Mahasantri Ma’had Al-Jamiah UIN FAS Bengkulu Hafal 30 Juz Dalam Waktu 8 Bulan

BENGKULU71 Dilihat

Kabardaerah.com – Mahasantri Ma’had Al-Jamiah UIN FAS Bengkulu, Permata Puncak Siregar Hafal 30 Juz dalam waktu 8 Bulan. Puncak adalah mahasiswa UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu semester 4 Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Puncak menjadi mahasantri ma’had Al-Jamiah pada September 2021 lalu, Jumat (03/06/22).

Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu adakan Khataman Rutin dan Khotaman atau Pembacaan Surah-Surah Penutup Juz’Amma dalam rangka selesainya setoran 30 Juz Permata Puncak Siregar.

Hadir Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Direktur Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Ustadz dan Ustadzah Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu serta Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno  Bengkulu.

Dalam Rangka Selesainya Setoran 30 Juz Permata Puncak Siregar, Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Adakan Khataman Rutin

Puncak menceritakan bahwa dulunya ia merupakan anak yang aktif (nakal), ia masuk pondok pesantren karena paksaan dari kedua orang tuanya pada saat jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), awalnya Puncak menolak untuk dimasukkan ke pondok pesantren, tapi ia teringat sebuah video salah satu ustadz kondang yang mengatakan ‘’Seorang anak wajib menaati perintah kedua orang tuanya yang telah mengandung selama 9 bulan’’. Setelah itu ia menjalani keinginan orang tuanya mondok di pesantren.

Selama 3 tahun, ia beradaptasi dan menemukan banyak hidayah sehingga ia berproses menjadi lebih baik dari sebelumnya walau banyak sekali ujian-ujian yang dihadapi terutama dari lingkungan yang memiliki pengaruh besar untuk membawanya kembali kepada perilaku buruk lagi.

Melewati 3 tahun di pesantren membuat ia banyak berubah, hingga di awal tahun keempat ia memantapkan diri untuk menekuni ilmu Al-Qur’an.

“Dulunya saya sama seperti remaja lain yang nakal, sampai orang tua hampir menyerah dan memutuskan untuk memasukkan saya ke pondok pesantren. Awalnya saya menolak dimasukkan ke pondok pesantren sampai akhirnya saya teringat pada saat itu seorang ustadz berkata bahwa seorang anak itu wajib menaati kedua orang tua, jadi saya pikir mau senakal apapun saya orang tua saya tetap yang utama,” jelas Puncak.

“3 tahun di pondok pesantren banyak sekali ujiannya, dan ujian paling berat menurut saya yaitu dari teman-teman atau lingkungan saya,’’ tambahnya.

Setelah ia masuk ke UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Puncak memutuskan untuk lebih mendalami ilmu Al-Qur’an dan 8 bulan berada di Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Puncak berhasil menyelesaikan 30 Juz Hafalan Al-Qur’annya.

Saat berhasil menghafal 21 Juz Al-Qur’an, Kepala Biro UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu memberikan reward uang tunai sejumlah 5 juta Rupiah dan Rektor UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu turut memberikan Reward sejumlah uang tunai.

Kini saat menyelesaikan hafalan 30 Juz, Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno mengadakan Syukuran bersama dan rencananya akan ada reward lainnya dari kampus.

Direktur Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno mengatakan beliau juga mempersiapkan Puncak untuk menjadi Ustadz salah satunya dengan memberikan pelatihan khusus kepada Puncak, dan dalam beberapa kegiatan beliau juga mengirimkan puncak untuk mengisi acara dengan tujuan melatih puncak.

Direktur Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno

Beliau juga mengatakan bahwa Puncak diberikan Amanah untuk mengajarkan adik-adik tingkatnya yang juga berada di Ma’had Al-Jami’ah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

“Sesuai dengan apa yang sudah dicita-citakan anak kami ini kami juga mempersiapkan dia untuk menjadi ustadz, dalam beberapa kegiatan seperti misalnya moment shalat jum’at atau moment idul fitri kami mengirimkan anak kami ini untuk mengisi acara, tujuannya juga untuk melatih skill dan mental anak kami agar lebih baik lagi kedepannya,’’ jelas Direktur Ma’had Al-Jami’ah.

“Puncak juga kami berikan Amanah untuk mengajarkan adik-adik tingkatnya di Ma’had kita,” tambahnya..

Beliau berharap, pencapaian Puncak ini dapat menjadi motivasi dan dorongan kepada mahasantri yang lain agar lebih semangat dalam menghafal Al-Qur’an.

“Harapannya pencapaian Puncak ini dapat menjadi motivasi bagi mahasantri yang lain agar terpacu semangatnya dalam menghafal Al-Quran,” tutup Direktur Ma’had Al-Jami’ah. (Adv)