Parapsikolog dan Komunitas Indigo Ungkap Sejarah Ratu Darah Putih Lampung Timur

Laporan: Rasyid Aziz

LAMPUNG.KABARDAERAH.COM—Parapspikolog dan komunitas anak Indigo Lampung berkesempatan melakukan perjalanan spritual secara bersama di komplek pemakaman keramat Ratu Darah Putih, Maringgai, Lampung Timur. Kedatangan rombongan dari Bandar Lampung disambut baik oleh penghuni ghaib disini karena memang niat baik yang bersilahtuhrahmi.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam dari Kota Bandar Lampung rombongan Parapsikolog yakni Rasyid Azis Panglima Kumbang, Anto Ki Manunggal Jati, Jeng Widya Eka Sekar Jati dan Abay Bayu Pratama dari AMEL ( Amphiby Misteri Ekspedition Lampung) perkumpulan anak Indigo Lampung. Rombongan tiba dikediaman Minak Gejalo Ratu atau panggilan akrabnya Minak Nurhalim Keturunan kedelapan Ratu Darah Putih, Maringgai, Lampung Timur.

Setelah menikmati seruit ikan Sembilang bakar dan lalapan lainnya di rumah Minak Nurhalim, maka malam itu tepat pukul 10 malam rombongan ditemani juga oleh tokoh masyarakat Maringgai Alek dan Tokoh Pemuda Fauzi Dalom Tutukan menuju ke Makam Keramat Ratu Darah Putih yang lokasinya tidak jauh dari kediaman Minak Nurhalim.

Sesampai di lokasi rombongan menuju ke salah satu mata air yang menjadi kolam, konon dahulu lokasi tersebut menjadi tempat pemandian Ratu Darah Putih dan keluarga besarnya. Di lokasi itu Anto Manunggal Jaya sempat ber- interaksi dengan ghaib penghuni kolam tersebut. Sempat ada pesan kepada Anto, namun maaf tidak dapat dipublikasikan.

Tampaknya kedatangan rombongan dari Bandar Lampung disambut baik oleh penghuni ghaib di sini karena memang niat baik yang bersilahtuhrahmi dan mengungkap sejarah perjuangan penyebaran agama Islam oleh Muhamad Sholeh atau Minak Gejalo Ratu gelar Ratu Darah Putih.

Keinginan menggali sejarah dan perjuangan Keratuan Darah Putih, di Maringgai, Lampung Timur sangat besar. Hal itu diungkapkan oleh Minak Nurhalim kepada rombongan yang di pimpin oleh Rasyid Azis Panglima Kumbang.
Selain sebagai seorang jurnalis senior Rasyid juga seorang aktivis Parapsikolog Lampung yang hobi menggali ilmu spritual dan fenomena ghaib dan kebatinan.

” Kami datang Minggu (25/11) Kemarin. Alam di situ menyambut kita dengan ramah, karena memang niat dan itikad baik kita yang sekedar bersilahtuhrahmi dan dan melakukan kajian secara ghaib. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perjuangan penyebaran agama islam di Keratuan Pugung ( Melinting, Maringgai sekarang, red),” kata Rasyid Panglima Kumbang yang juga Praktisi Tenaga Dalam Asma Allah Lampung, Senin (27/11).

Ia menceritakan, rombongan ditemani oleh Minak Nurhalim menuju makam Ratu Darah Putih yang berada satu lokasi dengan beberapa kolam pemandian Keratuan Darah Putih. Di lokasi itu Anto Ki Manuggal Jati yang juga pimpinan Padepokan Tahta Mataram sempat melakukan interaksi dan berdoa kepada Allah SWT dan mengucapkan terima kasih atas perjuangan Ratu Darah Putih atas perjuangannya sebagai penyebar agama islam di wilayah pesisir, Maringgai, Lampung Timur.

Sementara, Bayu Pratama atau kerap disapa Abay pimpinan komunitas anak indigo ternyata tertarik dengan adanya makam kuno yang berada di luar pagar pemakaman Ratu Darah Putih. Hasil interaksi ternyata malam itu adalah makam salah satu pengawal Ratu Darah Putih.

Menurut Abay ada pesan khusus yang didapat agar para peziarah tidak melakukan hal yang musyrik seperti meminta sesuatu kepada kuburan, karena semua itu adalah tipu daya jin yang ingin merusak akidah menuju jalan kesesatan.

Terungkap, silsilah Ratu Darah Putih merupakan keturunan Ratu Galuh dan Ratu Pugung penguasa Keratuan Pugung era sebelum islam masuk. Cucu/ keturunan mereka menikah dengan Wali Allah penguasa Cirebon Syarief Hidayatullah dan melahirkan dua putra masing masing Muhamad Sholeh atau Minak Gejalo Ratu Gelar Ratu Darah Putih.

Mereka mendiami Maringgai dan menguasai Keratuan Melinting dan Minak Gejalo Bidin tinggal di Gunung Rajabasa, Kalianda dan kelak melahirkan pahlawan Lampung Raden Intan. Hal itu di jelaskan Minak Nurhalim keturunan ke delapan Ratu Darah Putin, Maringgai Lampung Timur.

(Penulis feature adalah wartawan Lampung.kabardaerah.com)

Tinggalkan Balasan