Mark Zuckerberg Ungkap Rencana PHK Gelombang Terbaru! Karyawan Meta Ketar-Ketir

USA, KABARDAERAH.COM- CEO Meta Mark Zuckerberg merencanakan PHK gelombang terbaru selang beberapa bulan setelah memecat ribuan pekerja.

Meta tengah mengalami perombakan besar-besaran untuk menghidupkan kembali titan teknologi yang sedang berjuang itu.

Induk Facebook dan Instagram ini ingin meratakan struktur antara CEO dan peran tingkat rendah seperti pekerja magang yang dapat berdampak pada ribuan pekerja, tulis Washington Post.

Raksasa teknologi itu akan memangkas posisi dan proyek tertentu secara keseluruhan, dan membuat manajer mengambil tugas yang diperluas dengan mengawasi peningkatan jumlah karyawan saat tim mereka tumbuh.

Melansir New York Post di Jakarta, Kamis (23/2/23) Meta menolak permintaan komentar, tetapi juru bicara Andy Stone mengungkap dalam serangkaian tweet mengutip beberapa pernyataan Zuckerberg sebelumnya yang menunjukkan bahwa lebih banyak pemotongan sedang dilakukan.

Awal bulan ini, Zuckerberg mengatakan perusahaan perlu bekerja dengan lebih efisiensi lebih.

“Saya pikir masih banyak yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan produktivitas, kecepatan, dan struktur biaya kami, dan dengan mengerjakannya selama periode yang berkelanjutan, saya pikir kami berdua akan membangun perusahaan teknologi yang lebih kuat dan menjadi lebih menguntungkan,” katanya.

Minggu lalu, Meta memberi sekitar 7.000 karyawan atau 10% dari staf perusahaannya ulasan di bawah standar. Karyawan dengan skor rendah pada indikator kinerja utama sering berhenti dari pekerjaannya.

November lalu, perusahaan media sosial itu melepaskan 13% tenaga kerjanya atau lebih dari 11.000 karyawan karena bergulat dengan biaya yang melonjak dan pasar periklanan yang lemah.

“Saya jelas tidak bisa duduk di sini dan berjanji kepada Anda bahwa tidak akan terjadi apa-apa di masa depan karena ini adalah lingkungan yang sangat tidak stabil,” kata Zuckerberg saat itu. “Tapi yang bisa saya katakan adalah di mana kita berada sekarang, itulah yang saya perkirakan.”

PHK tahun lalu adalah yang pertama dalam 18 tahun sejarah Meta. Perusahaan teknologi lain telah memangkas ribuan pekerjaan, termasuk induk Google, Alphabet, Microsoft, dan Snap.

Meta dipekerjakan secara agresif selama pandemi COVID untuk memenuhi lonjakan penggunaan media sosial oleh konsumen yang terjebak di rumah. Tetapi bisnis menderita pada tahun 2022 karena pengiklan menghentikan pengeluaran karena suku bunga yang meningkat pesat.

Meta yang pernah bernilai lebih dari USD1 triliun, sekarang bernilai USD446 miliar (Rp6.774 triliun). Saham Meta turun sekitar 0,5% pada hari Rabu. **