Pendidikan Anti Korupsi Untuk Generasi Muda, Dempo: KPK Adalah Produk Reformasi

TERBARU250 Dilihat

BENGKULU,Kabardaerah.Com – Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DRRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler, SIP, M.AP, mengapresiasi dan mengaku senang dengan  adanya kegiatan “Roadshow Bus KPK” di Provinsi Bengkulu.

Selain itu, Fraksi PAN Provinsi Bengkulu ini  menyebut,  KPK terbut merupakan lembaga yang di lahirkan sebagai produk reformasi. Salah satu dari amanat reformasi tersebut adalah pencegahan korupsi. Yang mana dalam era Orde Baru itu di bentuk sebuah lembaga Komisi Pemberantssan Korupsi atau KPK.

Hal ini dipaparkan anggota Legislatif Provinsi Bengkulu  pada dialog bersma Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardhiana, yang disiarkan di televisi RBTV, dengan mengusung tema “Pendidikan Anti Korupsi Untuk Generasi Muda”.

Lebih lanjut Dempo memaparkan, dia dua hari lalu dimintah sebagai narasumber survei penilaian KPK. Dalam pandangannya, bahwa ada tiga aspek yang harus dilakukan KPK RI saat menejalankan tugas dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.

Yang pertama aspek pencegahan, kedua aspek penyelesaian, ketiga aspek pemulihan. Di sini, katanya, ada dua peran penting yang dapat melakukan itu. Adalah ulama dan Umaroh.

Pendidikan Anti Korupsi Untuk Generasi Muda, Dempo: KPK Itu Adalah Produk Reformasi

 

“Sedangkan pemerintah– sebagai pengatur regulasi sebuah hukum negara. Indonesia ini-kan memiliki hukum yang mana sumbernya dari Ideologi Pancasila. Sila pertama– Ketuhanan Yang Maha Esa– yang sumber hukum baku di Indonesia,” tegasnya.

Lebih lanjut Dempo menjelaskan, apa itu Pancasila pertama! Adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Artinya di dalam ada makna pencegahan. “Nah, untuk mencegah itu ada dua hal. Yakni eksternal dan internal,” ujarnya.

Eksternal itu, kata dia, sistem dan siapa mengatur. Yang mengatur yakni negara. Seperti sistem kerja, SOP, dan lain lain. Tetapi sekarang sudah eranya digital.

Pencegahan kedu tambahnya dari sumber niat hati. Sedangkan yang menguasai hati itu adalah tuhan. “Jadi kalau orang itu bertuhan, rasanya tak mungkin punya niat jahat,” tegas Dempo.

Suara yang sama juga dipaparkan Deputi Bidang Penindakan & Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardhiana. Katanya KPK itu dalam melakukan pemberantasan Korupsi melalui tiga pendekatan. Pertama manggil orang, nangkap orang dan menjarakan orang. Ini supaya ada efek jerah.

Kedua adalah pencegahan, atau perbaikan. Untuk di Bengkulu ini, telah banyak perbaikan-perbaikan sistem lewat Korsup. Mulai dari perencanaan penganggaran, perizinan dan pengadaan barang dan jasa. “Sekarang sudah melalui elektronik, supaya orang tidak lagi melakukan korupsi,” jelas Wawan.

Ketiga, lanjut Wawan, pendekatan lewat pendidikan yakni bagaimana menyadarkan masyarakat, bahwa korupsi itu masih disebut suatu kejatan luarbiasa. Karena memang dampaknya luarbiasa.

“Oleh karena itu melalui Roadshow Bus KPK ini, yakni bagaimana bisa membumikan isu-isu anti korupsi, dan gerakan-gerakan anti korupsi bersama masyarakat. Sebab, tiga pendekatan itu, yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan, tak mungkin dapat dilakukan sendiri oleh KPK,” ujar Wawan.(ariken)