Janji Meleset, LSM KOAD Minta Walikota Padang Mahyeldi Tuntaskan Masalah Pasar Banda Buek

BERITA UTAMA735 Dilihat

Sumbar.KabarDaerah.com-Mengingat pentingnya peran pasar Banda Buek, diharapkan semua masalah bisa diselesaikan, Kepala Dinas bisa saja menambahkan berbagai pembenahan dan renovasi pasar.

“Tapi jangan lupa bahwa memasukkan APBD kota Padang ke pasar Banda Buek sebelum legalitas aman, adalah sebuah keteledoran dan pelanggaran Tindak Pidana korupsi,” kata Indrawan Ketua LSM KOAD, Kamis (28/1-2121).

Mari kita cermati berita yang dikutip dari berbagai media Online dibawah ini :

Dikutip dari Sumbar.AntaraNews.com Senin, 25 April 2016 9:37 WIB dengan judul, “Pemkot Padang akan Benahi Pasar Banda Buek”

Pemerintah Kota Padang akan membenahi Pasar Banda Buek di Kecamatan Lubuk Kilangan dalam satu bulan ke depan.

Sebagai langkah awal pembenahan tahun ini pedagang yang berjualan di halaman pasar akan diupayakan untuk naik ke lantai dua.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di pasar tersebut. Bila sudah tertata rapi, langkah selanjutnya pembenahan dan penambahan kios di lantai dua tersebut, ujarnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat di Banda Buek, Nenden Tedja berharap langkah pembenahan Pasar Banda Buek harus tuntas dan menyeluruh.

Sebab pembenahan dan imbauan pendisiplinan di pasar tersebut telah sering dilakukan oleh lurah bersama Polisi Pamong Praja, akan tetapi kenyataannya pedagang tetap mangkir dan berjualan di halaman dan badan jalan.

Menurutnya perlu tindak tegas dari pemkot untuk menyelesaikan pembenahan tersebut terutama menertibkan pedagang.

“Setelah itu barulah memulai langkah pembangunan pasar, mulai penambahan kios dan pembenahan kios yang ada lebih representatif, serta pembuatan lapangan parkir yang sesuai khususnya untuk ojek,” ujarnya.

Dikutip dari berita HarianSinggalang.co.id, tahun 2016 lalu. dengan judul Jalan Padang – Indarung Macet Parah.

Jalan Padang-Indarung yang merupakan akses langsung menuju jalur lintas Sumatera 15 kilometer arah Timur kota Padang, Sumatera Barat mengalami kemacean cukup parah akibat aktivitas pasar Bandar Buat.

Berdasarkan pantauan, pada Sabtu kemacetan terjadi pada ruas jalan dari Padang menuju Indarung sepanjang hampir dua kilometer sebelum Pasar Bandar Buat tepatnya di daerah Rimbo data.

Kemacetan terjadi akibat ulah pedagang yang menggelar dagangannya di bahu jalan serta masyarakat yang memarkir motor di sepertiga badan jalan sehingga lalu lintas kendaraan yang melewati depan pasar tersebut menjadi tersendat.

Hal itu juga diperparah oleh ulah sopir angkutan kota yang sering berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di depan pasar sehingga lalu lintas kian semrawut.

Kasim (46) salah seorang pengendara yang hendak menuju Jambi mengatakan untuk melewati kawasan Pasar Bandar Buat menghabiskan waktu 45 menit dengan jarak tempuh hanya 500 meter.

Warga setempat Agusman (47) mengatakan Pemerintah Kota Padang telah membangun gedung baru pasar Bandar Buat dan dibuat dua lantai untuk menampung pedagang kaki lima yang selama ini berdagang di sepanjang badan jalan.

dikutip dari berita Republika.co.id, Senin 15 Aug 2016 09:43 WIB lalu. dengan judul : Wali Kota: Persoalan Pembangunan Pasar di Padang Tuntas Tahun Ini

Mahyeldi Ansharullah

Wali Kota (Wako) Padang, Mahyeldi Ansharullah menyatakan bahwa persoalan terkait pembangunan pasar utama dan satelit akan tuntas minimal tahun ini (Senin 15 Aug 2016 09:43)

“Saat ini Pasar Raya terus dalam tahap revitalisasi, pasar satelit beberapa akan direnovasi,” katanya di Padang, Senin (15/8).

Kemudian terkait pasar satelit renovasinya akan mulai dilaksanakan mulai bulan depan atau September 2016. Salah satu yang akan difokuskan yakni pembangunan Pasar Banda Buek di Lubuk Kilangan.

Saat ini permasalahan di Pasar yang memiliki sejarah panjang masyarakat Padang tersebut cukup pelik.
Mulai tidak tertibnya pedagang berjualan, sembrautnya parkir yang berujung kemacetan di salah satu jalur Lintas Sumatera tersebut. Untuk itu pihaknya khususnya dari Dinas Pasar telah berkonsolidasi dengan masyarakat setempat dan akan segera meng-eksekusi untuk penertiban. Kemudian barulah akan dilakukan rehabilitasi beberapa bangunan secara bertahap.

“Dalam waktu dekat akan ada rapat koordinasi dan teknis bersama pihak terkait,” ujarnya.

Diulas oleh Indrawan ketua LSM KOAD. “mari kita simak bait terakhir, Pemko Padang telah membangun gedung baru dan dibuat dua lantai.

Sementara Investor yang menanam uang dan saham di proyek tersebut sampai hari ini masih belum terbayarkan, sementara Pemko Padang sibuk mencari dalih, beribu alasan, agar pasar Banda Buek seakan-akan adalah milik Pemko Padang, seharusnya Pemko Padang menyadari bahwa Pemko bukanlah pemilik, Pemko adalah fasilitator pelaksana, sebelum 29 Juli 2019 terikat kesepakatan dengan Nagari Lubuk Kilangan”

” jadi yang ada dibenak masayarakat, Pemko adalah yang membangun menjadi dua lantai, itu yang ada didalam fikiran masyarakat, setidaknya Pemko sudah dapat nama baik, masalah macet teratasi”.

” Kami meminta agar Pemko Padang jangan aniaya kami, sebagai Investor pasar Banda Buek kami sudah berkontribusi, Parkir sudah rapi, jalan lancar, semua pihak mendapatkan keuntungan, pedagang sudah bisa menempati petak meja yang kami buat “, demikian dikatakan oleh Indrawan yang dulu adalah partner PT Safindo Mutiara Andalas.

” Kami minta, mari kita selesaikan dengan duduk bersama, kita buka semua masalah yang terjadi.

” Sayang nya Mahyeldi belum bersedia, jawabnya ‘saya sudah serahkan kepada Endrizal’ saat jadi Kadis Perdagangan “, kata Indrawan ketua LSM KOAD.(InT)