Dempo Xler Pimpin Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia

Bengkulu,Kabardaerah.Com-Tongkat kepemimpinan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia (PPITTNI), bergeser. Sejak Selasa (26/9/23), Ketua Umum DPP PPITTNI diserahkan ke Dempo Xler, SIP, MAP.

Dikutif dari Radarbengkulu.Disway.id, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu itu ditunjuk oleh Pimpinan Tertinggi Thoriqoh Naqsyabandiyah Buya Syekh Muhammad Ali Idris asuhan Buya Syekh Muhammad Rasyid Syah Fandy, dalam sidang Muktamar ke II yang di gelar di Jakabaring Sport City Palembang, Selasa (26/9/2023).

Dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Sidang I Novan Fadli dari Kabupaten Pali, Ketua Sidang II Yumartin dari Kabupaten Mukomuko, Ketua Sidang III, Syahrul Kurnia dari Palembang itu, tidak hanya Dempo Xler, nama D Andalas juga ditunjuk sebagai Sekertaris Umum dan Bendahara Umum dijabat Emlan SP dengan kepengurusan DPP PPITTNI periode 2023-2028.

Dempo Xler Pimpin Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia

Muktamar ke-II itu dihadiri pengurus DPW, DPD, DPC se-Indoneisa dan sekitar 12.000 orang pengamal ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah. Hadir juga Gubernur Provinsi Sumsel, H. Herman Deru.

Ketua DPP PPITTNI Dempo Xler, mengatakan dalam Muktamar ke-II merupakan hari bersejarah dalam perjuangan. Maka semua harus satu komando dalam menjemput peradaban Indonesi emas. “Kita harus terus berjuang, dengan gong lebih besar lagi,” tegas Dempo dalam sambutan di Muktamar itu.

Dempo yang juga Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu itu, menegaskan, dia telah mendapat mandat besar dari Buya Syekh Muhammad Ali Idris. Tahun 2030, visi besarnya tidak hanya menjemput peradaban Indonesia emas. Namun terwujudnya perdamaian dunia.

“Tugas kita tidak hanya menjaga NKRI. Namun menjaga perdamaian diseluruh muka bumi. Baik antara manusia dengan manusia, manusa dengan alam, manusia dengan hewan,” tuturnya.

Lanjut dia, selain menggelar Muktamar ke-II yang dibuka langsung oleh Buya Syekh Muhammad Ali Idris itu. Juga dilakukan Pelantikan Ketua DPW/DPC Kabupaten/kota Se-Indonesia. Termasuk menggelar zikir akbar nasional untuk mendoakan bangsa, negara dan dunia.

“Zikir ini melimpahkan amal untuk bangsa indonesia dalam mewujudkan peradaban Indonesia Emas 2030 dan terwujudnya peradamaian dunia,” ungkap Dempo.

Sementara itu Pimpinan Tertinggi Thoriqoh Naqsyabandiyah Buya Syekh Muhammad Ali Idris, mengatakan sejak meninggalnya Buya Syekh Muhammad Rasyid Syah Fandy sebagai Pimpinan Tertinggi Thoriqoh Naqsyabandiyah pada 22 Mei 2023, banyak goncangan hebat pada Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah.

Namun demikian, Syah Muda Mursyid dan pengamal ilmu tasawuf tetap berpegang teguh pada perjuangan. “Gerakan perjuangan kita hari ini bukan hanya untuk Indonesia. Tapi juga untuk internasional,” ungkap Buya.
Dalam meneguhkan perjuangan, kata Buya, semua harus berpegang kepada visi besar dalam mewujudkan peradaban Indonesia emas, terciptanya perdamaian dunia. “Mari kita berjuang habis-habisan mewujudkan perdaban Indonesia Emas dan terciptanya perdamaian dunia,” terangnya.(kd)adv