Unimaju Gelar Unras Gugat Pj Gubernur Bersama Dinkes Sulbar Terkait Dana 2 M, di Duga Tidak Tepat Sasaran

BERITA, SULAWESI BARAT1945 Dilihat

KABARDAERAH.com, MAMUJU – Ratusan Alumni dan mahasiswa universitas Muhammadiyah Mamuju menggelar aksi unjuk rasa (Unras) di depan kantor gubernur provinsi Sulawesi barat Jumat 29/12/2023.

Ratusan mahasiswa tersebut tergabung dalam alummi dan mahasiswa Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU) mengugat kepada Pj gubernur bersama kepala dinas kesehatan Sulawesi barat terkait program penanganan stunting provinsi Sulawesi barat yang diduga tidak tepat sasaran menggunakan anggaran 2 miliar.

Selain itu aksi UNIMAJU mengganggap jika program penanganan stunting di Sulawesi barat menggunakan anggaran senabak 2 miliar yang di duga tidak tepat sasaran juga mencoreng nama baik Campus universitas Muhammadiyah Mamuju karna dalam menjalankan program tersebut mengatasnamakan kampus universitas Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU).

Syarifuddin selaku Kordinator lapangan (korlap) mengungkapkan jika sebelumnya pihak universitas muhammadiyah mamuju yang diwakili oleh wakil rektor dua melakukan pertemuan dengan Pj.gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh untuk menyepakati kerja sama program penanganan stunting yang akan diprogramkan melalui universitas muhammadiyah mamuju (UNIMAJU) dan juga menyepakati akan bermitra dengan dinas kesehatan provinsi Sulbar selaku OPD yang berwenang dalam penanganan stunting dengan anggaran sebanyak 2 miliar

Namun dalam kenyataanya setelah program berjalan pihak UNIMAJU tidak dilibatkan dalam program tersebut dimana sebelumnya program itu melalui UNIMAJU yang telah disepakati bersama Pj. gubernur Sulawesi barat Prof Zudan Arif Fakrulloh

“Pihak kampus universitas Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU) sebelumnya telah melakukan kesepakatan bersama pihak OPD untuk melaksanakan program tersebut, namun sangat disayangkan dalam proses tersebut ada OPD yang nakal dalam mencaplok nama universitas sebagai penyalur program tanpa konfirmasi yang jelas,” Ungkap Syarifuddin saat di konfirmasi melalui telpon

Dikatakan dalam realisasi kerja sama program penanganan stunting tersebut antara pihak dinas kesehatan dan universitas muhammadiyah mamuju (UNIMAJU) tiba – tiba terputus ditengah jalan, namun program itu terus berjalan Tampa melibatkan pihak kampus.

Sehingga pihaknya menuntut bertanggung jawab atas kejadian itu dimana program itu atas nama UNIMAJU.

“Mereka harus bertanggung jawab karna program itu berjalan yang sudah nyata diprogramkan melalui kampus UNIMAJU dan sudah melakukan kesepakatan dengan pihak OPD namun tiba-tiba kesepakatan tersebut terputus dan celakanya program tersebut terus dijalankan oleh pihak dinas kesehatan atas nama universitas muhammadiyah mamuju (UNIMAJU) tanpa konfirmasi,” Kata korlap aksi tersebut.

Dengan demikian berdasarkan fakta-fakta tersebut Alumni dan mahasiswa universitas muhammadiyah mamuju (UNIMAJU) menyatakan untuk menggugat Pj.gubernur dan dinas kesehatan provinsi sulbar agar bertanggung jawab atas hal itu yang sudah mencoreng kampus nama baik kampus UNIMAJU.

“kami akan menuntut Pj gubernur bersama dinas kesehatan untuk mempertanggung jawabkan sikap yang di anggap merusak marwah kampus universitas Muhammadiyah Mamuju sebagai laboratorium intelektual yang telah melahirkan kontribusi terhadap daerah,”Bebernya

Selain itu pihaknya meminta untuk segerah bertemu Pj. Gubernur, Dinkes, Bappeda, untuk memberikan klarifikasi atas kejadian ini dimana Marwah kampus universitas Muhammadiyah telah tercoreng.

Serta memberi 3 tuntutan yakni :

1. Pulangkan pj gubernur yang mempermainkan dan menjual kampus unimaju sebagai jualan proyek penanganan stunting.
2. Copot dinas kesehatan yang mencaplok universitas muhammadiyah mamuju dalam program penaganan stunting.
3. Klarifikasi mou unimaju dan pemprov sulbar dalam program penanganan stunting.

Hingga berita ini di naikkan Komfirmasi dari pihak terkait seperti Dinkes sul bar bersama dengan Pj gubernur untuk menanggapi seruan aksi UNIMAJU belum ada. Media kabardaerah.com masih terus berupaya untuk Komfirmasi yang terkait.|***