Gizi Buruk di Papua Barat, Tiga  Selamat dan Satu Meninggal Dunia

BERITA UTAMA99 Dilihat

Papuabarat.Kabardaerah.com – Tiga anak di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, berhasil melewati masa kritis dalam kondisi Gizi Buruk yang dialaminya, sedangkan satu perempuan dewasa meninggal dunia.

Tiga anak ini berasal dari kampung yang berbeda. Sementara, Nyonya HU (30 tahun), yang meninggal dunia pada Selasa (06/03), ialah ibu dari salah satu anak penderita Gizi Buruk.

Nyonya HU, dari Kampung Fudima, Distrik Kaimana, telah lama menderita sakit di kampung. Keluarga membawanya ke RSUD di kota, untuk mendapat pertolongan. Satu bulan lamanya, Nyonya HU menjalani Rawat Inap di RSUD Kaimana, namun ajal menjemputnya pada Selasa (06/03), pekan ini.

Sebelumnya, sanak keluarga Nyonya HU telah ikhlas melihat penderitaannya akibat sakit, lalu dibawa pulang ke rumah.

Rusli Ufnia, anggota DPRD Kaimana, yang masih saudara satu marga dengan Nyonya HU, mendatangi RSUD Kaimana untuk memastikan laporan adanya dugaan Gizi Buruk yang diderita Nyonya HU dan anaknya.

Sesuai informasi petugas medis, Rusli Ufnia menjelaskan, ”Diduga Nyonya HU menderita Gizi Buruk dengan penyakit ikutannya infeksi cacing yang sudah parah hingga merusak organ tubuh lain.” Infeksi cacing memperparah kondisi Gizi penderita.

Sementara itu, RW (4 tahun), ialah anak Nyonya HU. Saat mamanya masuk rumah sakit, RW dibawa serta. Kedatangan pasien ini menarik perhatian pasien lain dan paramedis.

Pasalnya, anak RW juga terlihat tidak sehat, seperti mamanya. Paramedis RSUD Kaimana yang sigap, langsung memeriksa kondisi kesehatan RW. ”Anak ini mengalami kondisi gizi yang buruk, hingga HB-nya level dua,” jelas Rusli Ufnia, seperti yang disampaikan paramedis.

Ditangani lebih dari dua minggu, sementara mamanya dirawat, anak RW akhir kembali sehat. Anak RW ikut pulang ke rumah, tapi mamanya tidak tertolong.

Satu lagi anak perempuan diduga menderita Gizi Buruk, JR (1,4 tahun), berasal dari Kabupaten Fakfak, Papua Barat. JR dan mamanya datang di Kaimana, belum lama.

Seorang Bidan yang bertetangga dengan keluarga JR di Kampung Trikora, Distrik Kaimana Kota, Kamis mengaku, melihat kondisi JR, lalu mengajak keluarganya membawa JR ke RSUD Kaimana. JR juga diduga menderita Gizi Buruk. JR hanya beberapa hari dirawat di RSUD Kaimana, lalu pulang ke rumah.

Satu anak lagi yang diduga menderita Gizi Buruk ialah DR (2 tahun). DR berasal dari Kampung Jarati, Distrik Kaimana Kota,, mengalami kondisi buruk ini semenjak usia 9 bulan.

DR baru dibawa ke RSUD saat usia 2 tahun sekarang. Satu pekan lalu, DR dibawa ke Puskesmas Kampung Lobo, kampung pesisir di area wisata laut Teluk Triton, Kabupaten Kaimana, tapi hanya satu malam, langsung dilarikan ke RSUD Kaimana, di kota.

Agustina, orang tua DR, melaporkan kepada anggota DPRD Kaimana, Rusli Ufnia, bahwa tidak ada petugas kesehatan yang menetap di Kampung Jarati.

”Seorang petugas biasanya berada satu sampai dua hari di kampung, sudah itu pergi lagi,” ujar Agustina. DR yang tampak lemah, terbaring di tempat tidur rumah sakit. Ulang kali terdengar suara tangis anak ini, sementara Agustina terus membujuk anaknya.

Rusli Ufnia, menyebutkan perhatian RSUD sangat serius dengan kasus ini, hingga kondisi anak-anak penderita Gizi Buruk ini mulai membaik. Namun demikian, kasus Gizi Buruk membutuhkan penanganan berlanjut dan terus-menerus, misalnya dengan pemberian asupan gizi yang tepat, agar penderita kembali normal.

Juga upaya pencegahan dengan menggiatkan pelayanan kesehatan, misalnya melalui Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu. ***

(fat)