Dua Bocah Meregang Nyawa di kolam Bekas Galian

BERITA UTAMA186 Dilihat

Sumsel.kabardaerah.com – Dua bocah kelas dua sekolah dasar negeri (SD) 1 Bailangu,Anisa (7) dan temannya bernama Putri Syafitri (7) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa didasar kolam bekas galian pembangunan masjid di Desa Bailangu Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, Minggu(08/04). Anisa (7) merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Rhomadhon, sementara Putri Syafitri (7) adalah sulung dari tiga bersaudara anak dari Timin warga Bailagu, Muba, Sumsel.

Sebelum kejadian, sekitar pukul 13.00 Wib kedua korban mandi sambil bermain didalam kolam bekas galian. Selang beberapa jam, Khusnah (7) anak ustadz Deden Hidayat yang kesehariannya menjadi guru mengaji mendapati kedua korban sudah tidak berada disekitar kolam, namun yang ada hanya pakaian korban tergeletak dipinggir kolam.

Melihat kedua temannya tidak ada, Khusnah memberitahu orang tuanya. Dengan dibantu warga sekitar, ustadz Deden Hidayat melakukan pencarian dengan cara menyisir dan menyelam kedasar kolam yang kedalamannya sekitar tiga meter.

Akhirnya, satu jam melakukan pencarian kedua korban berhasil ditemukan didasar kolam dalam kondisi tidak bernyawa lagi. Setelah dilakukan evakuasi terhadap jasad keduanya, korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sekayu guna dilakukan Otopsi.

Kedua orangtua korban saat ditemui dirumah duka mendapati putri kesayangannya telah meninggal dunia merasa cukup kehilangan. Apalagi Rus (35) ibu kandung Putri Syafitri salah satu orang tua korban cukup histeris karena suaminya Tamin sedang berada dipulau Jawa,apa lagi saat mendapatkan kabar duka kematian anaknya membuat Rus terus menangis.

Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti melalui Kepala Pos Pol Bailangu Timur, Bripka Agus saat dikonfirmasi dilokasi kejadian membenarkan kedua korban ditemukan tewas tenggelam didalam kolam. Menurutnya, kemungkinan besar keduanya saat bermain dan mandi dilokasi kejadian tidak bisa berenang.

“Saat peristiwa terjadi dilokasi dalam keadaan sepi,karena biasanya ramai aktifitas anak-anak belajar mengaji. Kita juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali,”kata Bripka Agus.

(Dani)