Tim “Esa Moi” Pariwisata Kota Pusaka Sukses Gelar Focus Group Discussion di Bank BI Ternate

TERBARU23 Dilihat

MALUT, kabardaerah.com – Reformer Kepala Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Maluku Utara, Fenny Kiat, S.STP terus melangkah untuk melaksanakan satu demi satu kegiatan yang menjadi tahapan proyek perubahan “ESA MOI” PARIWISATA KOTA PUSAKA.

Bertempat di Aula Bank Indonesia, Rabu (25/05/2022), dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dan Pembentukan Tim Eksternal bersama para stakeholder pentahelix yang terdiri dari perwakilan pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan, Akademisi, Komunitas Promotor Pariwisata, Asosiasi Pariwisata, dan Media.

Selain itu hadir juga dalam FGD dari Pihak Unit Penyelenggara Bandar Udara(UPBU Sultan Babullah dan Kantor Pelabuhan Ahmad Yani Ternate.

Kegiatan FGD Sementara Berjalan, (Istimewa)

“Jadi, ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu, yakni pembahasan MoU Kerjasama 3 Kota Pusaka, dan pembentukan tim eksternal yang melibatkan pihak di luar Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Halmahera Barat,”katanya, Ketua Tim Internal Haris Atid.

Haris yang juga selaku Kabid Pengembagan Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kab. Halbar ini menjelaskan bahwa Esamoi hadir sebagai instrument dan langkah strategis kolaborasi antar Kabupaten/Kota dalam rangka pemajuan pariwisata diwilaya Maluku Utara.

“Pariwisata merupakan salah satu program yang menjadi perhatian pemerintah dari pusat hingga ke daerah. Efek berganda yang dihasilkan dari pengembangan pariwisata menjadi salah satu cara dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan PAD daerah,”tutur, Haris.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Drs. M. Syahril Abdurradjak M.Si selaku mentor turut menyampaikan, bahwa di tiga daerah ini harus menghilangkan ego daerah dalam rangka kolaborasi program guna kemajuan Bersama. Ternate sebagai pintu masuk menjadi garda bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Halmahera Barat dan Kota Tidore Kepulauan.

“Ketiga kota pusaka ini memiliki potensi dan keunikan yang dapat dikembangkan untuk menjadi wisata tematik. Selain itu, saya berharap semoga ke depannya hadir juga Esa Moi di bidang lainnya,”cetusnya.

Terpisah, sambutan Gubernur Maluku Utara yang diwakili oleh Assiten III Setda Provinsi Maluku Utara Asrul Gailea SE, MM menyatakan, bahwa proyek perubahan ini sangat membantu program Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Sebab sudah mengintegrasikan 3 kota pusaka sehingga ke depannya bisa berkolaborasi juga dengan Pemprov Malut guna pengembangan berkelanjutan.

“Kita harus berkalaborasi untuk kemajuan Maluku Utara,”tuturnya.

Disisi lain, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara R. Eko Adi Irianto mengapresiasi Proyek perubahan ini karena merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan ekonomi di wilayah Maluku Utara.

“Kolaborasi pentahelix merupakan keharusan yang jika bisa terus dijalankan maka kemajuan pariwisata di Maluku Utara bisa mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di bidang jasa dan pariwisata serta ekonomi kreatif,”tandasnya.

Dikesempatan yang sama, pada akhir kegiatan tersebut dibentuk Tim Eksternal ESA MOI yang melibatkan pihak di luar Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Halmahera Barat yang terdiri dari beberapa sektor seperti Akademisi, Komunitas dan Assosiasi Pariwisata. Dalam pembentukan itu, Akhirnya terpilih Maulana Ibrahim (Akademisi) sebagai ketua , dan Sofyan (Komunitas) sebagai wakil ketua serta Betly Taghulihi (Akademisi) selaku sekretaris.(*)

 

 

Reporter : Irwan FK
Editor      : Sahril H. Hi. Kasim