Timika, Kabar Daerah.Com – Uskup Keuskupan Timika Mgr. Jhon Philips Saklil Pr, mempertanyakan kebijakan yang dikeluarkan Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kabudayaan (Kadispendasbud) Kabupaten Mimika terkait pemberian insentif kepada tenaga guru honorer yang bertugas selama ini.
“Yang dipertanyakan kenapa dulu guru-guru terima insentif dan sekarang tidak ada,? dan itu harus di pertanyakan?” Kata uskup Mgr, Jhon Philips Saklil, saat ditemui, Jumat (28/07/17).
Menurut Uskup, dari awal tidak jelas apakah itu dana Hak atau dana bantuan, dan biasanya guru-guru sudah dapat insentif itu, karena insentif itu merupakan tunjangan peralihan atau perbaikan penghasilan
“Kenapa sekarang kalau insentif itu tiadakan,kenapa bisa ?Kalau bisa secepatnya dana insentif itu dibagikan kepada guru-guru,” ungkap Uskup.
Uskup juga mengingatkan kepada Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan bahwa indikator keberhasilan suatu daerah itu bagaimana caranya pemerintah harus bertanggung jawab atas program pendidikan, sementara selama ini pendidikan tidak menunjukan hasil yang baik.
Ditengah kemudahan itu jumlah buta huruf makin bertambah banyak dan jumlah putus sekolah makin meningkat, apalagi bagi masyarakat lokal (Papua) tidak sekolah bagaimana masa depan daerah ini dan ini menjadi keperihatinan kita, dan pemerhati dunia pendidikan baik dari Pemerintah, LPMAK dan PT.Freeport ada kenapa jumlah buta huruf terus bertambah.
“Saya usulkan kalau kebijakan ini tidak dijalankan, guru-guru kembali mengajar bukan karena uang tapi demi anak-anak, kepala dinas harus di ganti jika bukan kepala dinas tidak diganti maka bupati yang diganti,” Tegas Uskup mimika.(Terry Leisubun)