Bupati Musi Banyuasin Anggarkan 450 M Buat Bangun Segitiga Emas

POLITIK, TERBARU123 Dilihat

SUMSEL.KABARDAERAH.COM- Bupati Musi Banyuasin (Muba) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Dodi Reza Alex Noerdin akan membuka tiga daerah yang bisa dikatakan belum tersentuh pembangunan. Pembangunan infrastruktur daerah terisolir tersebut dinamainya dengan Golden Triangle atau Segita Emas yang diperkirakan menelan anggaran sebesar 450 miliar rupiah.

“Saya mempunyai banyak program dalam pembangunan daerah, fokusnya membuka daerah-daerah yang belum tersentuh pembangunan atau bisa dikatakan terisolir. Daerah tersebut antara lain Tungkal Jaya, Batanghari Leko, dan Keluang,” kata Dodi pada acara tutup tahun 2017.

Ia menjelaskan, pusat ekonomi Muba selama ini ada di daerah Jalan Lintas Timur (Jalintim) yang merupakan kawasan tradisional berupa perdagangan dan niaga. Sementara di wilayah ekonomi baru ini, pihaknya akan membangun industri hilirisasi, “Selain pembukaan akses jalan, daerah ini akan disulap menjadi Golden Triangle,” kata Dodi.

Sementara, Upaya pertama yang dilakukan pihaknya untuk membuka keter-isoliran kawasan tersebut adalah dengan membangun akses jalan Trans Musi Banyuasin. Sehingga dirancang agar tercipta segita emas pada daerah tersebut.

Muba Golden Triangle, lanjut dia merupakan segitiga emas yang digadangkan menjadi poros ekonomi baru Musi Banyuasin yang dibangun di wilayah tengah Muba. Meliputi Tungkal Jaya, Keluang, dan Sekayu. Wilayah ekonomi baru ini akan direkatkan dengan pembangunan jalan yang meluas ke Kecamatan Batanghari Leko, Sungai Keruh, Plakat Tinggi hingga Kecamatan teranyar Jirak Jaya.

Bahkan untuk mendukung daerah unggulan baru ekonomi Muba, dibangun juga jalan darat dari Lalan menuju Sungai Lilin. Untuk mempermudah akses warga Bayung yang hendak menuju Desa Medak dibangun jembatan. Kini warga Medak maupun sebaliknya di wilayah Bayung Lencir tak perlu menghabiskan waktu. Mereka tak lagi memutar jauh ke Jambi.

“Di Golden Triangle ini bukan saja dibangun jalan baru, pelebaran jalan serta peningkatan mutu jalan. Ketika area ini terbuka, maka segera didirikan pabrik-pabrik hilirisasi industri sawit dan karet. Akses yang terbuka menjadi pusat industri berdekatan dengan daerah produksi. Adanya pabrik di sekitar daerah produksi tentu potensi peningkatan ekonomi petani melonjak,” papar Bupati Muba yang pernah menjadi anggota DPR dua periode tersebut.

Seluruh rencana ini, tambah Dodi, kini sudah masuk pada masa persiapan lelang. Ia mengatakan bahwa pertengahan Januari 2018 sudah dilelang. Satu bulan berikutnya penandatanganan kontrak kerja. Maka pihaknya menegaskan di tahun 2018 semuanya beres.

“Kita diuntungkan dengan capaian Muba tercepat se Indonesia memyelesaikan APBD 2018 bersama DPRD Muba. Ratusan kilo meter jalan di lebih 4 kecamatan penyokong segitiga emas Muba ini kita topang dengan alokasi 450 miliar rupiah,” tegas Dodi.

Plt Kepala Dinas PU PR, Herman Mayori mengaminkan apa yang disampaikan Bupati Muba tersebut. Bahkan pihaknya kini telah melakukan tayang lelang sebanyak lima kegiatan.

“Untuk kegiatan di semua lini penunjang segitiga emas Muba, saat ini tinggal menghitung hari pelelangan. Sesuai target maka bulan Februari 2018 sudah bisa berjalan usai penandatanganan kontrak kerja,” jelas Herman.

(Dan/Ais)