Ini Potensi Perlawanan Politik di Pilkada 2024 MBD

Oleh : Domi Dese Lewuk (Jurnalis Parlemen DPR RI)

PETA kekuatan politik menyongsong Pileg 2024 di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) kian panas dingin. Penyebaran stiker-stiker bakal calon di sosial media tak bisa dibendung lagi karena hajatannya makin dekat, bahkan Partai Demokrat MBD sendiri telah membuka pencalonan bagi mereka yang ingin berkonstestasi di pemilihan pada akhir tahun 2024 ini.

Catatan Kabardaerah.com, ada beberapa figure yang bermunculan, terlepas dari petahana, misalkan Anos Yermias dari Golkar, Ari Kilikili dari Demokrat, Benyamin Noach alias petahana dari PDIP, bahkan ada beberapa kader-kader muda dapil Tengah yang berani tampil bermunculan seperti Kim Markus, Oni Yoltuwu, Freni Lutruntuhluy, mantan Kapolres MBD, Jhon Uniplaita dan Hengky Pelata dari Pulau-Pulau Babar.

Nama-nama yang bermunculan dari kalangan muda ini secara potensial bagus secara intelektual, namun secara finansial belum tentu termasuk popularitas mereka di daerahnya. Meski begitu, kader-kader muda ini termasuk berpotensi masuk di bursa orang nomor dua di perhelatan pilkada nanti. Tinggal saja bagaimana untung rugi dari memilih mereka.

Dari kemungkinan partai maupun koalisi yang bakal terbentuk, ada kemungkinan PDIP akan berdiri sendiri karena tidak mungkin berkoalisi dengan Demokrat karena potensi Kader Demokrat termasuk sangat diperhitungkan. Jika dipaksakan Bersama PDIP, belum tentu juga bisa berjalan mulus karena dinamika kepemimpinan kedua figure ini berubah drastis setelah beberapa bulan belakangan. Jauh lebih baik Partai Demokrat berdiri sendiri.

Jika kemudian Demokrat berdiri sendiri, berarti Calon Bupati datang dari Demokrat dan itu adalah Ari Kilikili, artinya telah dua pasangan calon, Oyang Noach, Ari Kilikili dan Anos Yermias dari Golkar. Ini berarti bahwa PDIP, Demokrat dan Golkar akan menjadi rival berat sama-sama termasuk koalisi-koalisi dengan partai-partai lainnya dalam tiga paslon itu.

Kembali lagi ke potensi kader muda yang memiliki potensi seperti disebutkan diatas, tinggal saja mereka yang berpotensi calon bupati memilih salah satu dari mereka. Sebab mereka belum siap secara finansial, sebut saja seperti Oni Yoltuwu, Kim Markus, Freni Lutruntuhluy, Hengky Pelata dan Jhon Uniplaita yang memilih masuk sebagai 02.

Oni Yoltuwu, Kim Markus, adalah kader wilayah Tengah plus Freni Lutruntuhluy kader wilayah Tengah dan Damer. Hengky dan Jhon Uniplaita adalah potensi kader wilayah III yang termasuk diperhitungkan dalam pilkada 2024 ini.

Poros lain yang bakal muncul adalah Gerindra, Hanura, PKB, dan partai lain yang juga memiliki kursi di parlemen. Hanya saja, mereka tidak menunjukan siapa bakal calon bupati maupun wakilnya. Erick Angkie berkoar-koar, tetapi tidak berani maju, Gerindra juga ada Jefri Makuku, namun itu juga masih memilih diam sedangkan waktu berjalan begitu cepat dan proses sosialisasi juga harus dipercepat. Ini artinya bahwa kemungkinan mereka bisa membangun koalisi saja.

Mereka yang tidak berani membangun koalisi Bersama Oyang Noach salah satu factor yang mempengaruhi adalah soal masalah-masalah hukum dan masalah sosial yang belakangan sangat merugikan dirinya dalam politik. Meskipun dipaksakan, buka berarti hal itu bisa berjalan mulus.

Dari situasi politik MBD saat ini, bisa dibaca kalau kemungkinan ada tiga pasangan calon (paslon). Pertama Oyang Noach (PDIP), Ari Kilikili (Demokrat) dan Anos Yermias (Golkar). Tinggal saja mereka menentukan calon wakil dari dapil mana yang menguntungkan paket mereka.**