Tanggal 1 Juni Mengenang Sang Putra Fajar

Oleh : Gempar Soekarnoputra

SANG FAJAR sudah menyingsing di ufuk Timur di belahan Nusantara; seluruh makhluk hidup di alam Nusantara menyambut riang; bunga-bunga warna warni menebarkan senyumnya; kawanan burung terbang di udara sambil bersenandung riang;

Insan-insan Nusantara menyambut gembira karna ada sepenggal harapan untuk merdeka;

Walaupun harus menunggu beberapa tahun lamanya namun harapan terus diasah daripada menyerahkan hidup jiwa raganya kepada sang angkara murka, penjajah;

Saat itu di awal bulan Juni 1901 lahirlah Sang Putra Fajar; tangisan awal sang bayi itu ibarat menyadarkan insan-insan Nusantara untuk bangun dan bangkit melawan penjajah;

waktu terus bergulir mengejar waktu tanpa terasa lelah; saat itu bayi revolusioner telah tumbuh dewasa, seorang revolusioner muda yang gagah berani dan perkasa untuk siap berjuang demi Bangsanya untuk merdeka.

Pilihannya di benak hanya satu, kita berjuang bersama dengan mempertaruhkan nyawa untuk merebut kemerdekaan atau harus hidup dijajah selamanya oleh kaum penjajah;

Meskipun perjuangan Sang Putra Fajar bersama kawan-kawan seperjuangan banyak onak dan duri.

Namun semangat perjuangan yang progresif dan revolusioner terus dikobarkannya demi Indonesia merdeka; filosofi perjuangannya hanya satu, MERDEKA ATAU MATI;

Saat-saat roda revolusi berputar membawa Sang Putra Fajar untuk memerdekakan Bangsanya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Maka saat itulah Bangsa Indonesia merdeka dan berhasil mengusir penjajah dari bumi Nusantara.

Aku sebagai anak biologis dan anak ideologismu sangat bangga dengan engkau, ayahandaku Sang Putra Fajar dan juga Para Pahlawan Bangsa didalam perjuangan revolusioner memerdekakan Bangsaku ini.

Jikalau Tuhan Yang Maha Kuasa memberi usiaku panjang tentu kuberjanji kepada ayahandaku, Sang Putra Fajar, Bung Karno untuk terus melanjutkan perjalanan perjuanganmu;

Ya, perjuanganmu belum selesai dan revolusi Indonesia belum selesai untuk mewujudkan harapan dan cita-cita Bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang besar.

Pun Bangsa yang tangguh dan hebat demi mewujudkan masyarakat makmur sejahtera yang berkeadilan dan murah pangan, murah sandang dan murah papan/perumahan. *”