Sumber Penghasilan Dirusak Gajah, Sebagian Warga Semanah Jaya Mulai Budidaya Jeruk

TERBARU101 Dilihat

Aceh Timur – Merupakan kawasan terparah dilanda konflik gajah liar sejak puluhan tahun hingga saat ini, warga di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak mulai melirik tanaman jeruk Lemon untuk dibudidayakan.

“Karena konflik gajah liar dengan manusia di sini belum berakhir, warga sekarang mulai menggalakan menanam jeruk lemon, dari sebelumnya kami tanam Sawit, Kakao, Karet dan pisang, ini jenis tanaman yang sangat disukai gajah dan kerap tak selamat jika ditanam,” kata Ardi korban konflik warga Seumanah Jaya kepada Kabardaerah.com Selasa (11/7/2017).

Disebutkan Ardi, lemon merupakan tumbuhan dengan batang berduri panjang dan tajam, daunnya bau dan buahnya terasa masam serta memiliki potensi untuk di kembangkan di daerah yang bertanah pasir, atau dari daerah yang berjarak 500 meter dari permukaan laut.

“Jeruk lemon ini kemungkinan kecil di rusak, pada kondisinya disini kawanan gajah liar  hampir setiap malam masuk kebun kami, jika kerugian yang ditimbulkan akibat konflik sudah hampir miliaran lah” terang Ardi.

Tambahnya lagi, Saat ini harga jual lemon mencapai 5000 perkilo, yang di jual warga pada agen pengumpul.

“Sementara itu, harga bibit jeruk lemon dibeli warga dengan harga 3000 perbatang, kami kesulitan pada bibit jeruk lemon ini,”ungkap  Ardi.

Berdasarkan keterangan yang diberikan ardi, konflik gajah sampai saat ini terus berlanjut, upaya yang telah dilakukan pemerintah dinilai kurang maksimal.

“Meski pemerintah Aceh dan pihak terkait, telah berupaya menangani konflik gajah liar, hingga kini belum menunjukkan hasil yang maksimal, terkait persoalan itu warga berharap konflik berakhir dan pemerintah membantu masyarakat mengadakan bibit jeruk lemon,” harap Ardi.

Tinggalkan Balasan