PIJAT REFLEKSI, Penyakit, Darah Merah, Darah Putih, Darah Bening

Sumbar.KabarDaerah.com – Darah adalah jaringan yang mencakup plasma darah, yang di dalamnya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Kelenjar getah bening memiliki sel kekebalan yang disebut limfosit. Mereka menyerang bakteri, virus, dan hal-hal lain yang dapat membuat tubuh terasa sakit. Saat melawan benda asing berbahaya, tubuh memproduksi lebih banyak sel kekebalan, sehingga pembengkakan kelenjar tidak bisa dihindari.

Kelenjar bisa membengkak karena banyak alasan. Kondisi tersebut biasanya sesuatu yang relatif mudah diobati, seperti:

  • Infeksi virus, seperti pilek.
  • Infeksi bakteri, seperti infeksi telinga, kulit, atau gigi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, pembengkakan kelenjar bisa menjadi pertanda penyakit berbahaya, seperti:

  • Tuberkulosis, infeksi yang biasanya mempengaruhi paru-paru.
  • Penyakit Lyme, infeksi yang menyebar melalui gigitan kutu.
  • Masalah dengan sistem kekebalan, seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
  • HIV/AIDS, infeksi yang menyebar melalui kontak seksual dan penggunaan narkoba.
  • Beberapa jenis kanker, termasuk limfoma (kanker sistem limfatik) dan leukemia (kanker darah).

Diskusikan lebih lengkap soal penyebab penyakit kelenjar getah bening dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dengan klik link berikut:

Faktor Risiko Penyakit Kelenjar Getah Bening

Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko pembengkakan pada kelenjar. Beberapa hal tersebut, termasuk:

  • Penambahan usia.
  • Jenis kelamin pria.
  • Riwayat keluarga atau genetik.
  • Masalah pada sistem kekebalan tubuh.
  • Infeksi virus.
  • Pernah mengidap kanker.
  • Paparan bahan kimia.
  • Pola hidup tidak sehat yang dijalani.

Gejala Penyakit Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening terdapat di seluruh tubuh, tetapi pembengkakan hanya terjadi pada kelenjar di area ketiak, leher, bawah dagu, dan pangkal paha. Pembengkakan kelenjar adalah kondisi ketika kelenjar atau gumpalan jaringan sebesar kacang berisi sel darah putih mengalami pembesaran. Kondisi tersebut ditandai dengan:

  • Kelenjar terasa keras saat ditekan.
  • Kelenjar membengkak tanpa sebab yang jelas, disertai badan yang terasa lemah.
  • Kelenjar telah membengkak lebih dari dua minggu dengan ukuran yang semakin membesar.
  • Demam yang tidak kunjung mereda.
  • Selalu berkeringat di malam hari.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Sakit tenggorokan yang menyebabkan sulit menelan atau bernapas.

Diagnosis Penyakit Kelenjar Getah Bening

Pemeriksaan akan diawali wawancara medis mengenai gejala yang menyertai, seperti demam, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, dan rasa lelah. Selain itu, dokter juga perlu mengetahui riwayat kesehatan pasien, misalnya riwayat sakit kanker, obat-obatan yang dikonsumsi, riwayat vaksin, dan aktivitas seksualnya.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan terkait dengan sifat benjolan. Misalnya, apakah benjolan bersifat keras atau lembek, kecil atau besar, dapat bergeser atau tidak, serta sakit atau tidak sakit. Benjolan kelenjar yang sakit, lembek, dan dapat bergeser biasanya disebabkan oleh infeksi.

Sedangkan benjolan yang tidak sakit, keras, dan tidak dapat digeser biasanya disebabkan oleh kanker yang menyebar ke kelenjar tersebut. Berikut ini beberapa prosedur kesehatan yang dilakukan untuk memastikan diagnosis pembengkakan kelenjar:

  • Pemeriksaan darah lengkap. Metode ini membantu dokter dalam mengevaluasi kesehatan pasien secara menyeluruh, termasuk infeksi dan leukemia.
  • Biopsi. Metode ini dilakukan jika dokter mencurigai kanker sebagai penyebab pembengkakan kelenjar. Dokter akan mengambil sampel kelenjar dan menelitinya di laboratorium.
  • CT Scan dan pemeriksaan X-ray. Melalui kedua metode pemindaian ini, lokasi infeksi atau tumor yang menyebabkan pembengkakan kelenjar bisa terdeteksi.

Pengobatan Penyakit Kelenjar Getah Bening

Jika pembengkakan kelenjar getah bening tidak disebabkan oleh sesuatu yang serius, mereka akan hilang dengan sendirinya. Beberapa hal dapat membantu mengatasi rasa ketidaknyamanan akibat pembengkakan, seperti:

  • Kompres hangat. Gunakan kain waslap yang sudah dibilas air panas. Kemudian, letakkan di area yang terkena untuk meringankan rasa sakit.
  • Istirahat. Istirahat yang cukup dapat membantu mengatasi penyakit dalam intensitas ringan dengan lebih cepat.
  • Pereda nyeri yang dijual. Paracetamol atau ibuprofen dapat membuat pengidap merasa lebih baik.

Jika sesuatu yang lebih serius menyebabkan pembengkakan, pengobatan dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti:

  • Antibiotik untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
  • Obat-obatan yang membantu mengatasi peradangan untuk pengidap lupus dan rheumatoid arthritis.
  • Pembedahan, radiasi, atau kemoterapi untuk pengidap berbagai jenis kanker.

Komplikasi Penyakit Kelenjar Getah Bening

Jika pembengkakan kelenjar berhubungan dengan infeksi yang tidak diobati, maka abses (kumpulan nanah di area tertentu) dapat terjadi. Kondisi tersebut memerlukan drainase insisional dan terapi antibiotik untuk mengatasinya. Kulit di bawah kelenjar yang membengkak juga bisa terinfeksi.

Pencegahan Penyakit Kelenjar Getah Bening

Pencegahan pembengkakan kelenjar sebenarnya dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana, seperti:

  • Rajin mencuci tangan.
  • Jangan menyentuh mata dan hidung sebelum mencuci tangan.
  • Menghindari orang yang sedang sakit.
  • Rutin mendisinfeksi rumah atau ruang kerja.
  • Tidur yang cukup, konsumsi makan sehat, dan berolahraga.
  • Perhatikan asupan nutrisi.
  • Mencukupi kebutuhan cairan.
  • Hindari merokok dan konsumsi minuman beralkohol.

Kapan Harus ke Dokter?

Dalam kebanyakan kasus, kelenjar bengkak kembali ke ukuran normal. Namun, segera buat janji rumah sakit jika kamu mengalami sejumlah gejala berikut ini:

  • Kelenjar membengkak sangat besar dengan tiba-tiba.
  • Kelenjar terasa keras atau tidak bergerak saat ditekan.
  • Kelenjar membengkak selama lebih dari 5 hari pada anak-anak atau 2 hingga 4 minggu pada orang dewasa.
  • Daerah sekitar kelenjar berubah menjadi kemerahan atau keunguan dan terasa hangat saat disentuh.
  • Mengalami pembengkakan di lengan atau selangkangan.
  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
  • Demam yang tidak kunjung hilang.
  • Keringat di malam hari.

Beberapa gejala parah tersebut perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Jika tidak, komplikasi bisa saja kamu alami. Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, download Halodoc sekarang juga!

Ada satu lagi yang yang jarang disebut sebagai darah yaitu darah bening, darah bening disebut kelenjar dari sisi batin darah bening memiliki fungsi tertentu.

Dalam teorinya, darah merupakan cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Walau nama penyakit yang terhubung dengan darah telah diketahui cukup banyak, namun cara penanggulangan dan pengobatannya pada prinsipnya adalah dengan melancarkan peredaran darah.

Kadang pembuluh darah terganggu karena sesuatu sebab, katakanlah karena yang bersifat batin atau sesuatu yang tidak diketahui. Namun secara umum jika darah lancar mengalir dalam tubuh manusia, maka besar kemungkinan manusia itu akan sehat.

Entuk itulah perlunya pijat atau reflexi, ketika pijat dilakukan secara rutin maka peredaran darah di tubuh kita akan lancar, kita akan jarang dihinggapi penyakit.

Adapun darah dan alat peredaran darah di seluruh tubuh membentuk sistem peredaran darah. Fungsi peredaran darah antara lain:

  1. Mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan mengangkut karbondioksida sisa aktivitas sel dari tubuh ke paru-paru kemudian dibuang.
  2. Mengangkut nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh dari sistem pencernaan dan membawa sisa metabolisme ke ginjal untuk dibuang.
  3. Mengangkut hormon.
  4. Mengangkut sistem kekebalan tubuh.
  5. Mengatur suhu tubuh.

Jenis penyakit pada sistem peredaran darah

Apabila sistem peredaran darah mengalami gangguan, maka akan berdampak pada fungsi tubuh secara menyeluruh.

Kita tahu penyakit anemia. Anemia adalah salah satu penyakit akibat kurangnya eritrosit atau sel darah merah. Selain anemia, berikut penyakit-penyakit pada sistem peredaran darah.

  1. Anemia, Anemia merupakan suatu keadaan kekurangan eritrosit (hemoglobin). Kekurangan hemoglobin menyebabkan suplai oksigen ke jaringan menurun sehingga dapat mengganggu fungsi kerja sel.
  2. Talasemia, Talasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit yang berakibat sel tersebut mudah rapuh dan cepat rusak. Talasemia termasuk penyakit keturunan yang dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki.
  3. Leukemia, Leukemia atau kanker darah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi leukosit. Leukemia terjadi akibat sumsum tulang atau jaringan limpa bekerja secara tidak normal. Sehingga produksi leukosit menjadi berlipat ganda, sedangkan produksi eritrosit dan trombosit menurun.
  4. Agranulositosis, granulositosis merupakan kebalikan dari leukemia yang berakibat pada menurunnya daya tahan terhadap penyakit. Penyakit ini dapat menyebabkan seorang pasien meninggal karena infeksi yang tidak dapat ia lawan.
  5. Hemofilia, Hemofilia merupakan suatu penyakit yang berakibat sukarnya darah membeku ketika terjadi pendarahan. Hemofilia termasuk penyakit keturunan yang terjadi hampir pada semua keturunan berjenis kelamin laki-laki.
  6. Hipertrofi, Hipertrofi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan menebalnya otot-otot jantung. Kelainan ini terjadi akibat katup-katup jantung tidak berfungsi secara wajar sehingga jantung tidak bekerja secara esktra agar darah terus mengalir.
  7. Varises, Varises adalah suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises yang terjadi pada daerah dubur.
  8. Aterosklerosis, Aterosklerosis adalah penyakit sistem peredaran darah. Hal ini akibat akumulasi deposit lemak dalam dinding pembuluh darah, terutama arteri. Selama periode waktu, arteri mengeras dandindingkehilanganelastisitasnya.Komplikasiaterosklerosis termasuk penyakit jantung dan serangan jantung.
  9. Hipertensi merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistolid atas 150 mmHg atau tekanan diastol di atas 100 mmHg. Penyakit yang dikenal dengan tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler. Jika terjadi pada otak, maka disebut pendarahan otak.
  10. Hipotensi, Berkebalikan dengan hipertensi, hipotensi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistol dan diastol di bawah ukuran normal. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk sistol dan 70 atau 80 mmHg untuk diastol. Hipotensi juga disebut dengan tekanan darah rendah.

Apa saja jenis-jenis kelainan darah?

Darah terdiri dari cair dan padat, bagian cair, yang disebut plasma, terbuat dari air, garam, dan protein. Sementara itu, bagian padat dari darah Anda mengandung sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Gangguan darah dapat menyerang salah satu atau lebih bagian darah. Akibatnya, darah tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Berikut adalah daftar beberapa penyakit kelainan darah yang paling umum.

Penyakit kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah

Gangguan sel darah merah adalah kondisi yang menyerang sel yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh Anda.

Berbagai penyakit kelainan darah yang dapat memengaruhi sel darah merah meliputi berikut.

1. Anemia

Anemia disebabkan karena jumlah sel darah merah dalam tubuh rendah. Jika terkena anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan suplai darah yang kaya oksigen.

Akibatnya, Anda mungkin merasa lelah, lesu, dan tidak bertenaga. Anda juga mungkin memiliki gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.

Tergantung penyebabnya, anemia terbagi menjadi beberapa jenis yang meliputi berikut ini.

  • Anemia defisiensi besi.
  • Anemia pernisiosa (defisensi vitamin B12).
  • Anemia karena penyakit kronis.
  • Anemia hemolitik autoimun.
  • Anemia aplastik.
  • Anemia megaloblastik.
  • Anemia sel sabit.
  • Anemia karena talasemia.
  • Anemia defisiensi folat.
2. Polisitemia vera

Dikutip dari Mayo Clinic, polisitemia vera adalah kondisi ketika sel darah merah yang diproduksi pada sumsum tulang belakang terlalu banyak.

Meningkatnya produksi sel darah merah dalam tubuh dapat menyebabkan darah membeku dan menghambat aliran darah. Kondisi ini meningkatkan risiko pembekuan darah.

Jika tidak segera diobati, gumpalan darah dapat menyumbat pembuluh darah, menyebabkan kondisi serius seperti stroke (pembuluh darah otak) atau infark miokard (arteri jantung).

Penyakit kelainan darah yang memengaruhi sel darah putih

Gangguan sel darah putih merupakan kondisi yang menyerang sel yang bertugas sebagai sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

Adanya kelainan pada jumlah sel darah putih dapat membuat Anda rentan mengalami infeksi.

Berbagai kelainan darah yang dapat memengaruhi sel darah putih meliputi berikut ini.

1. Limfoma

Limfoma adalah jenis kanker darah yang memengaruhi kelenjar getah bening, kelenjar timus, sumsum tulang, dan bagian tubuh lainnya.

Kondisi ini terjadi akibat sel darah putih yang berkembang tidak normal dan di luar kendali.

Limfoma terdiri dari berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.

2. Leukemia

Leukemia adalah jenis kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih berubah menjadi tidak normal dan berkembang biak secara tidak terkendali di dalam sumsum tulang.

Leukimia adalah jenis yang paling umum dari kanker darah.

Berdasarkan seberapa cepat perkembangannya serta jenis sel darah putih yang diserang, leukemia dibedakan menjadi akut dan kronis.

Leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit untuk diobati dibanding leukemia akut.

3. Multiple myeloma

Multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang terjadi karena sel plasma berubah menjadi ganas dan berkembang biak tidak terkendali.

Padahal, sel plasma berperan untuk menghasilkan antibodi (atau immunoglobulin) yang membantu tubuh menyerang dan membunuh kuman.

Multiple myeloma menyebabkan produksi antibodi menjadi tidak normal. Hal ini mengakibatkan sistem kekebalan tubuh Anda menjadi lemah dan rentan terhadap infeksi.

4. Sindrom mielodisplastik (praleukemia)

Sindrom mielodisplastik atau disebut juga dengan penyakit praleukemia adalah jenis kanker darah yang menyerang sumsum tulang.

Kondisi ini disebabkan oleh sel darah yang terbentuk tidak sempurna, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Meski sering kali muncul secara perlahan, sindrom ini juga dapat muncul secara mendadak dan menjadi leukemia pada tingkatan yang parah.

Penyakit kelainan darah yang memengaruhi trombosit

Gangguan ini menyerang trombosit, yaitu sel dalam darah yang bersirkulasi di aliran darah dan membantu darah membeku.

Beberapa penyakit kelainan darah yang dapat memengaruhi trombosit adalah sebagai berikut.

1. Trombositopenia

Trombositopenia terjadi karena trombosit dalam darah terlalu rendah. Trombosit adalah sel darah yang berperan penting pada proses pembekuan darah.

Kondisi ini dapat disebabkan karena masalah kesehatan atau efek dari obat-obatan tertentu.

Pada kasus yang langka, jumlah trombosit dapat menjadi sangat rendah di mana perdarahan internal yang berbahaya dapat terjadi.

2. Trombositemia esensial

Trombositemia esensial adalah peningkatan jumlah trombosit tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini menyebabkan pembekuan darah berlebihan dan perdarahan.

Trombositemia esensial bisa terjadi akibat gangguan proses pembentukan sel punca (stem cell) pembentuk darah.

Sayangnya, sampai saat ini para ahli belum mengetahui apa penyebab pasti dari trombositosis esensial.

3. Trombofilia

Trombofilia atau yang disebut juga dengan pengentalan darah adalah penyakit yang berhubungan dengan pembekuan darah.

Kondisi ini menyebabkan darah lebih mudah untuk menggumpal.

Beberapa orang yang didiagnosis penyakit ini harus minum obat pengencer darah setiap hari untuk menghindari terjadinya penggumpalan darah.

Gangguan faktor pembekuan darah

Faktor pembekuan atau faktor koagulasi adalah protein dalam darah yang bekerja dengan trombosit untuk membentuk gumpalan darah.

Masalah apa pun yang memengaruhi fungsi atau jumlah faktor pembekuan dalam menyebabkan gangguan perdarahan.

Beberapa penyakit kelainan darah yang dapat memengaruhi faktor pembekuan darah.

1. Hemofilia

Hemofilia adalah penyakit genetik yang menyebabkan darah menjadi sulit membeku. Kondisi ini disebabkan karena tubuh kekurangan protein pembekuan darah (faktor pembekuan).

Apabila orang dengan hemofilia mengalami perdarahan, perdarahannya akan sulit dihentikan. Akibatnya, darah akan terus mengalir keluar.

Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius.

2. Trombosis vena dalam

Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT) adalah suatu penyakit yang terjadi ketika terdapat gumpalan darah di pembuluh darah vena.

Biasanya, pembuluh darah vena yang paling sering mengalami penggumpalan adalah bagian kaki.

Kondisi ini menyebabkan aliran darah melambat. Akibatnya, daerah yang tersumbat menjadi bengkak, merah, dan nyeri.

Apabila gumpalan darah bergerak ke paru-paru, dapat menyebabkan emboli paru yang menimbulkan masalah pernapasan serius.

3. Disseminated intravascular coagulation

Disseminated intravascular coagulation (DIC) adalah kondisi langka tapi serius yang bisa menyebabkan pembekuan darah abnormal di seluruh pembuluh darah tubuh.

Kondisi ini disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain, seperti infeksi atau cedera, yang membuat proses pembekuan darah menjadi terlalu aktif.

4. Von Willebrand disease

Von Willebrand disease (VWD) atau penyakit von Willebrand merupakan gangguan genetik yang disebabkan oleh salah satu protein pembekuan, yaitu faktor von Willebrand (VWF).

VWF mengikat faktor VIII (protein pembekuan utama) dan trombosit di dinding pembuluh darah. Faktor ini membantu membentuk sumbat trombosit selama pembekuan.

Apa saja tanda dan gejala kelainan darah?

Tanda dan gejala penyakit kelainan darah mungkin dapat berbeda, tergantung dari penyebabnya dan komponen darah apa yang abnormal.

Namun, ada beberapa gejala khas yang bisa muncul ketika seseorang mengalami gangguan darah, di antaranya sebagai berikut.

  • Lemah, lesu, tidak bertenaga.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Kulit pucat pasi.
  • Kemerahan pada wajah.
  • Pembekuan darah yang berlebihan.
  • Muncul petekie atau bintik-bintik merah.
  • Luka yang tidak kunjung sembuh atau lambat sembuh.
  • Perdarahan tak terkendali setelah terluka.
  • Kulit mudah memar meski hanya terkena benturan kecil.
Umumnya, gangguan darah menyebabkan perdarahan sangat berat dalam kasus berikut.
  • Mimisan.
  • Prosedur gigi.
  • Perdarahan menstruasi.
  • Melahirkan.
  • Tumbuh gigi pada bayi.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala tertentu.

Apa penyebab kelainan darah?

Ada beberapa penyebab utama penyakit darah, di antaranya sebagai berikut.

1. Keturunan

Penyakit darah dapat berasal dalam keluarga. Ini berarti jika orangtua atau saudara kandung memiliki kelainan darah, Anda kemungkinan akan mengalami hal yang serupa.

2. Kondisi tertentu

Berbagai kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko kelainan darah. Salah satunya adalah penyakit autoimun.

Penyakit autoimun seperti lupus membuat sistem kekebalan tubuh Anda tidak bekerja dengan baik.

Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin menghancurkan trombosit darah Anda sendiri sehingga membuat tubuh kesulitan untuk menghentikan perdarahan ketika terluka.

3. Infeksi

Beberapa infeksi dapat mengurangi jumlah sel darah putih dari darah Anda. Meski begitu, terkadang infeksi juga bisa meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh Anda.

4. Kekurangan gizi

Asupan nutrisi yang buruk juga bisa menyebabkan gangguan darah. Contohnya, jika Anda kekurangan zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang cukup.

Akibatnya, Anda akan lebih rentan mengalami penyakit anemia.

Bagaimana mendiagnosis kondisi ini?

Guna mengetahui penyebab gangguan darah yang Anda alami, dokter biasanya akan menganjurkan Anda untuk melakukan beberapa tes di bawah ini.

  • Hitung darah lengkap.Tes darah lengkap berfungsi untuk mengevaluasi semua komponen seluler (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit) dalam darah.
  • Penghitungan retikulosit. Tes ini untuk mengukur jumlah sel darah merah (eritrosit) yang baru terbentuk dalam volume tertentu darah.
  • Tes khusus sel-sel darah. Sebagian besar tes dilakukan pada sampel darah, tetapi beberapa memerlukan sampel dari sumsum tulang.
  • Tes pembekuan darah mencakup berbagai jenis tes. Beberapa tes pembekuan dapat menghitung jumlah trombosit dalam darah Anda.
  • Pengukuran protein dan zat lainnya. Tes ini dilakukan pada sampel urin.

Apa pengobatan untuk mengatasi penyakit kelainan darah?

Dokter dapat menyarankan kombinasi perawatan untuk membantu memperbaiki gangguan sel darah Anda. Berikut pilihan pengobatan yang mungkin disarankan dokter:

1. Obat-obatan

Jika kondisi Anda tidak tergolong berat, Anda mungkin hanya akan diberi obat-obatan tertentu untuk meringankan gejala yang Anda keluhkan.

2. Transplantasi sumsum tulang

Sementara dalam kasus ketika obat tidak bekerja dengan baik, Anda mungkin akan dianjurkan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang.

Prosedur tersebut dapat memperbaiki atau mengganti sumsum tulang yang rusak, sehingga bisa kembali berfungsi lagi dengan baik.

3. Transfusi darah

Transfusi darah adalah pilihan lain untuk membantu Anda mengganti sel-sel darah yang hilang atau rusak. Selama transfusi darah, Anda menerima infus darah yang sehat dari donor.

EVA sebagai praktisi pijat refleksi sudah malang melintang dalam dunia pengobatan, bahkan rencana akan melayani pasien diseluruh provinsi di seluruh wilayah Nusantara. Kontak person WA/Telephone 0812.6792.0078.

Pengobatan yang dilakukan bukan simsalabim, tapi dilakukan dengan rutin melakukan PIJAT Refleksi/pengobatan. kebanyakan orang sulit untuk melakukan pengobatan secara rutin. Ketika penyakit telah menyerang bahagian penting dalam tubuh, baru terasa bahwa kita butuh pengobatan yang sebenarnya, bukan dengan mengkonsumsi obat kimia tapi dengan melancarkan peredaran darah. Ternyata yang disebutkan selama ini benar, bahwa seluruh penyakit ada obatnya, secara batin dibuang penyebab penyakit tersebut, kemudian dilakukan pijat refleksi untuk melancarkan peredaran darah.

 

Bersambung….