AJI Banda Aceh Minta Polisi Usut Kebakaran Rumah Jurnalis di Aceh Tenggara

BERITA UTAMA25 Dilihat

BANDA ACEH. KABARDAERAH. COM – Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Banda Aceh, mengutuk dan meminta pihak kepolisian setempat untuk mengusut tuntas kebakaran rumah Asnawi Jurnalis Serambi Indonesia di Kuta cane Aceh Tenggara, Selasa (30/07/19) malam.
Dugaan kekerasan lewat ancaman terhadap jurnalis kembali terjadi di Provinsi Aceh, menimpa seorang pekerja pers di Aceh tanggara, membuat organisasi wartawan mendesak agar kasus tersebut diusut tuntas.
“ kepolisian setempat harus mengusut tuntas kasus kebakaran rumah Asnawi, jurnalis Serambi Indonesia di Aceh Tenggara itu. Seret pelakunya ke penjara apabila kebakaran itu dilakukan dengan unsur kesengajaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.” Jelas Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Misdarul Ihsan
Misdarul Ihsan berharap kepada semua pihak untuk tidak mengancam apalagi sampai membakar rumah seorang jurnalis apabila ada persoalan pemberitaan. Undang-undang No 40 Tahun 1999 Tentang Pers sudah mengatur langkah-langkah hukum apabila terjadi sengketa pers. Bukan dengan kekerasan dan pengancaman.
“Berikan hak jawab, laporkan permasalah kepada Dewan Pers. Dewan Pers nantinya yang akan menentukan sikap bahwa sebuah pemberitaan itu menyalahi kode etik dan layak dipidana” kata Misdarul Ihsan didampingi Kadiv Advokasi, Juli Amin.
Kepada jurnalis, Misdarul Ihsan juga berpesan dalam menjalankan profesi tetap menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalis “Berimbang dalam pemberitaan dan memverifikasi setiap informasi yang diterima,” himbaunya.
Diketahui bahwa ancaman tersebut diduga dilakukan oleh orang tidak dikenal dengan membakar rumah yang ditempati Asnawi bersama keluarganya, sekira pukul 02.00 WIB dini hari. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun kejadian ini sangat mengejutkan dan bagian dari menakut-nakuti insan pers di Aceh dalam menjalankan profesinya.
Menurut Asnawi, kebakaran rumahnya terjadi ketika dia, isteri dan anak-anaknya sedang tidur pulas. Tiba-tiba sekira pukul 02.00 WIB, tiba -tiba mendengar teriakan dari rumah tetangga dan memberitahu rumahnya terbakar. Kemudian terbangun melihat ruang tengah rumahnya sudah penuh asap. Dirinya kemudian berusaha menyelamatkan keluarganya lewat pintu belakang.
Asnawi menduga rumahnya itu bukan terbakar karena korsleting listrik tetapi dibakar orang. Dugaan itu karena beberapa hari sebelum kejadian, rumahnya pernah didatangi oleh orang yang tidak dikenalnya dan meminta nomor kontaknya kepada keluarganya sambil mengelilingi sektar rumahnya. Ketika asnawi sedang mengikuti raker di Kantor Redaksinya di Banda Aceh.(tim)