Jalan Utama Rantau Menuju Kecamatan Piani Longsor, Diduga Karena Ini

Tapin.KabarDaerah.Com  Akses jalan utama dari Rantau menuju Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, di Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat, mengalami longsor dan amblas.

Dilaporkan PB BPBD Kabupaten Tapin, kejadian longsornya jalan tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 wita atau beberapa saat usai hujan yang mengguyur wilayah sekitar reda, pada Kamis, (6/6/2024).

“Jalan yang longsor panjangnya sekitar 100 meter dengan lebar kurang lebih 4 meter dan lokasinya dititik koordinat -2.95366°,+115.225031° “,ujar Petugas Piket PB BPBD Tapin, Rahmani S.Kom.

Meski tidak ada korban jiwa ataupun luka pada insiden tersebut,namun dampak dari longsornya jalan tersebut warga di 7 Desa di Kecamatan Piani yang berjumlah sekitar 6 ribu jiwa itu terancam terisolir.

Disamping itu, akibat longsor tersebut terdapat beberapa tiang listrik PLN jalur Kecamatan Piani roboh sehingga aliran listrik ke wilayah Piani sempat padam.

Sementara itu Tokoh Masyarakat Piani, Rustan Nawawi kepada media ini mengatakan, jalan utama akses ke Piani yang longsor tersebut posisinya berada atau tidak jauh dari wilayah perusahaan PT Energi Bumi Lestari (EBL) yang bergerak disektor tambang batubara.

“Sebelum ada pertambangan batubara di wilayah sini, dahulu tidak pernah ada kejadian seperti ini”,ujar Rustan Nawawi.

Ia bersama masyarakat lainnya berharap kepada pemerintah dan perusahaan agar segera memperbaiki akses jalan tersebut dan kejadian serupa tidak terulang lagi.

Senada dengan itu, salah satu tokoh masyarakat yang juga Ketua Dewan Adat Dayak Tapin, Karliansyah menyampaikan, kejadian longsor tersebut diduga akibat lambatnya pihak perusahaan melakukan antisipasi, karena sebelumnya beberapa waktu lalu setelah dilokasi yang longsor ini ada retakan pihaknya melayangkan surat kepada perusahaan.

“Namun baru dikerjakan atau membuat jalan alternatif sekitar 4 hari kebelakang dan akhirnya hari ini terjadilah longsor sebelum jalan alternatif selesai”,ujarnya.

nIformasi dihimpun, sekitar pukul 18.30 wita jalan alternatif sudah dapat dilalui dengan menurunkan sejumlah alat berat dari perusahaan dan dibantu TNI – Polri, BPBD, PLN relawan dan masyarakat.(Ron).