mimika secara umum dan dalam konteks demokrasi Indonesia.