Ganjar Kunjungi Lebak, Rano Karno Minta Kesinambungan Pembangunan di Banten Dilanjutkan

BERITA, POLITIK71 Dilihat

Ganjar Kunjungi Lebak, Rano Karno Minta Kesinambungan Pembangunan di Banten Dilanjutkan

Sabtu, 29 April 2023

Ganjar Pranowo didampingi Rano Karno melakukan kunjungan ke Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (29/4).

Dalam kesempatan itu, Rano Karno yang merupakan anggota Komisi X DPR RI mengajak Ganjar mengunjungi Museum Multatuli.

Ganjar sampai di Museum Multatuli sekitar pukul 14.45 WIB, langsung disambut oleh Rano Karno, Bonnie Triyana sejarahwan yang juga inisiator Museum Multatuli, Ketua DPD PDI Perjuangan Banten Ade Sumardi, dan seluruh Ketua DPC PDI Perjuangan se-Banten. Ganjar bersama rombongan langsung masuk ke Museum Multatuli.

Rano Karno mengungkapkan alasan mengapa dirinya mengajak Ganjar mengunjungi Museum Multatuli. Karena kata dia, Multatuli adalah inspirasi bagi banyak orang tentang cita-cita keadilan dan kemanusiaan.

“Pak Ganjar hadir di sini untuk memperjuangkan itu semua: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Rano di Museum Multatuli.

Rano Karno juga mengingatkan bahwa Bung Karno pernah mengunjungi Rangkasbitung dan kunjungan Ganjar Pranowo ini juga menjadi semacam tapak tilas dari perjalanan Bung Karno.

Presiden Jokowi telah memberikan 14 proyek nasional di Banten. Rano berharap Ganjar tidak melupakan Banten.

 

“Saya menyampaikan kepada Mas Ganjar bahwa presiden Jokowi memberikan hadiah 14 proyek nasional di Banten. Tadi Mas Ganjar melewati tol yang dibangun Pak Jokowi. Artinya mudah-mudahan Mas Ganjar melanjutkan pembangunan di Banten dan tidak melupakan Banten,” katanya.

Sementara itu, Ganjar mengatakan dirinya mendapat banyak pengetahuan penting tentang Museum Multatuli.

“Tempat bersejarah telah dibangun. Apa yang pernah dituliskan Multatuli menjadi banyak inspirasi perasaan orang untuk memanusiakan manusia, kemudian berjuang melawan penindasan. RA Kartini dan Bung Karno pun terinspirasi, mudah-mudahan generasi muda paham akan hal ini,” ujar Ganjar.

Ganjar mengatakan ada banyak hal menarik, salah satunya nilai-nilai yang diadopsi oleh para pahlawan nasional kita.

“Ya, tentu saja yang menyebarkan nilai pemberontakan itu dari mereka diadopsi oleh para pahlawan kita saat itu. Ini ada orang Belanda yang menyampaikan kepada rajanya dengan tulisan. Apa yang kamu inginkan dari penjajahan ini? Sampai kapan? Nah, itu dalam dan yang hebat dari beliau sebagai sastrawan sehingga dibuat dengan novel percintaan yang jauh lebih halus. Linguistik bisa diterima, ada kisah percintaan, dan di dalamnya ada nilai-nilai kemanusian yang diangkat,” tandasnya.