Ceburkan Diri Ke Laut, Santriwati Nekad Nyoba Bunuh Diri

TERBARU92 Dilihat

SULSEL.KABARDAERAH.COM- Salah seorang santriwati Pondok Pesantren Babussalam Pasanderang, Matalalang, Kecamatan Bontoharu bernama, Rifqoh Fatinah Badri 15 tahun suku Jawa yang beralamat Dusun Siholung, Desa Harapan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.

Dikabarkan dia nekad melakukan percobaan bunuh diri dengan menceburkan diri ke laut.
Kronologis kejadian bermula, ketika korban kembali dari Pondok Pesantren Babussalam dan datang ke rumah tantenya di Dusun Siholung untuk menghabiskan masa liburan sekolah.

Sehari sebelum kejadian, korban sempat akan dijemput oleh salah seorang guru dari Pondok Pesantren Babussalam yang secara kebetulan datang ke Ibukota Kecamatan Bontosikuyu di Dusun Pariangan untuk menjemput santriwan-santriwati Pondok Pesantren yang mengikuti kegiatan perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) di sana.

Saat akan dijemput, korban menolak dengan alasan belum mau kembali ke pesantren, karena masih ingin bersama rekan-rekannya. Melihat kejadian itu, tante korban marah marah dan membuang tas dan menyuruh korban pergi dari rumah.

Lantaran tidak terima dengan perlakuan tantenya, pada hari Senin, (06/11) korban pergi dari rumah dan berjalan ke arah pesisir Pantai Sangkulu-Kulu. Setibanya, di laut, korban nekad melakukan percobaan bunuh diri dengan menceborkan dirinya ke laut.

Beruntung, aksi nekad korban sempat dilihat oleh tantenya yang kemudian berteriak meminta bantuan pertolongan orang-orang di sekitar TKP. Mendengar teriakan itu, salah seorang warga bernama Arif, langsung berlari ke laut dan menyelamatkan dan mengevakuasi korban ke darat.

Anggota ke Polsek Bontosikuyu, Bripka Herianto dan Bripka Sarifuddin, Selasa (7/10) memebenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan korban, dari TKP, diantar bersama Arif, dan tantenya. Korban bersama tante dan saksi mata, Arif langsung dimintai keterangan terkait dengan kronologis kejadian yang menimpa siswi kelas sembilan Pondok Pesantren Babussalam tersebut.

” Benar kejadian hari Senin, (06/11) kemarin.
Dari polsek kita langsung mengarahkan tante untuk mengantar korban kembali ke Pondok Pesantren Babussalam. Mendengar arahan aparat kepolisian, tante korban didampingi Arif bersama isterinya, berangkat dan mengantar korban kembali ke Pondok Pesantren Babussalam, Passanderang Matalalang,” jelasnya.

Informasi terakhir menyebutkan, sebelum diasramakan di Pondok Pesantren Babussalam, korban sengaja dititipkan orang tuanya kepada tantenya yang masih memiliki ikatan persaudaraan dengan orang tua korban. Dia dititipkan, saat orang tua korban akan berangkat mencari nafkah ke luar negeri. **

(Fadly syarif)

Tinggalkan Balasan