​Mengenang PEPERA 1969 Dewan Adat Papua Daerah Mnukwar Menggelar Diskusi

DAERAH100 Dilihat

Dok.Foto Focuss Discusion Group DAP Wil.III Kepala Burung (MM)
MANOKWARI, Sabtu (29 Juli 2017) Kabardaerah.com – Dewan Adat Papua wilayah III Doberay mengadakan acara Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka mengenang kembali penentuan pendapat rakyat (Pepera) di Irian Barat 1969 dengan tema “Mengenang kembali Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Irian Barat pada Tahun 1969”.

Diskusi yang dilaksanakan di kantor Dewan Adat Papua berlangsung pada pukul 10.00 Wit pagi hingga 12.00 Wit siang tersebut turut dihadiri oleh Direktur LP3BH, Ketua STIH, AMPP, Dosen Fakultas Sastra dan Budaya UNIPA, Pelaku PEPERA, Aktivis Mahasiswa dan masyarakat Papua lainnya.

Sekertaris Dewan Adat Papua wilayah III Doberay, Zakarias Horota mempertanyakan nasib Masyarakat Pribumi atau Masyarakat asli Papua yang sudah 48 tahun berada didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia terhitung sejak PEPERA 1969 hingga tahun 2017 saat ini

“Apakah nasib Mereka telah berubah atau merasa sejajar, adil dan mengalami kesejahteraan itu atau tidak?”. Terangnya

“Apakah, kewajiban pemerintah indonesia dalam membangun masyarakat pribumi papua barat ini dampaknya sudah benar-benar dirasakan atau tidak?”

“Sejak Pepera hingga saat ini, masih banyak Orang Asli Papua (OAP) yang belum memiliki pekerjaan, banyak yang frustasi karena kondisi ekonomi karena tidak bisa bersaing, bagaimana mau bersaing sedangkan jualan (pinang) yang mencerminkan identitas orang papua sudah ikut dijual oleh pendatang (non papua), orang papua mau jual apa lagi.” pungkas, sekretaris DAP wilayah III

Zakarias juga menyayangkan “Status Otonomi khusus Papua yang sudah berusia 17 tahun namun Masyarakat Papua masih berada pada tingkat pertama penduduk termiskin di indonesia kemudian masalah kesejahteraan yang menurun dan kesehatan yang semakin memburuk”. Tutur Zakarias (Marlon)

Tinggalkan Balasan