DKI.KABARDAERAH.COM- Seperti yang diketahui bersama , Nadiem Makarim kini menjadi salah satu sosok yang duduk di kursi menteri. Presiden Jokowi pernah menceritakan jika Nadiem yang juga sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pernah meminta waktu 100 hari untuk membuat perubahan sistem belajar yang berbasis aplikasi.
“Mas menteri minta ‘beri waktu saya pak 100 hari untuk menyiapkan dan merancang itu’,” ujar Presiden seperti yang dilansir dari Tempo.
Presiden juga menambahkan jika sebaiknya menteri tak hanya melihat universitas, SMA, SMK, SMP, SD dan juga TK di Jakarta saja ataupun di pulau Jawa melainkan lihat juga di NTT yang di pelosok, Maluku pelosok dan juga Papua. Dengan demikian, perbedaan serta pendekatan bisa disesuaikan.
Adapun mas menteri yang dimaksud oleh Presiden merujuk pada sosok menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut. Dan jika sudah melihat di berbagai sekolah serta ragam daerah, Nadiem pun disuruh untuk melaporkannya kepada Presiden.
“Jadi nanti saya sudah membayangkan kalau itu betul-betul bisa terlaksana akan ada perubahan besar, cara mengajar, cara interaksi antara murid dan guru, sistemlah yang bekerja, dengan aplikasi sistem,” ujar Presiden.
Hingga kini, masih banyak pihak yang mengaku kaget lantaran terpilihnya Nadiem Makarim sebagai Mendikbud. Presiden sendiri mengakui jika Nadiem bukanlah orang yang berasal dari dunia pendidikan ataupun guru besar pendidikan serta tidak memiliki ‘background’ pendidikan. Namun, presiden mengatakan jika ingin melakukan pendekatan yang berbeda karena dunia yang mengalami perubahan begitu cepat. Disrupsi teknologi harus disikapi serta diperlukan orang yang bisa merespon hal tersebut.
Presiden meminta supaya masyarakat sabar dan melihat serta menilai bagaimana kinerja dari bos Gojek ini sebagai Mendikbud.
“Paling tidak nanti dilihat saja 2,5 tahun lagi, akan kita nilai. Jangan minta cepat kalau yang ini. kita perlu persiapan sebuah aplikasi sistem sehingga menjangkau anak didik kita, menjangkau sekolah-sekolah, menjangkau guru-guru,” presiden menambahkan.
Presiden Jokowi telah mempertimbangkan jika Nadiem adalah sosok yang bisa mengelola manajemen pendidikan yang besar menggunakan teknologi. Jadi kita beri waktu dan lihat inovasinya untuk dunia pendidikan ya. **
(Cakapcakap)
